Na Rachel Daisy (02)

18 3 1
                                    

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

sial nya ini bukan mimpi, melainkan kenyataan yang harus ia hadapi.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pagi hari ini, rachel berniat mendiskusikan tentang perjodohan nya dengan sang nenek yang saat ini masih di rawat di rumah sakit. Maka dari itu pagi hari ini rachel akan mengunjungi rumah sakit dimana sang nenek di rawat.

"ma, acel pergi dulu ya" kata ku kepada mama sambil bersalaman

"iya hati-hati. Jangan ngebut" ujar mama ku sambil memberi nasehat

"iya mam--"

"cel? mau mana?"

Ucapan ku terpotong akibat bocah berusia 2 tahunan itu. Seketika pandangan mengarah ke rey-bocah itu-

"mau ke rumah sakit rey" ucap ku seadanya

"ka acid?(re: kakak sakit?)" tanya nya dengan tatapan polos nya yang membuat ku langsung mencubit pipi gembil nya

"engga, kaka mau jengukin oma"

"ikut ka~~~" kata jeje sambil merengek ke aku

"engg----"

"jangan ya, rey ga boleh ikut. Jeje masih demam ni" celetuk mama dari arah dapur yang membuat omongan ku terpotong

"tuh jangan ikut dulu, jeje masih sakit. Gimna pas pulang dari rumah sakit kakak beliin jelly?"

"ya, mau kakak sama susu lasa coklat y ka?"

"iyaiya, yaudah kakak pergi dulu ya? Inget habis ini mam sama mimik obat. Oke?" kata ku sambil mengusak rambut legam nya

"ote kakak" jawab jeje sambil menatap ku polos

"ma, aku brangkt ya"

"iya, hati-hati di jalan"

***

Setelah menempuh perjalanan selama 25 menitan, akhir nya gue sampai juga di rumah sakit xxxx setelah 3 menitan keliling mencari tempat parkiran mobil.

Sehabis memarkirkan mobil akhir nya gue langsung ke kamar inap nenek.

Tapi naas, pada saat di lobby aku tanpa sengaja menabrak seseorang laki-laki dan sial nya laki-laki tersebut sedang membawa kopi yang otomatis membuat baju ku dan dia terkena tumpahan kopi tersebut.

"ais sial"

"m-maaf om saya ga sengaja nabrak om"

"padahal dia yg nambrak gue" lanjut ku dalam hati

"hmm"

Setelah mengucapkan itu, dia ( laki-laki SOMBONG ) langsung pergi aja tanpa mengucapkan sepatah kata lagi.

Akhirnya dengan baju yang kotor (akibat tumpahan kopi) gue langsung menuju kamar inap nenek yg berada di lantai 5 no 127.

Tok

Tok

Tok

(anggp aja itu suara pintu yang di ketuk gais)

Kriet~~ ( anggap suara pintu kebuka)

"ah, non rachel. Silahkan masuk, dari tadi nyonya besar menanyakan terus"

" eh, cucu kesayangan oma sudah dateng sini duduk"

"hehehe iya oma" kata ku sembari duduk di kursi samping kasur oma

"itu kenapa baju kamu sayang?"

"ah, i-itu tadi ada yang nabrak acel oma, kesel banget acel mana acel ga bawa jaket lagi. Ih pokok acel kesel sama itu om-om isi bawa minuman kopi lagi. Kan baju acel kotor oma,oh ya! Dia malahan nyalahin acel oma. Padahal om-om itu yg bawa minuman sambil main hp nya" ucap ku panjang lebar sambil mengingat kejadian di lobby tadi

"yaudah, yang penting dia sudah minta maaf kan?"

"engga oma~~. Yang ada acel yang minta maaf sama tuh om-om" lanjut ku

"yaudah-yaudah, kalo kamu marah-marah terus nanti cantik nya ilang loh"

"ihh omaa, acel maluu" kata ku sambil menelungkupkan wajah ku ke kasur oma

"oiya, gimana ciri-ciri orang yang nabrak kamu?"

"ih? Ngapain oma nanya-nanya di---"

Tok

Tok

Tok

Kriet~~

"oh, dokter alex. Silahkan masuk"

Ucapan ku terpotong ketika aku mendengar nama doktet yang di sebut oleh bi tuti.

"p-papa?"

.

.

.

TBC

typo adalah seni :)

jangan lupa ninggalin comment dan jangan lupa bintang nya guys.

terimakasi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Twinkel.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang