Pagi itu cuaca kota Sidney sangat cerah, gadis dengan rambut legam itu sedang menyiapkan berkas-berkas yang sekiranya di butuhkan saat nanti meeting. Tak lupa memasukan obat yang selama ini dia minum. Ya obat yang dia minum ketika paniknya datang. Sebenarnya dia sudah jarang meminumnya dua tahun ini karena memang dirinya sudah mulai membaik.
Lima menit setelahnya gadis itu keluar dari kamar hotelnya dan menuju cafe yang ada di lantai dasar hotel itu untuk membeli kopi dan beberapa potong roti kemudian dia menunggu bosnya di lobby sambil memesankan layanan sewa mobil yang ada di hotel itu.
Tak lama bosnya datang dengan stelan kaos hitam dengan luaran jas berwarna dongker. Tampan sekali. Ji Eun tersenyum melihat bosnya dan memberikan kopi yang tadi dia pesan. Jin Young menerima dengan senang hati.
"Terima kasih nona Cha." Ucap Jin Young, Ji Eun tersenyum. "Oh iya kamu udah sewa mobil kan?" Tanya laki-laki dengan tone rambut hitam itu."Sudah pak, sepertinya sedang dalam perjalanan." Jawab Ji Eun. Jin Young mengangguk.
Tak lama sebuah mobil Audi hitam berhenti tepat di depan lobby hotel itu, berbarengan dengan notifikasi yang Ji Eun dapatkan di ponselnya. Setelah itu Ji Eun mengajak Jin Young masuk ke dalam mobil.
"Nona Cha saya ingin menyetir sendiri." Seru bosnya."Tapi pak.."
"Sudah tidak apa-apa. Saya yang akan menyetir." Sela Jin Young.
Ji Eun segera meminta supir yang membawakan mobil itu untuk turun dan memberinya beberapa lebar uang tip. Ji Eun segera masuk ke dalam mobil, tapi dia tidak enak dengan bosnya karena laki-laki itu yang menyetir mobilnya.
"Pak biar saya aja yang nyetir. Bapak kan bos saya." Ucap Ji Eun."Saya gak mau menyuruh seorang perempuan menyetirkan mobil untuk saya, udah gak apa-apa nona Cha." Seru Jin Young.
Akhirnya Ji Eun duduk manis di kursi penumpang. Memperhatikan jalan kota Sidney yang lumayan renggang di hari selasa ini. Ternyata Sidney adalah kota yang cukup sibuk, sama seperti Seoul. Tak jarang banyak masyarakat yang lebih memilih untuk berjalan kaki atau naik sepedah karena macet.
Tak berapa lama akhirnya mereka sampai di sebuah gedung yang tidak terlalu tinggi namun sangat luas jika di lihat dari luar. Setelah turun dari mobil, bos dan sekertaris itu segera masuk menuju lobby.
"Exscuse me, I make appointment with Mr. Robbie three days ago. Is he here?" Ucap Jin Young pada sang reseptionist."Wait a second sir. What is your name?" Tanya perempuan bersurai pirang itu.
"Jin Young. Park Jin Young." Ucap Jin Young.
Setelahnya perempuan itu menghubungi seseorang dan meminta Jin Young mengikutinya tak lama setelah dia menutup sambungan telponnya. Jin Young dan Ji Eun mengikuti perempuan itu menuju lantai 6.
Ting..
Pintu lift terbuka dan mereka bertiga segera keluar menuju sebuah ruangan yang tak jauh dari lift itu. Setelah mereka sampai di ruangan pemilik perusahaan, sang reseptionist meninggalkan mereka dan menutup pintu.
Ruangan yang di dominasi warna abu-abu dan hitam itu sangat minimalist. Terdapat beberapa rak buku di samping kanan pintu masuk, satu set sofa tak lupa dengan meja dan juga sebuah televisi LED yang menggantung di tembok.
Jin Young masuk terlebih dahulu di ikuti oleh sekertarisnya itu. Menyapa sang empunya gedung dan mempersilahkan keduanya duduk di sofa.
"Akhirnya anda datang juga Mr. Park." Ucap laki-laki paruh baya itu."Tidak cukup sulit menemukan gedung anda di tengah-tengah kota Sedney." Jawab Jin Young di akhiri dengan senyum yang manis itu.
"Kita langsung saja menuju keperluan kita Mr. Park, shall we?" Ajak pria itu. Jin Young mengangguk.
![](https://img.wattpad.com/cover/224843684-288-k946360.jpg)
YOU ARE READING
Where Do Broken Heart Go (Kim Jungwoo)
Fanfic"But nothing ever stays the same" -Cha Ji Eun