Quatre; Patron Bavard

18 2 0
                                    

Heiyo guys!!!
Aku kembali.....
Semoga kalian suka ya....
Jangan lupa vote and comment.....
Maafkan si typo ya:D......

Happy reading .....

***

"You only life once, but if you do it right, once ia enought"
-

Mae West-

***

July berhenti di pinggir lapangan, dan melihat para siswa yang sedang bermain basket di lapangan.

July melihat dan menyadari ketika sebuah bola basket tiba-tiba mengarah ke arahnya dan gadis disampingnya, secara reflek July menjadikan tubuhnya sebagai tameng untuk melindungi gadis disampingnya.

Rasa panas beserta nyeri menjalar di seluruh punggungnya, membuatnya meringis menahan sakit, perlahan nyeri yang dirasakan nya pudar bersamaan dengan pandangannya yang mengabur.

"JULY..." Dan gelap.

***

"Tolong.....tolong..." Teriak Gisel meminta bantuan sembari menahan bobot tubuh July yang kini menimpanya.

"Eh....bos.....bangun oi!....aish dasar kadal Arab....WOY BANGUN WOY BERAT NIH....." teriak Gisel mencoba membangunkan July.

"Heh...siapa tadi yang ngelempar bolanya...sini Lo!" Teriak Gisel pada para siswa yang bermain basket di lapangan, "WOY....kalo gak mau ngaku sini kek bantuin gue, berat nih" lanjut Gisel.

Para siswa yang bermain basket tadi yang ternyata adik kelasnya, segera berlari menghampiri Gisel yang ada di pinggir lapangan, lalu membantunya membawa July menuju UKS.

Di UKS.....

Pak Boling/ pak. Sudar, datang bersama dokter dan beberapa perawat dengan tergopoh-gopoh.

"Gisel, lagi-lagi kamu" kata pak. Boling sambil menuding wajah Gisel, "Kamu apakan lagi si July?" Berondong pak. Boling.

"Loh, kok saya sih pak, harusnya bapak berterima kasih ke saya karna udah bersedia membopong tubuh gede July ke UKS yang jauhnya udah kayak Sabang sampai Merauke dari lapangan," jawab Gisel tak terima karena dituduh oleh pak. Boling.

'dasar botak Keling, udah gak tau apa-apa malah main nuduh aja' gerutu Gisel dalam hati.

Dokter memberikan penjelasan setelah memeriksa keadaan July yang kini sudah siuman.

Dokter berkata bahwa July harus istirahat beberapa hari untuk memulihkan keadaannya, dan berkata untuk menjaga punggungnya dari sesuatu yang keras.

Kami semua hanya mengangguk paham.

Pak. Boling mengantarkan dokter dan para perawat KELUAR UKS, kini Gisel hanya berdua dengan July di dalam UKS, Gisel memutuskan untuk masuk ke bilik yang ditempati July.

July masih berbaring di ranjang UKS, sambil menatap langit-langit ruang tersebut.

Gisel berjalan mendekati ranjang July, "masih sakit?" Tanya Gisel yang dijawab July dengan deheman mengiyakan, "makasih..." Lanjut Gisel canggung.

"Hmmm...Lo harus rawat gue sampai gue sembuh, besok gue ga sekolah, jadi Lo harus ke rumah gue sepulang sekolah, nanti gue akan kirim pesan lewat LINE kalo gue butuh sesuatu" kata July panjang lebar yang membuat mulut Gisel langsung menganga lebar,

Dear JulyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang