01-Kesepian

54 13 0
                                    

"ARSENEO AKBAR PUTRA,tawuran lagi tawuran lagi,gaada bosen-bosennya penuhin buku catatan siswa?,ini hampir semua nama kamu loh".

Pria berbadan besar itu terus terusan mengomel karena muridnya ini hampir setiap hari membuat masalah hanya gara-gara sesuatu sepele.

Iya Arseneo Akbar Putra cowo kelas 12 ini tak ada henti hentinya membuat onar disekolah,mulai dari cabut pelajaran,tawuran yang dilakukan hampir setiap hari.

Neo yang duduk tepat didepan pria  yang sedang mengomel itu malah asik mengutak atik handphonenya.Menurutnya membuang buang waktu karena percuma saja guru guru sekarang pun sering memainkan ponsel saat jam pelajaran dimulai.

"Kamu masih punya kuping ga sih?masih bisa dengar orang yang ada didepan kamu kan?saya cape masalah kamu itu itu aja."

"Bapak cape?yaudah kalau mau keluarin saya dari sekolah juga gapapa garugi saya gasekolah disini."

"Mulut kamu dijaga neoo"Laki laki yang berdiri disebelah kepala sekolah itu pun ikut berbicara,dia rasa anak ini sudah melebihi keras kepala.

"Saya bener dong pak,saya kan kasih keringanan.Bapak bilang bapak cape kan liat aya terus?yauda keluarin aja sekalian."

"Tolong telfon orang tuanya jangan kasih dia masuk kelas,saya cape."

Pria berbadan besar itupun bangkit dari tempat duduknya dan pergi dari ruangan yang sering didatangi anak anak bermasalah.

***

"Tawuran lagi neo?"

Baru saja masuk kehalaman rumahnya itu, neo sudah dihadapkan dengan seseorang yang tak ia sukai,itu ibu tirinya.Ia memang dari dulu membenci ibu tirinya ntah kenapa semenjak ibunya meninggal dan ayahya menikah lagi sifatnya berubah 180°

"Bukan urusan anda,Gausah sok perhatian."Malas menanggapi omongan ibunya neo memilih masuk kedalam rumah dengan langkah cepat,bukan menghindar hanya malas saja.

Siang ini neo tak keluar untuk nongkrong bareng teman temannya mungkin malam nanti saat orang orang rumah sudah pada tidur.Dia malas menampakkan diri dihadapan ayahnya.

"Maa hari ini neo berantem lagi maa,maafin neo yaa belum bisa bahagiain mama taunya buat onar mulu."

Monolog yang selalu ia lakukan setiap ia merasa sedih,marah,senang.Menurutnya ibunya tidak benar benar pergi."Ibu masih disini kok,cuman malas untuk bertemu orang orang munafik di dunia."

Itu yang ia katakan saat orang orang menanyai dimana ibunya,bukan gila hanya saja dia masih tak terima saat ditinggal orang yang paling dia sayang padahal dia belum siap.

***

09.00

Sudah 7jam tertidur dikasur,lihat apakah ayah dan istrinya itu ada yang peduli?Tidak,semenjak ayah nya menikah lagi ayahnya sibuk bekerja lalu bermesraan bersama istrinya itu.

Karena bosan dan mulai lapar neo beranjak dari tempat tidur dan memakai jaket denimnya,ia tak akan mau makan masakan rumah katanya kerena itu buatan ibu tirinya.

Baru saja menutup pintu kamar sudah dihadapkan dengan pemandangan yang membuatnya ingin melempar benda yang ada disekitarnya sekarang,itu ayahnya dan ibu tirinya sedang asik duduk diruang tivi sambil tertawa.

"Mau kemana?"

Tanpa menghiraukan pertanyaan ayahnya itu neo langsng menuju garasi dan pergi dari rumah.

Sudah hampir setengah jam neo berjalan jalan mengelilingi kota,suasana malam memang cocok untuk orang yang suasana hatinya sedang tidak baik.Neo sekarang sedang duduk ditaman kota ditemani satu cup kopi,sudah sepi karena jam sudah hampir menunjukkan angka 11.Ia selalu melakukan kegiatan ini saat moodnya sedang tidak baik,dan saat ia merindukan ibunya.

"Wah taman kota memang paling cocok untuk orang patah hati,melihat bintang-bintang,sambil menyeduh satu cup kopi."

Berbeda dengan anak anak lain yang memilih rumah adalah tempat paling nyaman,neo lebih suka taman kota.Sebenarnya kata kata ini baru saja berlaku setelah ia lulus smp iya saat ibunya memilih pergi untuk selama lamanya.Ibunya bilang"Malaikat harus pergi ke surga karena tugas dibumi sudah selesai."

Kata kata yang ibunya ucapkan sebelum pergi itu selalu terngiang diotaknya karena itu dia masih tak terima malaikatnya menyelesaikan tugas.


Sudah pukul 12 malam,tak terasa sudah hampir 2 jam duduk dibangku taman ia hampir saja tertidur untungnya lalu lalang motor masih terdengar.                                                                              Segera bangun dan menyalakan motor untuk pulang,tenang ayahnya tidak akan marah karena menurutnya buat apa takut pulang malam lagian tidak ada yang menunggu orang orang dirumah sudah seperti orang mati.

***

"Oh selama ini kamu pulang jam segini"

Tak sesuai ekspetasinya tiba tiba saja ayahnya keluar kamar.                                                                         

"Tadi orang sekolah telfon ayah,kamu berantem lagi neo?gacape kamu setiap pulang sekolah muka selalu bonyok."

"Sejak kapan ayah peduli?urusi saja istrimu gausah sok urusin saya,permisi saya cape mau tidur."

"Neo ga seharusnya kamu ngomong kaya gitu ke ayah kamu sendiri!"

sebenarnya ia juga kasihan kepada ayahnya tapi egonya lebih besar dari pada rasa kasihannya.






Selamat Malam 🌜

Typo typo dikit maapin lahya

JANGAN LUPA VOTE&COMMENT

ARSENEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang