Hari ini adalah hari minggu namun Ji Eun tengah menyiapkan baju-baju yang akan dia bawa ke Australia karena bosnya akan mengajaknya ke sana untuk urusan pekerjaan. Bosnya itu akan membuka cabang barunya disana.
Ponsel di atas nakasnya berdering dan menampilkan nama Jungwoo Kim disana, itu video call.
"Hmm?" Ucap Ji Eun tanpa berhenti mengepak pakaiannya."Lo mau kemana eh?" Tanya Jungwoo.
"Besok gue mau ke Autralia, bos gue ada kerjaan di sana." Jawab Ji Eun sambil berjalan menuju kamar mandi di kamarnya.
"Hah, lo mau ke sini? Serius?" Ucap Jungwoo. Ji Eun lantas menghentikan kegiatannya dan menoleh pada ponselnya. Dia lupa jika Jungwoo ada di Australia.
"Anjir gue lupa kalo lo ada disana." Ucap Ji Eun.
"Iya lo kan nenek." Ledek Jungwoo. Ji Eun memutar matanya. "Mau gue jemput gak?" Tanya Jungwoo.
"Kaga usah elah, gue ama bos gue." Tolak Ji Eun.
"Babe aku pinjem sweeter kamu ya, baju aku basah tadi kena ujan." Suara perempuan yang mengejutkan Ji Eun dan membuatnya tersadar kalau sahabatnya itu sudah punya kekasih. "Iya pake aja, ada di lemari." Jawaban yang di berikan Jungwoo.
"Udah ah gue tutup, takut ganggu."
Tut..
Ji Eun memutuskan sambungannya dengan sepihak. Cemburu? Apakah dia cemburu karena Jungwoo sudah punya kekasih. Entahlah.
Ji Eun melanjutkan memasukan barang-barangnya kedalam kopernya, bosnya bilang bahwa mereka di sana selama seminggu. Jadi Ji Eun sudah menyiapkan pakaian banyak. Bosnya memberitahukan kabar itu baru saja tadi malam, katanya itu urusan mendadak. Jadi mau bagaimana lagi, Ji Eun harus ikut kemanapun bosnya pergi.
"Dek lo butuh apa lagi?" Tanya sang kakak begitu tiba di kamarnya setelah kambali dari membeli sabun cuci muka untuk Ji Eun."Udah itu aja kak, thanks ya udah mau beliin." Jawab Ji Eun.
"Asal lo jangan nyuruh gue beli pembalut aja." Sahut kakaknya.
"Yee nanti kalo pacar lo yang nyuruh gimana?" Tanya Ji Eun. Kakaknya tidak menjawab.
"Oh iya gimana kaki lo udah baikan belom?" Tanya sang kakak mengalihkan pembicaraan. Ji Eun memandangi kakinya yang beberapa hari lalu keseleo. Kakinya sudah tidak di gips lagi, tapi masih terasa ngilu.
"Udah mendingan kok santuy." Jawab Ji Eun.
~~~
Keesokan harinya Ji Eun berpamitan dengan kedua orang tuanya, Eun Woo akan mengantarkan adiknya menuju bandara, karena bosnya bilang akan bertemu di bandara saja. Ji Eun baru akan memasuki mobil terhenti karena ayahnya berbicara.
"Papah sudah bilang Jungwoo untuk menjemput kamu di bandara.""Papah! Kenapa nyuruh dia sih? Kan aku sama bos aku." Balas Ji Eun.
"Papah belum percaya sama bos kamu itu. Sudah-sudah sana berangkat." Ucap ayahnya final sembari mendorong putrinya itu masuk kedalam mobil.
Selama dalam perjalanan Ji Eun melamun sambil menatap keluar jendela, ini adalah perjalanan panjangnya tanpa di temanin sanak saudara. Satu hal lagi dia takut ketika pesawat akan landing dan take off. Menurutnya itu adalah penentu hidup dan matinya ketika naik pesawat.
"Nih!" Ucap kakaknya sambil memberikan boneka teddy bear kecil miliknya. "Gue tau lo gak bisa tidur kalo gak ada boneka ini." Tambah Eun Woo. Ji Eun mengambil boneka itu dan memasukannya kedalam tasnya.
YOU ARE READING
Where Do Broken Heart Go (Kim Jungwoo)
Fanfiction"But nothing ever stays the same" -Cha Ji Eun