4

32 9 0
                                    

𝐅 𝐥 𝐨 𝐰 𝐞 𝐫

“Selesaikan perjalanan yang melelahkan ini, kita akhiri itu dan bertemu lagi.”

. . .

Setelah peristiwa itu, Maid Kim dinyatakan selamat, tapi masih harus dirawat dirumah sakit, sedangkan Jiwon sekarang sering mabuk - mabukan yang mengakibatkan Youra menjadi pelampiasannya terkadang Maid Jeon yang menjaganya, tapi jika Maid Jeon sedang ada dirumah sakit, tidak ada yang menjaga Youra, ia pun juga tidak diberi makan sama sekali oleh jiwon, yang mengakibatkan ia sering kelaparan.

Semenjak itu pun Youra berubah menjadi lebih pendiam, ia dingin kepada semua orang, ia menutupi diri dari semuanya, ia selalu merasa tidak pantas untuk hidup, ia yang membuat semuanya begini, jadi ia memang tak pantas hidup..

Youra membuka jendela kamarnya, dan duduk dipinggir jendela, ia melihat taman belakang rumahnya dengan tatapan kosong, rasanya ia ingin mati saja, ia tidak kuat seperti ini, ia merasa depresi berat, rasanya ia benar - benar gila, Youra mengusap wajahnya kasar, tiba - tiba ada yang menarik perhatian Youra

Youra berjalan ke arah situ. Ia mengambil benda itu, dan mulai menyilet tangannya berlahan, rasanya seperti ada kesenangan dirinya sendiri, ia merasa ini bakal menjadi hari terakhirnya, ia mulai menutup matanya erat, darah pun mulai mengalir jatuh dari lengannya,

"Youra apa yang kau lakukan!" Pisau itu tiba - tiba direbut secara paksa oleh seseorang, Youra mendongak menatap orang itu dengan heran, sepertinya ia mengenal orang ini, tapi cukup asing juga di matanya

Dia seseorang pemuda, matanya sipit, berwarna coklat tua, rambutnya hitam legam, pipinya sedikit tembem, dan kulitnya seputih susu, pemuda itu melempar asal pisau tersebut,dan berjalan mendekati Youra

"Siapa kau!" Youra spontan mundur saat pemuda itu mulai mendekati dirinya terus menerus, sampai ia bertabrakan dengan dinding, ia tak bisa mundur lagi, pemuda itu mulai mendekatinya lebih dekat,

Youra menangis saat pemuda itu menyentuhkan keningnya dengan kening pemuda itu, tiba - tiba saja pemuda itu menarik Youra ke dalam pelukannya. Ia memeluk Youra dengan erat seolah tidak ingin melepaskannya.

Youra memang tidak mengenal pemuda ini, tapi ia merasa sangat nyaman di pelukan pemuda ini..

"Maafkan aku.." lirih pemuda tersebut.

Seolah sadar Youra langsung melepaskan diri dari pemuda ini, pemuda ini tetap lah orang asing baginya, Youra menghapus air matanya kasar dan berlari mengambil pisau yang dilempar pemuda itu

"Siapa kau!?" Ujarnya sembari menunjuk pemuda itu dengan pisau

"Youra dengarkan aku.." pemuda itu mulai mendekati Youra lagi

"Ku bilang siapa kau!?" Ucap Youra ia menetralkan dirinya untuk tetap tenang

"Youra..." pemuda itu berhenti sejenak saat menatap mata Youra, ia sadar Youra tak mengenal dirinya, ia merasa sangat sakit melihat itu, tidak ada lagi senyum yang ia ciptakan lagi di wajah Youra, tapi ia bisa apa?

Pemuda itu memutuskan jalan ke arah jendela, dan ingin melompat otomatis Youra teriak "Apa yang kau lakukan!"

