9 • LAMPAU

889 50 8
                                    

Atta dan Aurel kini sedang berada di panti asuhan untuk mengundang mereka ke acara pernikahan nanti.

"Jadi, kami berniat untuk mengundang anak anak panti ke acara pernikahan kami" tutur Atta kepada pihak panti.

"Serius tidak apa apa?" Tanya pihak panti.

"Bu, kami sangat senang jika mereka semua datang untuk mendoakan kami" sahut Aurel.

"Baik, kami usahakan semua datang ke sana"

"Terimakasih banyak Bu Yuli" Aurel menyalami Yuli, pengurus panti asuhan.

"Jika tidak bisa datang semuanya, minimal ibu datang dengan 2 anak panti" kata Atta lagi.

Yuli mengangguk, "terimakasih karna mengundang kami"

"Sama sama Bu, kami pulang dulu" Atta dan Aurel melangkah keluar.

"Sekarang kita kemana?" Tanya Atta.

"Ke catering dulu sayang" jawab Aurel sambil memasang seat belt.

***

Sampai di catering, mereka sedang memilih makanannya. Karena bingung, "yang paling banyak dipesan mana?" Tanya Atta.

"Yang ini pak" ucap perempuan sambil menunjuk menu.

"Yasudah yang itu saja" final Atta

"Siap"

Atta menengok kebelakang.

Deg!

Ia bertemu orang di masa lalunya, sampai sekarang pun orang orang masih men-ship mereka berdua.

Atta masih berteman, tapi tak sedekat dulu.

"Ricis!" Sapa Aurel.

"Eh Aurel? Sama siapa kesini?" Ricis mungkin tak mengenali Atta karna ia memakai topi dan masker.

"Calon suami ya?" Goda Fazo, tim Ricis.

"Iya nih, kita lagi pesen buat prasmanannya" jawab Aurel, "yang! Sini dong"

Atta dan Ricis saling bertatapan, rasanya tak sama seperti dulu.

"E-eh? Bang Atta" sapa Ricis kaku.

"Apa kabar cis?"

"Baik bang" Ricis menghela nafas, "semoga acara pernikahannya lancar ya bang, sukses juga buat kalian berdua" lanjut Ricis menahan tangis.

"Ya, makasih" jawab Atta dingin.

Ricis langsung pergi dari hadapan mereka.

"Yang, kamu yakin waktu dulu gada hubungan apa apa sama dia?" Tanya Aurel mengintimidasi.

"Suwer yang, gaada!"

Mereka pun pergi dari tempat catering.

"Mau kemana?"

"Ke kedai eskrim dulu dong!"

Atta menuruti permintaan calon istrinya ini.

Sampai di kedai ice cream, Aurel melihat pria yang familiar.

"Turun yang, udah sampai!" Aurel turun dengan ragu.

Mereka duduk di pojok dekat jendela.

"Kamu mau ice cream apa?" Tanya Atta.

"Vanilla" Atta mengangguk lalu langsung memesan ice cream.

Seorang pria mendekati Aurel.

"Hai" sapa pria itu.

"Lo ngapain disini?"

"Udah lama ga ketemu"

"Sya! Kita udah gaada apa apa lagi ya! Lo gausah deketin gua!" Sarkas Aurel.

Aurel berdiri, lalu mendekati Atta yang sedang memesan ice cream.

"Kita pulang aja yuk, udah ga mood lagi" Aurel menggandeng Atta menuju tempat parkir.

Di mobil, Aurel menjadi bete.

"Kenapa sih?" Atta terheran.

"Pulang yang"

Atta mengangguk lalu langsung membelah jalanan Jakarta yang macet.

***

"Kalo ada apa apa, cerita sama aku ya" Atta mengelus rambut Aurel.

Aurel tak bisa menahan tangisnya, ia menangis lalu memeluk Atta.

"Udah udah, gausah nangis lagi" Atta menenangkan Aurel, lalu mengecup kening Aurel.

Aurel mengusap air matanya lalu masuk ke rumah.

***

Hey! Balik lagi sama akoeee🌷

Vote gengs💖🌸

ABOUT US (AHHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang