Old Friends

25 4 0
                                    

Soojun telah sampai didepan pintu gerbang sekolah dan kebetulan sekali ia bertemu Raekyung dan teman-temannya. Mereka pun berjalan bersama menuju kelas.

"Ya! Aku ada berita baru. Kalian mau tau?" Seru Igna.

"Tentu."

"Jadi begini, seusai acara camping kesluruhan kelas. Lalu sebulan kemudian, sunbae kita akan melaksanakan ujian kelulusan. Dan saat kelulusan tiba, sekolah akan mengadakan acara yg sangat besar!" Jelas Igna.

"Yap! Kirasa begitu." Sahut Raekyung.

"Soojun-ah, aku tahu. Kau pasti tak ingin melihat wajah Allen Ma yg sangat dingin itu kan? Jalani saja. Mungkin kau bisa menjadi seorang gadis yang bisa mengembalikan sikap semulanya." Bisik Raekyung sebelum memasuki kelas.

"Andwae.. seolma!" Sungut Soojun. Namun Raekyung sudah berjalan lebih dulu didepannya.

Allen telah sampai dibangkunya lebih dulu. Seperti biasa, ia memilih mendengarkan lagu sesekali menggerakkan kakinya sedikit.

Namun sebuah pesan masuk menghentikan aktifitasnya. Ia melihat nama pengirimnya sekilas, eomma. Bersamaan dengan itu Soojun telah duduk disampingnya. Namun Allen tetaplah Allen. Ia tak akan memerdulikan dunia sekitar. Menyapa pun tidak.

Dibacanya pesan itu.

'Allen-ah. Bisakah sepulang sekolah nanti kau datang kemari? Eomma merindukanmu. Temani eomma sebentar. Sebentar saja. Eomma benar-benar merindukanmu.'

Allen menghela nafasnya. Allen sudah sangat sering mendapat pesan seperti ini dari eommanya, ia selalu mengacuhkannya. Namun kali ini ia akan berbaik hati. Allen akan datang kerumah.

>>>>>

Bel istirahat telah berbunyi sepuluh menit yg lalu. Raekyung dan teman-temannya mengajak Soojun kekantin namun Soojun menolaknya karena suasana hatinya sedang buruk. Ia hanya berdiam diri dikelas. Allen? Jangan tanya. Ia sudah melesat entah pergi kemana.

Saat hendak membaca buku. Dua orang laki-laki menghampirinya.

"Anyyeong Soojun-ah!" Sapa Woobin.

"Ya! Kenapa kau menyapa nya duluan? Harusnya aku!" Omel Wonjin. Namun tidak diperdulikan oleh Woobin.

Soojun hanya melempar tatapan aneh kepada dua orang laki-laki dihadapannya.

"Ya! Ada apa?" Tanya Soojun.

"Ayo ke kantin bersama." Ajak Wonjin. Dengan segera mendapat penolakan halus dari Soojun.

"Bagaimana kalau keatap sekolah? Suasana disana sangat nyaman. Kau akan menyukainya." Ajak Woobin. Soojun tampak berfikir sejenak.

"Kurasa itu ide yg bagus! Bagaimana kalau beramai-ramai?" Tanya Soojun.

"Ani!! Kita berdua saja. Jika yg lain ikut, udara disana akan menipis." Sahut Woobin sumringah.

Soojun menatap kearah Wonjin yg tengah menatap kesal kearah Woobin. Ia terkekeh karenanya.

"Bagaimana jika mengajak Wonjin? Karena akan sangat canggung jika hanya berdua." Ujar Soojun. Seketika Raut wajah Wonjin berubah.

"Aiishh nee nee. Aku tak ingin membuanh waktu. Cepat!" Ajak Woobin.

Soojun tak sengaja berpapasan dengan Allen. Namun Allen benar-benar tak peduli. Benar-benar menyebalkan.

>>>>>

Seperti hari-hari biasanya. Soojun pulang bersama teman-temannya. Namun Soojun berpisah di pemberhentian halte bus kedua. Karena ia harus menepati janji untuk berkunjung ke rumah teman lama orang tuanya.

A Second Change || Allen Ma☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang