HOUSEMAID || ft. Kanemoto Yoshinori

🌵5. Debat

Vote dulu sebelum baca!

♡ Happy reading ♡

"Yoshi Widipa anak kedokteran itu bukan sih? "

"Yang punya tahi lalat bawah bibir bukan? "

"Iya, anak Jakarta ituloh. "

"Ada apa emang sama dia? "

"Dia tuh udah ganteng, anak kedokteran, pasti juga anaknya orang kaya. Pasti banyak yang rebutin. "

"Eh udah denger belom sih? Anak kedokteran ada yang bikin taruhan buat dapetin Yoshi. "

"Serius lu? "

"Tapi kayaknya cuma anak Kedokteran doang yang berani cuy. "

Telinga Aruna mulai panas ketika kedatangan tiga teman sekelasnya yang dari tadi membahasa tentang Yoshi.

Gila. Itu yang ada di otak Aruna ketika mengetahui ada yang sampai membuat taruhan untuk mendapatkan hati Yoshi. Dirinya yang berniat ke Perpustakaan ini untuk belajar, jadi hilang semangat karna pembicaraan yang tak sengaja ia dengar barusan.

Aruna jadi berpikir,  bagaimana reaksi mereka semua yang bisa di sebut fans Yoshi jika tau Dirinya tinggal satu rumah dengan laki - laki yang sedang menjadi topik hangat.

Bukannya dia malu jika mereka mengetahui statusnya dan Yoshi. Bukan itu. Dia hanya takut menjadi sasaran empuk bagi mereka yang ingin tahu tentang Yoshi. Dan sama saja seperti menjual informasi pribadi seseorang.

Bruk!

Dua buku tebal barusaja mendarat di atas mejanya bersamaan dengan helaan nafas.

"Sulit banget cari nih buku. "

Aruna terkejut. Yoshi tiba - tiba Yoshi datang dan duduk di depannya. Padahal sekitar lima menit yang lalu gadis - gadis di belakangnya sedang membicarakannya.

Aruna sontak membelalakkan matanya dan seketika ingin mengemasi barang - barangnya.

Yoshi sontak menahan lengan Aruna.

"Mau kemana? "

Tepat setelah Yoshi menahan lengan Aruna, suara berisik dari gadis di belakangbya mulai terderngar.

"Itu Yoshi? "

"Itu cewek pacarnya? "

Mendengar suara - suara tentang dirinya yang jelas bukan bisik - bisik, Yoshi melepas lengan Aruna dan menatap tiga gadis tersebut.

"Iya gue Yoshi. Ada yang bisa gue bantu? "

Aruna terkejut bukan main. Bagaimana Yoshi menanggapi mereka???

"Eng - enggak kok. Permisi. "

Ketiganya langsung pamit ketika Yoshi mulai menatap dengan tatapan Sinis.

Kali ini pandangan Yoshi tertuju pada Aruna.

"Dari tadi mereka ngomongin gue? "