"Iya, baju pake diketat-in, rok dipotong diatas lutut, nggak pake dasi, buah baju dibuka 2 dibagian atasnya lagi sampai liatin belahan dada nya. Lo mau sekolah atau mau rayu Om-om?"
"Lo-"
"Ada apa disana?" Perkataan Ghea terpotong dan oleh sang ketua OSIS SMA Sakura.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Irfan Callisto Alexandra. Sang ketua OSIS yang terkenal galak itu menghampiri sekumpulan para gadis yang sedang adu mulut tadi.
"Ada apa disini?" Tanya seorang guru wanita yang memakai baju yang panjang sampe menutup dari ujung kepala sampai kaki. Ya guru itu memakai hijab. Dia juga sering disebut guru yang sangat lembut. Bu Vina namanya.
"Ini bu mereka ribut di Koridor sekolah." Jawab Irfan.
"Bukan saya yang mulai bu." Balas Lala.
"Terus kenapa pada ngumpul disini? Udah kalian semua bubar! " Teriak Bu Vina. Ya Bu Vina ini kalau marah akan kelihatan sekali dewasanya. Karna Bu Vina umurnya masih, 24 tahun dan baru lulus tahun kemarin, dan langsung diterima menjadi guru BK di SMA Sakura.
Mereka semua pergi dari hadapan Bu Vina karna tak mau diseret keruang BK.
"Kamu Murid baru ya?" Tanya Bu Vina pada Karin.
"Iya Bu,"
*baru kali ini gue denger karin bisa langsung ngomong sama orang baru* batin semua teman Karin.
"Ok, irfan akan mengantarkan kamu ke ruang kepalanya sekolah dan kelas kamu. Iya kan Irfan?" Tanya Bu Vina sambil menekankan kata Irfan.
"Iya kak-eh Bu,"
"Yaudah langsung antar entar bell lagi." Kata Bu Vina sambil berlalu meninggalkan Murid-muridnya.
"Rin kita masuk kelas dulu ya, Ir jaga teman gue. Daa Rin," Ucap Luna dan berlalu meninggalkan Karin dengan Irfan.
"Yaudah ayo."
"Hm."
Setelah sampai didepan ruangan kepala sekolah, Irfan menunggu diluar dan hanya Karin yang masuk kedalam.
"Kalau masuk itu ketuk pin- eh Karin sayang, duduk sayang. Eh adek abang kok tambah cantik sih?"
"Abang marahin Karin?" Ya jangan bingung lagi kalau Karin bisa semanja ini sama orang lain karena ini abang sepupunya. Sepupunya bernama keith.
"Nggak abang nggak marah sama Karin, suer, " Katanya sambil menunjukkan jari tengah dan telunjuknya✌.
"Karin kelas berapa? " Karin to the point.
"Oh iya, kamu kelas XI IPA 1. Sama kayak teman-temanmu yang lainnya karna papa kamu yang minta."
"Bener?"
"Iya, hehehe."
"Makasih abang," Katanya seraya memeluk abangnya itu.
"Yaudah gih sana masuk nanti ketinggalan pelajaran. " Kata Keith mencium puncak kepala Karin.
"Ok, daa. Oh iya minta duit dong, soalnya uang aku diambil semua sama iblis." Katanya mengulurkan tangannya.
Keith sangat tau iblis yang dimaksud adiknya ini. Yaitu ibu tiri Karin yang entah kenapa sangat membenci Karin.
Keith memberikan salah satu ATM nya pada Karin karna ia juga tidak terlalu suka makan-makan diluar. Jika ia menginginkan makanan ia akan segera membeli bahannya dan langsung membuatnya. Karna ia sangat tidak suka makanannya tidak steril.
Karin menerima ATM itu lalu berlalu sambil mengucapkan terimakasih dan melambaikan tangan sambil berjalan membelakangi Keith.
Karin keluar dari ruang itu dan langsung menuruti Irfan yang sudah berjalan didepannya.
Setelah sampai didepan ruang kelas, Karin masuk bersama Irfan.
"Permisi Bu, Murid baru. " Hanya dengan kata itu guru itu pun mengerti dan langsung berdiri dari tempat duduknya. Ia memukul pelan mejanya dengan penghapus papan tulis sehingga ia, Irfan, dan juga Karin menjadi perhatian seluruh murid kelas.
Irfan duduk dibangkunya karna ia juga termasuk siswa XI IPA 1.
"Saya Selvi Historya Delvani. Sesuai nama saya, saya mengajar sejarah. Kalau wali kelas XI IPA 1 itu Kepala sekolah yaitu Pak Keith Alexander Ganria. Tentu kamu sudah tau."
"Yasudah, silahkan perkenalkan dirimu. Tidak boleh singkat-singkat, harus jelas."
*Cuma untuk ini gue harus ngomong panjang, ya gue usahain* batin Karin.
"Karina, Home schooling." Katanya tidak terlalu singkat menurutnya, padat dan jelas.
Murid yang mendengar itu pun langsung menanyakan beri u pertanyaan 💭❓.
*Karina? Nama yang cantik.* batin seseorang.
Hanya Lala yang mampu mendengar suara batin orang itu, ia pun tersenyum.
*Kayaknya ada yang akan mencairkan nati sang princess ice. Pasti bakalan seru.* batin Lala.
"Eh nama lo nggak ada Marga atau kepanjanganya? " Tanya salah satu dari mereka.
"Alexander Ganria."
"Eh lo anaknya Vero Alexander Ganria sang Milyader itu? "
"Hm"
"Bisa ngk sih mandang orang jangan dari hartanya?" Tanya Luna.
"Lu jangan munafik na, lu juga berteman sama Karin karna harta kan?" Balas siswi itu-alletta.
"For you information, gue sahabatan sama Karin udah dari orok, jadi jangan sok tau lo. Apa perlu gue bungkam mulut lo pake tinju gue ini?" Balas Lala menunjukkan kepalan tangannya.
🌕🌕🌕
Hy my readers. Gimana ceritanya? Seru? Kalau iya, kalian bisa komen dibawah ini👇
Cuma mau minta satu☝komentar aja dari kalian. Kalau nggak seru ya nggak papa, itu tanggapan kalian untuk cerita ini.Maaf kalo pendek soalnya author lagi PTS. Besok2 author panjangin 😓😩🙏
Kalau kalian komen, thankyou so much.
Don't forget vote⭐, coment💬, and share👉 to your friends.
👋bye-bye👋Ig : zraflya
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHT BY YOU
Teen Fiction"Bisa nggak jangan ganggu gue lagi. Jangan jadi bayangan yang nggak gue inginkan." ~Karina Alexander Gantian. "Seenggaknya dengan jadi bayangan lo, masih ada orang yang nganggep gue ada." ~Kevan Maxisto Praja »»--------«« Kisah hidup dua manusia y...