🌵2. Api

246 32 2
                                    

Sudah satu minggu semenjak Yoshi ada di Malang dan selama waktu itu juga dia hidup berdua dengan pembantunya.

Keseharian mereka tidak ada yang spesial. Mereka hanya bertemu saat sarapan dan makan malam. Yoshi menuntut Aruna untuk selalu menemani dia ketika ada di meja makan. Oke, Aruna setuju dengan permintaannya.

"Yos. "

Gadis itu tengah memanggil Yoshi yang tengah sibuk dengan buku.  Perlu di ketahui, Yoshi termasuk orang yang rajin belajar, sudah menjadi hobby sepertinya, sampai lupa tidur.

Yoshi tetap tidak menghiraukan panggilan Aruna bahkan ketika gadis itu memanggil untuk yang kedua kalinya.

"Yoshi, tolong liat jam. " Sahut gadis itu lagi tanpa balasan dari Yoshi.

Saat ini mereka tengah berada di bangku taman belakang. Sepertinya ini akan menjadi tempat favorit Yoshi untuk mengabiskan waktunya di rumah sambil belajar.

"Lima menit lagi. Gausah bawel. Tidur aja sana. " Datar, Yoshi menjawab Aruna tanpa beralih dari buku.

"Oke. Kalo lebih, bakal aku aduin ke nyonya. "

Seketika Yoshi langsung menatap Aruna dan kemudian sedikit tersenyum. Tapi, itu bukan senyuman yang tulus atau sejenisnya. Melainkan sebuah senyuman Licik.

Yoshi langsung mengemas bukunya dan berjalan melewati Aruna sambil berkata "Gausah macem - macem main cepuin ke Mami."

Aruna merasa menang dan membalas perkataan Yoshi barusan dengan sebuah senyuman yang manis.

Kali ini Yoshi berjalan mundur  kemudian berhenti pas di depan Aruna.

"Satu hal yang harus lu inget," Yoshi menggantung kalimatnya sambil memandang mata Aruna."Jangan keseringan senyum. "

Aruna sedikit bingung, dia balas memandang dalam mata Yoshi sambil mengerutkan kedua alisnya.

"Masalah? " Tanya Aruna sedikit ketus.

"Terlalu sering seyum bisa bikin otot wajah lumpuh."

Aruna mengerjapkan matanya saat Yoshi beralih dari pandangannya dan berjalan menuju kamarnya.

"Sinting. "

_______


Kamar mandi dalam kamar Yoshi aliran airnya tidak berfungsi. Sehingga dia harus mandi kamar mandi Luar dekat dengan dapur.

Masih pagi. Tapi dia harus bergegas menuju kampus karna ini sedang masa Ospek dan tidak boleh ada kata telat.

"ARUNAAAA. "

Teriak Yoshi dari kamar mandi. Aruna yang sedang sibuk dengan masakannya langsung berlari mendekat kamar mandi.

"ADA APA?! "

"HANDUK, GUE LUPA GAK BAWA HANDUK. "

Satu kata yang langsung terlintas di benak aruna "ANJING "

Oke, Aruna langsung berlari ke tempat jemuran dan mengambil satu handuk untuk Yoshi.

"YOSH INI GIMANA NGASIHNYA?!"

"LU TUTUP MATA. ABIS INI GUE BUKA PINTU. LU HARUS TUTUP MATA. AWAS LU BUKA DIKIT UJUNG MATA LO. "

"IYA BURUAN NTAR TUMISNYA GOSONG. "

Baru saja Aruna selesai bicara. Suara kenop pintu terdengar bersamaan dengan wangi yang keluar dari kamar mandi. Aruna sontak menelan ludah. Dengan gerakan cepat, Handuk yang ada di tangannya sudah beralih diambil Yoshi.

Cukup lama Aruna berada di depan pintu kamar mandi sambil mematung dan menutup mata. Sampai akhirnya ia merasa tubuhnya di geser oleh seseorang.

"minggir- ARUNA WAJANNYA GOSONG. "

Kesadaran Aruna langsung kembali sepenuhnya, dan kemudian mereka langsung sama - sama berlali menuju kompor.

Yoshi dengan cepat mematikan kompor ketika melihat api sudah berada di atas penggorengan.

"JANGAN DI SENTUH!!" Yoshi langsung menampis kasar tangan Aruna ketika tangan gadis itu akan menyntuh penggorengan di depannya.

Yoshi langsung melepas Apron yang digunakan Aruna kemudian membasahinya dan selanjutnya ia taruh diatas Penggorengan yang masih terdapat api.

Nafas keduanya sama - sama tak beraturan. Mereka saling berpandangan.

Wajah Aruna pucat pasi. Dia sedikit berkeringat dan gemetar.

"Maaf. A-aku a-aku gak tau. "

Aruna menundukkan kepalanya, Kakibya terasa lemas dan kemudian duduk di lantai. Yoshi menjadi saksi betapa ketakutannya gadis di depannya itu.

"Udah, udah tenang. " Yoshi iku berjongkok dan berniat membawa kepala gadis itu kedalam pelukannya. Tapi Aruna dengan sigap menggeleng. Kemudian memandang wajah Yoshi yang tenang.

Dan seketika Yoshi sadar. Dia hanya melilitkan handuk di pinggangnya dan Dia bertelanjang dada.

-tbc

Dont forget to voment ~♥~

Jadi ini visualisasi Aruna ya :

Jadi ini visualisasi Aruna ya :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



HOUSEMAID || ft. Kanemoto Yoshinori Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang