00

751 69 6
                                    

Seorang wanita tengah melamun di balkon kamarnya sambil memikirkan kejadian yang baru saja terjadi. Ia dan kekasihnya telah memutuskan untuk menghentikan hubungan yang telah mereka rangkai selama 2 tahun terakhir. Atas keinginannya dan secara tersirat atas keinginan sang pria.

Hwang SinB, wanita itu.

2 jam lalu

Sepasang kekasih tengah berada di taman. Keduanya diam membisu tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Merasa canggung dengan keheningan ini, pada akhirnya, si laki-laki pun memulai pembicaraan,

"Ada apa, Bi? Kenapa mengajak bertemu?" tanya laki-laki itu.

Gadis yang dipanggil 'Bi' pun mendongakkan kepalanya. Menatap lelaki itu dengan tatapan yang kurang bisa diartikan.

Hingga pada akhirnya,
"Mari berakhir." kata SinB.

Pemuda dengan mantel berwarna cokelat muda itu terkejut. Ia tidak salah dengar kan?

"Apa? Apa maksudmu, Hwang SinB?"

"Apa masih kurang jelas?"
Hwang SinB memejamkan matanya dan meremas kuat rok yang ia pakai.
Meredam emosi.

"Tapi kenapa, Hwang. Kau tidak mencintaiku lagi?"

"Aku mencintaimu, sangat."

"Lalu kenapa kau ingin mengakhirinya?"

"Kau sendiri pasti tahu alasannya." gumam SinB dengan suara kelewat kecil, namun pria dihadapannya masih bisa mendengarnya dengan jelas.

"Aku tidak mengerti." katanya sambil melihat ke arah lain.

"Ini demi kau dan wanita itu."

Hwang SinB tau, kekasihnya memiliki yang lain.

Suara SinB membuat mata lelaki itu membulat, bagaimana SinB bisa tahu?
"H-Hwang, b-bukan seperti itu, ak---"

"Jika bukan seperti lalu seperti apa?" kata SinB sambil tersenyum kecut.
"Aku melihatmu pergi ke mall bersama, makan malam bersama, dan melakukan hal lain seperti yang biasa dilakukan oleh sepasang kekasih. Aku lelah berpura-pura selama ini. Maka dari itu cukup sampai sini saja."

Pertahanan SinB runtuh, ia meneteskan air matanya. Laki-laki dihadapannya pun tidak menyangka gadis ini akan tahu segalanya.

Ia menarik SinB ke pelukannya, sambil menggumamkan kata maaf berkali-kali, yang dikatakan Hwang SinB memang benar. Ia memiliki prioritas lain.

Disaat bersamaan, seorang wanita yang tengah jalan-jalan melihat kejadian itu dan menghampiri keduanya.

"Jadi ini yang kau lakukan di belakangku, huh?!"

Ji SeRa, selingkuhan kekasih Hwang SinB.
Setelah berkata seperti itu, Sera pergi sambil menangis.

Sang pria bingung, mimik mukanya menggambarkan kekhawatiran pada Sera. Ingin mengejarnya, namun ia merasa tidak bisa meninggalkan SinB sendirian di sini.

SinB yang tahu bahwa pria dihadapannya bingung, sambil melepaskan pelukan mereka, ia pun berkata,
"Kejar dia! Sebelum semuanya rumit dan kalian berpisah."

"T-tapi, Hwang. Kau--"

"KEJAR DIA DAN JELASKAN SEMUA PADANYA BAHWA KITA BARU SAJA BERAKHIR!"

Pria itu terlihat tidak bergeming, tapi mendengar teriakan SinB berkali-kali,
pada akhirnya, pria itu menuruti perkataan SinB. Ia berlari sekuat tenaga menyusul Sera.

Setelah semua kejadian itu, kaki SinB melemas. Air matanya, mengalir semakin deras.

Kekasihnya, Jeon JungKook.
Lebih memilih Ji SeRa. Meninggalkan semua kenangan mereka, SinB, juga-- bayi yang ada diperut SinB.



TBC

hai, ini ff pertamaku. semoga suka. butuh saran dan kritiknya juga:)

still need you [sinb jungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang