Stupid Girl!

31 9 1
                                    

Sungguh Soojun belum mempercayai apa yang terjadi padanya kemarin. Bagaimana bisa ia tahan melihat wajah dingin Allen? Masalahnya bukan hanya disekolah saja namun dirumah juga.

Ia berjalan tanpa semangat sedikitpun menuju halte bus. Wajahnya juga tak secerah kemarin. Soojun merasa hari ini akan menjadi hari tersial karena akan melihat Allen terus menerus.

Saat ia sampai disekolah, ia melihat kerumunan yg tak jauh dari tempatnya berdiri. Karena saking penasarannya, ia menghampiri kerumunan itu. Namun belum sempat ia sampai tujuan, sebuah tangan menahan pergelangan tangannya. Soojun menoleh. Lagi-lagi Jungmo.

"Kurasa menahan lengan seseorang menjadi kebiasaanmu Jungmo-ssi." Ujar Soojun memulai pembicaraan. Ia seaakan lupa pada tujuannya tadi. Sedangkan Jungmo hanya terkekeh.

"Apa kau ingin menjadi penggemar baru Allen Ma?" Tanya Jungmo dengan tawa kecilnya.

"Mwo?" Soojun tak mengerti dengan maksud fikiran Jungmo.

Jungmo yg mengerti maksud Soojun pun segera menunjuk kearah kerumunan itu.

"Bwasseo. Sudah seperti tontonan rutin dipagi hari. Allen Ma lah dibaliknya.." Ujar Jungmo masih dengan tawa kecilnya. Sedangkan Soojun hanya terkekeh kecil.

Sebegitukah tenarnya dirimu?~

>>>>>

Soojun telah sampai dikelasnya, lebih tepatnya di bangkunya. Ia memilih membaca novel kesayangannya yang sempat tertunda karena kepindahannya. Namun kehadiran seseorang membuatnya berhenti membaca. Ya, dia Allen Ma. Si laki-laki dingin dengan milyaran penggemarnya. Soojun sendiri bingung apa tampan dari pemuda Ma itu.

Rabun sia.. cogan begitu dibilang kaga ganteng~Author.

Sa ae lu~Soojun.

Allen berjalan tanpa menyapa ataupun tersenyum sedikitpun. Ia seperti tidak peduli pada sapaan teman-temannya dan sepertinya teman-temannya terbiasa dengan itu. Sesampainya di bangku, Allen segera memasang earphone ditelinganya. Soojun yg masa bodo pun melanjutkan aktifitas membacanya.

Tak berselamg lama. Jam pelajaran pertama dimulai, namun guru yg mengajar tidak masuk ke kelasnya. Justru guru lain lah yg masuk. Murid-murid dibuat bingung karenanya.

"Yoo saem. Kenapa saem masuk ke kelas kami? Bukankah ini jam pelajaran Park saem?" Tanya seorang siswi.

"Arrayo. Saem masuk ke kelas kalian karena ada pengumuman." Sahut Yoo saem. Muri-murid pun mulai mengambil posisi untuk mendengarkan.

"Jadi begini, minggu depan adalah giliran kelas yg mendapat giliran camping di Teongyeong bersama kelas 3-1. Jadi sistem yg kami gunakan adalah per dua kelas. Yaitu kelas 2-3 dengan 3-1. Camping akan dilaksanakan tiga hari tiga malam. Jadwal akan kami bagikan nanti." Jelas Yoo saem.

"Ini bukan sembarang camping, kalian harus membuat mading kelas tentang daerah dimana tempat kalian melaksanakan camping tersebut. Mengerti?" Lanjutnya. Sementara semua siswa lainnya sudah bersorak ramai. Terkecuali Soojun dan teman sebangkunya.

"Bisakah dihari itu aku sakit saja?" Ujar Soojjn menenggelamkan kepala di tangannya.

"Bodoh!" Ucap Allen pelan. Namun Soojun jelas mendengarnya.

"Kau mengataiku bodoh hmm?!" Sungut Soojun.

"Kau sendiri yg memperlihatkan sisi bodohmu itu." Ujar Allen santai. Ia kembali memasang earphone nya.

Hari ini Soojun pulang bersama Raekyung, Igna, dan Felia. Kebetulan tempat tinggal mereka searah. Mereka memilih untuk berjalan kaki sambil menikmati angin sore kota Seoul yang mulai gelap. Sesekali mereka berbincang dan tertawa ria.

A Second Change || Allen Ma☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang