02. First

89 41 13
                                    

Saya yakin kalian mengerti cara menghargai penulis


Happy Reading


Aku berlari sekuat tenang menulusuri lorong sekolah baru ku. Sebenarnya beberapa hari yang lalu aku sudah kesini bersama ayah untuk mendaftarkan aku sekolah jadi kata guru disini jika hari H aku sekolah disini aku tinggal masuk ke kelas ku.

Tiba-tiba

Brak....

"Sorry aku gak sengaja"

Kataku merasa bersalah kepada orang yang aku tabrak sampai-sampai kami berdua terjatuh bersama.

"Maaf ya, ayo aku bantu"

Ucapan ku dan aku mengulurkan tangan untuk membantu orang yang ketabrak karena kecerobohan ku.

Tapi dia tidak menggubris ku bahkan menerima uluran tanganku saja tidak.

"Sekali lagi aku minta maaf atas kecerobohan ku"ucap sesal ku "Aku anak baru disini dan aku terlambat makanya aku kalang kabut"tambahku.

"Gak tanya"

What!! Aku udah panjang lebar minta maaf tapi jawabannya OMG.

"Sekali lagi maaf"

Tanpa membalas atau menjawab permintaan maafan ku dia langsung meninggalkan ku di tempat aku berbuat kecerobohan.

"Cantik si tapi.... Astaga aku kan hampir terlambat"

Tanpa basa basi lagi aku melanjutkan perjalanan ku oh bukan perjalanan tapi lari-lari di lorong sekolah ku. Dan dengan mudahnya aku melupakan kejadian tadi, itulah aku cepat melupakan kejadian kecerobohan ku tapi ahh nanti saja aku jelaskan perjalanan cerita ini masih panjang dan waktu akan menjelaskan di part selajutnya.

~~~

Aku sekarang sudah di lantai 3 sekolah ku dan dengan mudahnya aku mendapatkan kelas baru ku kelas 11 A1. Kelas ku adalah tempat orang-orang pintar berkumpul dan aku adalah salah satu manusia nya mungkin karena gen. Ayah ku dan bunda adalah orang-orang pintar di zaman mereka sekolah maka dari itu aku sangat gampang masuk ke kelas-kelas unggulan.

Saat aku mulai mendekati kelas ku suara ribut anak-anak dalam kelas itu tambah terdengar dan itu artinya guru belum ada di kelas itu.

"Syukur lah guru belum masuk ke kelas ku ada suara ribut anak-anak"

Sebenarnya hari ini aku sangat deg-degan karena harus menyesuaikan dengan suasana baru dan harus bergaul dengan orang baru lagi.

Sungguh membosankan tapi apa boleh buat aku harus menyesuaikan suasana tempat lahir ku. Jujur saja aku hiri dengan abang Jackson yang bebas memilih dimana dia tinggal dia dan pendidikan nya.

Berlahan-lahan ku buka pintu kelas yang lumayan ribut itu.

Tiba-tiba.

"Heh, lu ngapain kayak gitu seperti lagi mengitai sesuatu?"

Benar sih yang dia bilang aku seperti mengitai sesuatu.

"Oh Hai aku, aku, aku....... Kenali nama aku Xiao De Jun biasa di panggil Xiaojun,aku murid baru disini" Jawab ku dengan sedikit nada gugup.

STORY XS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang