prolog 2

56 7 1
                                    

"Malam ini sudah menunjukkan pukul 9.45 WIB, yang menandakan waktunya Karin mengistirahatkan tubuhnya di atas kasur yang empuk dan mewah."

"Disisi lain Syifa hanya tidur dengan kasur tipis miliknya, setiap saat bangun tidur dari kasurnya siyfa selalu merasakan sakit di beberapa bagian tubuhnya."

"Keesokan harinya siyfa harus pergi ke sekolah dengan menggunakan sepeda miliknya tapi, ban depan sepedanya bocor. Syifa bingung bagaimana ia bisa sampai ke sekolah dengan tepat waktu bila tanpa menggunakan sepeda miliknya."

"Dring dring dring, siyfa mengangkat telpon tersebut ternyata Karin menelfon Syifa untuk menawarkan tumpangan ke sekolah bersamanya. Wah kebetulan sekali karena Siyfa sedang kebingungan dan Siyfa dengan senang hati menerima tawaran dari sahabatnya itu."

"Karin dan Pak Maman menjemput Syifa dirumahnya yang tidak terlalu jauh dari rumah Karin. Pak Maman adalah supir yang sudah lama bekerja dirumahnya dari Karin masih kelas 2 SD dan sudah dianggap oleh Karin sebagai keluarganya sendiri."

"Saat diperjalanan ke sekolah Karin dan siyfa banyak mengobrol tentang hal-hal receh yang membuat satu sama lain tertawa. Sampai-sampai mereka tidak sadar bahwa mereka sudah sampai di sekolah."
Pak maman: Mbak Karin, Mbak siyfa sudah sampai nih di sekolah nya
Syifa: Ehh, iya pak makasih yah pak
Karin: Iya makasih pak, Karin berangkat ke sekolah dulu yah pak Maman yang baik dan selalu pengertian hehehe
Pak Maman: Iya mbak hati-hati yah dan yang rajin belajar nya
Karin: Ahsyiap pak
Siyfa & Karin: Dah pak
Pak Maman: (Hanya tersenyum melihat perilaku Karin dan Syifa)

(Karin dan Syifa pergi memasuki gerbang sekolah setelah berpamitan dengan pak Maman)

🌼Karin Prov On🌼

"Pak Maman adalah salah satu orang yang bekerja dirumahnya sebagai sopir pribadi karin, pak Maman merupakan orang terpercaya dalam semua hal."

"Mengapa pak Maman memanggil Karin dengan sebutan Mbak bukannya Non seperti orang-orang lainya? Itu karena Karin sendirilah yang menyuruh pak Maman untuk memanggilnya mbak karena dia tidak suka di panggil dengan sebutan non yang membuat Karin agak risih dengan sebutan itu."

"Pak Maman juga sudah di anggap sebagai keluarga sendiri di keluarga Amier Khan. Pak Maman mempunyai istri yang bernama Buk Nimas yang juga bekerja di rumah Karin sebagai pekerja rumah tangga, tak kalah dari pak Maman buk Nimas juga sangat baik dan penyayang."

"Pak Maman dan Buk Nimas mempunyai satu orang anak yang biasa di panggil Gibran oleh pak Maman dan Buk Nimas. Gibran anaknya, bersekolah di luar negeri tepatnya di Singapura karena mendapatkan beasiswa di sana."

"Gibran seumur dengan Karin dan sempat berteman baik tapi, Karin lupa dengan wajah Gibra, karena saat Gibran menerima beasiswa dan pergi ke Singapura itu pada saat Gibran masih duduk di kelas 6 SD. Yah wajar saja jika karin lupa akan rupa pria tersebut."

"Gibran tidak pernah pulang ke Indonesia tapi jika pak Maman atau buk nimas ingin bertemu dengan Gibran maka merekalah yang akan menemui Gibran di Singapura."

🌼Karin Prov Oof🌼







Gimana guys penasaran sama kelanjutannya yuk pantengin terus ceritanya😍

Kalian suka akupun senang

Jangan cuma di baca doang ding
Yuk di vote dan jangan lupa di coment yah guys🤗

Maaf kalo ceritanya masih kurang baik tapi aku tetap akan buat yang terbaik buat kalian, ehe😆
Dimaklumi yah cerita pertamaku😋
(Next part)

PenghianatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang