Trois; Si Bos

23 3 0
                                    

Heiyo!
Happy reading guys ;D

***


"Great losser are great lessons"

-Amit Kalantri-

***

July berangkat ke sekolah seperti biasa, diantar oleh sopir pribadi ayahnya dan berangkat bersama Bian-saudara dirinya yang seumuran dengannya.

Begitu mobil yang ditumpanginya berhenti tepat di depan gerbang, yang otomatis membuat siswa yang akan memasuki gerbang harus berhenti karena terhalang mobil mewah keluarga July.

Beberapa siswi sempat berteriak histeris kala July dan Bian turun dari mobil dan berjalan memasuki kawasan sekolah.

Mereka berjalan tanpa menghiraukan satu sama lain, seperti orang yang tak saling kenal.

July dan Bian berada di kelas yang sama dengan nilai yang saling berkejaran.

July mengarahkan langkahnya menuju gedung perpustakaan saat mereka melewati gedung perpus, Bian yang menyadari July berjalan ke arah yang berlawanan dengan arah menuju kelas mereka, langsung berhenti, "Lo mau kemana?" Tanya Bian yang tak dihiraukan oleh July.

Bian hanya menghela nafas sambil geleng-geleng saat melihat saudaranya itu tak menghiraukan nya.

Bian memiliki sifat yang lebih ramah dibandingkan dengan July, meskipun mereka sama-sama dingin dan cuek.

July menaiki tangga menuju atap gedung perpustakaan, ia sampai di atap bertepatan ketika ia melihat cewek berkerudung yang ia tunggu, ia langsung mengeluarkan handphone nya dan mengetikkan pesan melalui WhatsApp,

'Naik ke atap gedung perpus sekarang' ketiknya lalu mengeklik tanda send.

Ia melihat cewek berkerudung itu dari atap, mulai dari cewek itu melambai ke arah mobil ayahnya, lalu mengeluarkan handphone nya dan melihat pesan yang ia kirimkan lalu berdecak kesal, yang kemudian berlari menuju gedung perpustakaan dengan bibir yang udah mirip bebek.

' satu....dua....tiga.....' hitungnya dalam hati,yang kemudian disusul suara keras pintu terbuka, "Braaaakk...." July menghadap ke arah pintu, dan melihat gadis yang ditunggunya terengah-engah, sambil memegangi lututnya, dengan kerudung yang sudah tak beraturan.

July mendekati Gisel-iya cewek yang ada didepannya sekarang adalah Gisel, cewek yang tempo hari menggetok kepalanya dan sekarang menjadi babunya, dengan tas disebelah bahunya, July berhenti tepat didepan Gisel yang masih berusaha mengatur nafas.

Gisel memandang July dengan tatapan tidak suka, "Gila ye lu, pagi-pagi udah bikin anak orang naikin tangga gedung 3 lantai" Protes cewek didepannya itu yang tak ia hiraukan.

July melemparkan tas miliknya kepada Gisel yang langsung ditangkap dengan sigap, lalu meninggalkan Gisel yang masih cengo .

July baru menuruni beberapa anak tangga, ketika sebuah benda mengenai punggungnya keras.

"Bukk..." Tas yang dilempar Gisel tepat mengenai punggung July, yang membuat July menoleh ke arahnya tajam, Gisel tak merasa bersalah malah kini ia tertawa terbahak melihat ekspresi kesal July.

"Wleeee...emang enak punggungnya sakit" kata Gisel sambil menuruni tangga seraya menjulurkan lidahnya ke arah July.

Tepat saat dirinya melewati July, July langsung menarik tas cewek itu hingga tubuhnya ikut terseret ke belakang. Gisel hanya bisa pasrah ketika July menarik tasnya.

Dear JulyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang