3

48 10 1
                                    

𝐅 𝐥 𝐨 𝐰 𝐞 𝐫

“Ku tak ingin semua ini menjadi sia-sia, dengan begitu marilah kita mengulanginya lagi bersama-sama”

. . .

Youra tersadar dari pengaruh biusnya tersebut. Kepalanya masih terasa sakit dan berat akibat reaksi dari obat bius. Ia melihat sekelilingnya sepertinya ia berada dirumah sakit, sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa dirinya tidak bisa mengingat apapun yang telah terjadi, ia hanya mengingat namanya iya namanya.

Tak lama dokter masuk ke dalam ruangan, diikuti seorang wanita di belakangnya, apa mungkin itu Ommanya?

"Bagaimana keadaannya dok?" Tanya wanita tersebut.

Youra melihat raut khawatir wanita tersebut, berarti bisa jadi itu memang Ommanya

"Dia baik-baik saja, cuman karena benturan itu membuat Nonna Youra mengalami lupa ingatan" ujar dokter kepada wanita tersebut

Youra sontak kaget tapi ia langsung menetralnya dirinya, apa iya dia lupa ingatan? Karena itu dia tidak mengingat apa pun termasuk Ommanya sendiri.

"Ooh begitu dok.."

"Kalau begitu saya permisi Nyonya Jiwon" dokter pun keluar dari ruangan, wanita yang bernama Jiwon itu mendekati Youra berlahan-lahan dengan senyum yang begitu menganehkan

"Youra ini Ommamu, apa kau mengingatnya?" Ucapnya dengan lembut sembari mengelus - elus kepala Youra yang dibalutin perban

Youra hanya menggeleng - geleng pelan, tapi ia yakin itu memanglah Ommanya, tapi mengapa ia tersenyum begitu?

"Ini Omma mu sayang" Youra mendongak menatap Jiwon, dia sangatlah mirip dengan Jiwon.

"Kalau begitu dimana Appa?" Seketika raut wajah Jiwon berubah menjadi kelam yang membuat Youra heran,

"Appamu sudah meninggal sayang.." Ucapnya dengan senyum gentir, Youra merasa bersalah menanyakan itu kepada Jiwon

"Omma..Youra tidak bermak─"

"Iya tidak apa - apa, lebih baik kau istirahat biar besok kita bisa pulang" setelah itu Jiwon pergi keluar ruangan, Youra menyesal tidak bisa mengingat apapun, tapi ada satu hal yang menjanggal di hatinya, sepertinya dia melupakan sesuatu.

. . .

Keesokkan harinya, Youra pulang bersama Jiwon dan langsung disambut oleh para maid, setelah itu ia memasuki kamarnya, sepertinya ada sesuatu yang hilang dari kamarnya, entah mengapa ia merasa begitu.

Tiba - tiba Maid Jeon datang menghampiri Youra untuk mengajaknya jalan - jalan mencari udara segar, Youra menerima ajakan tersebut dan akhirnya mereka jalan - jalan menyusuri taman belakang rumahnya.

Sampai tepat ia tiba di kolam, Youra berhenti sejenak saat melihat kolam dan teratai yang terapung di atasnya, sepertinya ia mengingat sesuatu, Youra merasa ada banyangan pemuda di ingatannya tapi buram yang membuatnya tidak bisa melihat wajah pemuda itu dengan jelas,

Youra berusaha mengingatnya lagi lebih keras, tapi itu mengakibatkan ia pusing berat, rasanya ia ingin terjatuh, tapi hanya melihat gelap yang mulai menyelimutinya.

FLOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang