Hai kesayangan kakak, masih setia lanjut part 2 yah...
Kayaknya jiwa niwa pembacanya memang kuat nih...Scroll down
And Happy reading..
Normal pov :"Gila lo, ngamburin tissue aja" ujar Devan yang baru saja datang, setelah berkumpul dengan geng cogan cogannya dimeja lain.
"Iihh paan sih, Qilla lagi nangis juga" Balas Athira sambil melempar botol air miliknya yang ada diatas meja.
"Anjirr, muka ganteng gue" ujar Devan yang terkena lemparan botol yang mendarat tepat diwajahnya.
"Berisik" ucapan Arum bagaikan sihir yang membuat keduanya terdiam.
Berbeda dengan Qilla yang makin menangis kencang.
"Ya ampun qila, lo kenapa lagi sih?" Ujar Athira sambil memegang bahu Qilla, yang sudah menghabiskan 2 box tissue diatas meja.
Devan yang melihat itu makin tertawa keras hingga seisi kantin menoleh kearah mereka, termasuk Arum yang sudah mengangkat alis kearah devan.
"Apa?" Tanya devan santai.
"Gila lo, suara lo kek toa mesjid tau gak." Sambar Chika yang baru datang dan ikut duduk dengan dua mangkok bakso ditangannya diikuti pelayan kantin yang juga membawa dua mangkok bakso dibelakangnya.
"Biarin" jawab devan tak acuh.
"Btw, si Qilla napa?" Kini Chika yang memulai pembicaraan.
"Abis diputusin Leon" jawab Arum yang asyik memakan baksonya.
"WHAT?? mana tu bocah, gue kasih pelajaran sekarang juga tu anak." devan bangkit dari duduknya dengan marah.
"Van.." Arumi memanggil devan pelan namun bisa didengar oleh mereka.
"Gak Rum, tuh bocah emang pantes dapan pelajaran" devan seakan tau kalau arum ingin menahannya agar tak membuat keributan dengan daren.
"Gak usah dev, gue baik baik aja kok"ucap qilla lirih.
"Lo bilang baik? Sedangkan lo udah habisin tissue sebanyak ini? Oh jadi lo pada belain biang kerok itu?" Kali ini devan duduk kembali dengan sisa amarahnya.
"Bukan gitu van, tapi lo tau sendiri kan, kalo dia sesepunya Chika" chika yang mendengar itu hanya membuang kasar nafasnya, entah mengapa dia merasa bersalah udah memperkenalkan sahabatnya dengan sepupunya itu.
"Ck" devan berdecih kecil sambil membuang muka.
"Sorry guys, gue balik kekelas yah" ujar Arumi yang merasa kaku dalam pembahasan mereka.
"Gue ikut rum" devan berjalan mengikuti arum dan meninggalakan ketiga gadis tadi, dikantin.
"Gue duluan yah" kini Chika juga meninggalkan kedua sahabatnya itu.
Sedangkan Qilla dan Athira hanya mengaguk mengerti.
📚📚📚📚
"lo kenapa?" Ujar devan melihat wajah Arum berbeda sejak tadi.
"Hn?" Tanya Arum, tersadar dari lamunannya.
"Gue tanya lo kenapa? Jangan bikin gue kesal lagi" devan kini berjalan didepan Arum dan berbalik menghadap arum sambil melangkah mundur.
KAMU SEDANG MEMBACA
💦I Love Islam💦[Arsyam]
Teen FictionKali ini saya bakalan bikin cerita sama temen namanya....? Siapa ya? Baca dulu ntar juga tau. Cerita ini diambil dari kisah hidup teman kakak ini. Salam dari Zahra. Mampir dulu siapa tau kecantol💦💦