Pemuda itu menoleh ke Youra "Youra ini bakal jadi hari terakhir kita bertemu, selalu ingat aku ya!" Ucapnya dengan senyum yang begitu tulus tapi tersirat kesedihan di wajah pemuda itu, Youra membeku ia merasa sakit melihat pemuda itu berbicara seperti itu, padahal ia tidak mengenal pemuda itu sama sekali

"Oh iya, kau selalu menayakan namaku, tapi aku tidak pernah memberitahu mu, sekarang akan ke beri tahu.." ucapnya berhenti sejenak, Youra hanya diam menatap pemuda itu, menunggu kata - kata selanjutnya dari pemuda tersebut, "jihoon." Ucapnya dan langsung melompat, Spontan Youra membelakkan matanya, ia berlari ke arah jendela melihat ke bawah tapi pemuda itu sudah tidak ada..

Youra terdiam sejenak, saat pemuda itu sudah tidak ada, ia menatap tangannya yang luka dengan tatapan yang kosong "siapa tadi? Ji?" Ia lupa nama pemuda tersebut, ia terus mengingatnya sampai ia ingat "Ji ji? Jihoon? Iya pasti jihoon!"

. . .

Krekk

"Astaga.. dimana aku menaruhnya, kau bodoh sekali Youra!" Youra membuka semua laci yang ada dikamarnya ia mencari sesuatu barang yang selalu menjanggal dipikirannya.

"Aku yakin pasti aku menaruh nya disini.., ah! ini dia!" Youra mengeluarkan benda itu dari laci nakasnya tersebut dan pergi ke meja belajarnya untuk membukanya.

"Ahh ini waktu aku kecil? Kenapa berbeda sekali sama yang sekarang?" Ucapnya saat membuka lembaran album foto itu, ia tersenyum sendiri saat melihat foto kecilnya, dia dulu sangat menggemaskan beda sama yang sekarang, saat membuka lembara selanjutnya, wajah Youra berubah menjadi datar, disitu terdapat Fotonya, Jiwon dan Siwan Appanya.

Youra berusaha untuk tidak menjatuhkan air matanya, ia harus kuat melewati ini, jangan sampai ia mati percuma hanya karena ini, ia harus buktiin kepada Jiwon kalau dia berguna untuk hidup...iya berguna..

" Youra!!!" Youra menoleh kebelakang saat melihat Jiwon yang sedang mabuk

"Ngapain kau disitu! Cepat bersihin rumah, sekarang tidak ada maid lagi semua maid sudah Omma pecat! Sekarang kau yang bersihin ini rumah!"

Youra kaget, iya sangat kaget berarti mereka semua sudah tidak ada..tidak ada lagi yang menjaganya..

Youra menunduk, ia mengeratkan album yang ia pengang, kemudian dia pergi melewati Jiwon begitu saja, karena Jiwon tidak terima akhirnya ia menarik rambut Youra "KAU SUDAH TIDAK PUNYA SOPAN SANTUN YA! MAKIN HARI MAKIN TIDAK BERGUNA!" Youra lagi - lagi hanya diam, ia hanya menerima semua pukulan yang dilakukan Jiwon terhadapnya, ia sudah tidak bisa apa - apa, semua orang sudah meninggalkan dirinya di tempat menyeramkan ini..

"DASAR GA BERGUNA!" Jiwon mendorong tubuh Youra dan pergi begitu saja, ia merasa sangat menderita disini sendirian, Youra mulai berdiri ia harus berubah kalau ia bisa membuktikan dia berguna!

Youra mulai membersihkan rumah, mulai dari menyapu, mengepel, mencuci semua bajunya Jiwon, yang menghabiskan waktu sekitar 3 jam, setelah itu ia pergi ke dapur untuk melihat isi kulkas, tapi ia tidak menemukan apa - apa, ia membuka seluruh laci dapur tapi semua kosong, harus makan apa ia malam ini? Ia belum ada makan dari pagi, akhirnya dia ke meja makan guna mengambil gelas dan minum setelah itu ia kembali ke kamarnya.






𝐓𝐁𝐂

FLOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang