Bab - 1 Perjalanan Jiwa

189 13 8
                                    

"Tidak ada manusia yang terlahir dengan memiliki takdir sebagai penjahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak ada manusia yang terlahir dengan memiliki takdir sebagai penjahat."

- Wei Jing Xuan -

•••

Pada era pemerintahan kaisar Jiazhen, Gong Yu Shi. Terdapat rumor, bahwa putri mahkota yang akan menjadi penerus permaisuri selanjutnya itu memiliki gangguan mental yang menyebabkan reputasi buruk di kalangan rakyat jelata dan para bangsawan.

Kabar tersebut sangat terkenal hingga menyebabkan pengaruh buruk pada reputasi keluarga kekaisaran. Terutama pada putra mahkota Gong, Gong Enlai Zhuang. Putra mahkota kesayangan kaisar dengan permaisuri Fang Yin yang merupakan tuan putri dari kerajaan Yongsheng selatan.

Desas-desus mengatakan jika para menteri banyak yang memprotes, bahkan ada yang menentang secara terang-terangan untuk memilih kembali calon permaisuri selanjutnya.

Salah satu kandidat terkuatnya adalah adik sang putri mahkota, Wei Yun Juan dan nona muda Lian dari menteri pangan dan pertanian, Lian Qixuan.

Akan tetapi, kaisar Jiazhen sangat tidak menyetujuinya. Karena putri mahkota tersebut adalah pilihan dan ketetapan langsung dari sang mantan kaisar sebelumnya.

Jika kaisar Jiazhen menyetujuinya maka sama saja dirinya menyatakan secara langsung tentang penghinaan dan kabar pemberontakan, terhadap mantan kaisar lama sebelum dirinya menjadi kaisar Jiazhen saat ini adalah benar.

Itu akan sangat merusak reputasi dirinya sebagai kaisar Jiazhen yang berbudi luhur dan menepati janji, serta dapat memicu perselisihan antar keluarga kekaisaran.

Selain itu, permaisuri Fang Yin juga terlihat menyukai putri mahkota. meskipun putra mahkotanya sendiri acuh tak acuh.

Putri mahkota saat ini sedang bersama dengan permaisuri yang mengundangnya untuk minum teh bersama seraya membicarakan hal-hal ringan seperti percakapan umum seorang ibu terhadap anaknya.

"Xuan'er.."

Permaisuri Fang Yin menggenggam tangannya ketika memanggilnya dengan suara yang lembut. Ia tidak bisa untuk tidak menatapnya, meski perasaan gelisah menyelimuti dirinya.

"Xuan-"

"M-maafkan saya, Yang mulia.."

Wei Jing Xuan secara reflek menyela perkataan permaisuri Fang Yin. Ia kemudian merasa bersalah dan semakin tidak merasa nyaman. Ia membungkukan badannya dengan wajah yang menunduk gelisah.

Sang permaisuri menyadarinya. Tersenyum dan memintanya untuk bangun. Ia menurutinya tapi tetap tidak bisa untuk menatap matanya.

"Xuan'er, apakah kamu merasa tidak nyaman?"

两条生命 (Liǎng Tiáo Shēngmìng) | Dua KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang