🌵00

387 34 0
                                    

"Kamu gak sendirian tinggal di rumah Malang ya. "

"Lah mau sama siapa mi? Emang Yoshi punya saudara? "

Dua ibu dan anak tersebut sedang berbincang di dalam mobil, di jok belakang. Keduanya akan menuju bandara, mengantar Yoshinori , putra semata wayangnya untuk memilih hidup mandiri sambil kuliah di kota Lain.

Sebelum akhirnya kedua orang tua Yoshi menyetujui pilihan anaknya itu, tentu saja banyak perdebatan. Mereka mengkhawatirkan hidup Yoshi bila jauh dari mereka.

"Mami udah nyewa pembantu buat bantu - bantu beresin rumah, mami hafal ya sama kamu Yoshi, ga bakal mau beresin kamar apalagi rumah segede itu."
A
Wanita paruh baya dengan lipstik merahnya itu tengah mengomel sambil pandangannya tak lepas dari tablet yang ada di tangannya.

"Kan Yoshi udah bilang dulu mi, Yoshi mau di Apartemen aja. Yoshi bisa kok bayar sendiri tanpa bantuan papi mami. "
9
Yoshi tidak mau kalah dengan Maminya. Apa - apaan dia akan tinggal bersama pembantunya???

"Gak Yoshi , Papi bakal gak ngijinin kamu kalo ngotot mau di apartemen. Itu rumah gede sayang banget ga ada yang nempatin, kamu mau tinggal sendiri di situ? Mau bersih - bersih sendiri? Terus kalo misal penunggunya nanti mau kenalan sama kamu gimana? "

Yoshi diam. Kalimat panjang dari Maminya tersebut sedikit memberinya pencerahan. Dia sedikit penakut, dia juga type orang yang sangat malas untuk bersih - bersih.

Oke, Yoshi terima tinggal dengan pembantunya. Setidaknya bebannya sedikit berkurang.

"Mami juga jaga - jaga supaya kamu ga bawa pulang cewek seenaknya. "

.

Setelah duduk di bangku pesawat selama 1 jam 30 menit. Akhirnya, dia sampai di kota Malang. Kota yang dia pilih untuk menjalani hidupnya sendiri jauh dari orang tua.

Tidak butuh waktu lama dari bandara menuju rumahnya. Dengan senyuman yang tak bisa di tahan dia turun dari Taxi dan memandang rumah besar di depannya.

Dari luar terlihat sangat tenang, terdapat halaman hijau yang sangat luas dan sepertinya sangat terawat.

Tanpa pikir panjang, Yoshi membuka gerbang dan langsung berjalan dengan menyeret kopernya.

Tiba - tiba sakunya bergetar, Yoshi berhenti sebentar dan melihat sebuah notifikasi pesan dari Maminya.

Kamu yang ramah sama pembatunya, dia mulai kerja hari ini disana.

Yoshi mengerjapkan mata, lalu menatap sekeliling halaman rumah ini. Pantas saja terasa bersih, ternyata sudah ada pembantunya disini. Tapi, sepertinya pembantunya sudah pulang. Karna tidak ada satupun yang menyambut kedatangannya.

Baru saja dia akan lanjut berjalan, namun secara tiba - tiba seseorang menarik kopernya.

"Selamat datang koh! Maaf seharusnya saya sudah stand bye di gerbang depan untuk menyambut anda. "

Yoshi membelalakkan matanya. Dia terkejut. Bagaimana bisa Maminya memperkerjakan seorang Pembantu wanita yang masih begitu muda? Yoshi sampai berpikir mereka seumuran.

"Kamu-"

"Mulai sekarang saya siap membantu semua pekerjaan dirumah ini. "

"Ahh iya iya. "

Dalam hatinya Yoshi ingin marah kepada Maminya. Bagaimana bisa dia tinggal dengan pembantunya yang sepertinya seumuran? Apalagi dia seorang perempuan.

Mami memberi Yoshi Pembantu bertujuan agar dia tidak membawa gadis seenaknya. Tapi Mami malah memberi pembantu yang bisa saja-

Tidak. Jangan berpikir jauh.

Starting :

Yoshinori Widipa Yudhistira

Yoshinori Widipa Yudhistira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aruna Adhisty

Jangan lupa tinggalkan jejak, dengan cara mengeklik tombol bintang di pojok bawah, dan boleh komen jika berkenaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa tinggalkan jejak, dengan cara mengeklik tombol bintang di pojok bawah, dan boleh komen jika berkenaan.

HOUSEMAID || ft. Kanemoto Yoshinori Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang