-----------------Luka itu,
Sungguh membelenggu,
Aku tak sanggup memangku,
Bisakah aku menjauh?
Setidaknya sampai hatiku mengutuh.°choi soobin°
----------------
Lia tersenyum tatkala Soobin berjalan melewati kantornya. Respon lelaki itu tampak dingin dengan sorot datar. Lebih buruk dari kemarin-kemarin.
Lia tersenyum tipis. Apa rencananya pagi tadi sedikit berhasil?
Gadis berkenakan blush bunga-bunga dengan rok di atas lutut itu mengulum bibir. Memutar otak, memikirkan rencana apa lagi yang bisa dia jalankan.
Lima belas menit merenung, gadis itu tak kunjung menemukan ide brilian.
Tok
Tok
Pintu terbuka. Lia sedikit tersentak akibat kedatangan seseorang yang tiba-tiba.
Kevin berjalan memasuki ruangan Lia lalu duduk tepat di hadapan gadis itu.
"Maafin Soobin ya, Li."
Lia membasahi bibir. Dia menatap Kevin yang juga menatap maniknya dengan intens.
"Buat?" Bukannya menjawab, Lia malah kembali bertanya.
Kevin berdehem. "Dia nuduh lo sembarangan."
Lia manggut-manggut. "It's okay. Aku juga salah kok."
"Masalahnya...." Kevin menggantung perkataannya sembari menelisik bola mata jernih milik Lia. "Lo itu, bikin dia tertekan, Li. Kenapa lo dateng lagi? Apa lo membenci dia? Lo mau bales dendam?"
Lia terdiam. Bukannya tidak mau menjawab, dia tidak mau membahasnya sekarang.
"Apa aku itu seperti buronan? Kenapa kamu nanya gitu? Kenapa juga aku harus benci sama bosku sendiri?"
Kevin menghela napas. Sudah dia duga Lia tidak akan pernah mau berkata jujur.
"Ya udah. Makasih udah maafin Soobin sebelumnya." Usai mengatakan itu, Kevin pamit dan meninggalkan Lia yang bungkam dengan segala pikirannya.
---------------------
"Pak Soobin!"
Soobin tak menoleh. Dia terus melanjutkan langkah mengabaikan suara panggilan yang terus-menerus mengacau kegiatannya.
"Pak Soobin! Ini berkas yang Bapak pinta tadi."
"Pak!"
"Pak Soobin!"
"Pak!"
Langkah Soobin terhenti. Lia yang sedaritadi mengekorinya ikut berhenti setelah susah payah menyamakan langkah.
Soobin menggeram. Dia melirik Lia dengan ekor mata. Kalau gadis itu terus dia biarkan, maka jangan harap jiwa Soobin akan tetap tenang.
"Mana?" Tangan Soobin terangkat untuk mengambil berkas yang dimaksud Lia tanpa menoleh sedikitpun.
Lia menyenbunyikan berkas yang dia pegang ke belakang punggung. "Bapak harus meminta dengan cara hormat baru saya akan berikan."
Tangan Soobin terkepal. Beginilah dia sedaritadi diusik. Tiba saat Soobin akan mengambil maka Lia akan kembali berulah.
Sebenarnya apa mau dia?
Berusaha tetap tenang, Soobin segera beranjak cepat agar tak lagi melihat wujud Lia.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Ok | Choi Soobin
FanfictionPercayakah kalian bila seseorang yang seharusnya sudah tiada dapat kembali? Percayakah kalian mengenai kehidupan selanjutnya? Atau, percayakah kalian mengenai reinkarnasi? Percaya atau tidak, dia ada disana. Di tempat yang tidak seharusnya dia bera...