💍PART 2: TEROR-TEROR ANEH💍

108 41 14
                                    

-PART 2: TEROR-TEROR ANEH-

"Papa, Bella melihat itu, gumpalan asap berwarna merah dan hitam, lalu Bella juga melihatnya di mimpi .... Bella takut, Pa!" teriak Bella histeris.

"Sudah, Bella. Jangan menangis. Kau tidur lagi, ya?" ucap Mama kepada Bella.

"Tidak, Ma. Bella tidak ingin tidur, Bella tidak mau," jawab Bella kembali histeris.

"Baiklah, Nak. Jika kau tidak ingin tidur, ayo, sama Mama saja," ucap Mamanya Bella yang langsung menggendong Bella dari kasurnya, dan langsung berjalan menuju pintu untuk keluar.

"Ayo, Bi. Jangan melamun terus," ucap Rose yang melihat Michael melamun.

"Ah, i-iya, aku nanti nyusul," jawab Michael. Rose dan Bella pun menghilang dari pandangan Michael setelah berjalan keluar dari kamar.

"Hm, aku seperti mengenal tanda-tanda yang dibilang Bella itu, tapi apa, ya?" gumam Michael dalam hatinya.

"Ah, sudahlah, nanti akan kucari tahu lagi!" Michael pun menjentikkan jarinya dan menghilang dari kamarnya Bella.

***

Menjelang sore, Arion dan Arley memutuskan untuk pulang, karena perpustakaan tersebut hanya beroperasi sampai sore.

"Arion, ayo kita pulang. Perpustakaan juga sudah mau tutup," ajak Arley.

"Iya, bentar. Aku simpan dulu bukunya," jawab Arion.

"Oke, jangan lama-lama, ya!"

Arion pun berjalan ke arah rak buku tempat ia mengambil buku tersebut. Namun, ketika ia ingin menaruh buku di rak, tiba-tiba cincin yang ia pakai mengeluarkan cahaya seperti sebelumnya. Arion kembali ketakutan dan langsung berlari menyusul Arley yang sudah menunggu di depan pintu keluar perpustakaan.

"Hhh... hhh...." Arion ngos-ngosan ketika sampai di pintu keluar perpustakaan.

"Kenapa, Arion? Kok kayak ketakutan gitu?" tanya Arley kebingungan.

"Ah, nggak apa-apa," jawab Arion.

"Ya sudah aku langsung pulang saja, ya?" lanjut Arion kepada Arley.

"Iya, aku juga mau pulang." jawab Arley.

"Sampai jumpa," ucap Arion.

"Ya."

Arion melambaikan tangan kepada Arley, lalu keduanya secara bersamaan menjentikkan jari masing-masing dan menghilang.

***

"Perlahan demi perlahan, tapi pasti. Lihat saja Michael!" ucap seseorang dengan penuh amarah.

***

Beberapa hari yang lalu....

Sore hari, Michael sedang berjalan di taman depan istana, tiba-tiba salah satu penjaga gerbang datang mendekati Michael.

"Hormat, Tuan Baginda," ucap penjaga gerbang tersebut sambil menundukkan kepala memberi hormat.

"Ya, ada apa?" tanya Michael kepada penjaga tersebut.

RING ISLAND [REPUBLISH & TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang