Sinar Sinaran

17 1 0
                                    

"Aku bebas, bebas di dalam sangkarku, tanpa kekangan tuanku. Aku makan dan minum darinya, aku peroleh kebahagian darinya. Aku telah terbang, mengepakkan sayapku tanpa ragu."

Namaku Ma'rifa. Semua warga Al-Munawwaroh mengenalku. Kata orang-orang aku ramah, dan selalu memiliki ide-ide unik untuk memajukan kreativitas santri. Aku pernah mengadakan lomba menulis, pementasan drama, dan pameran karya. Kehidupanku memang bisa dikatakan penuh dengan warna dan kebahagiaan.

Setiap pagi, aku bangun lebih awal untuk ikut membantu pengurus keamanan. Iya, aku sangat suka berkeliling ke kamar-kamar, membangunkan mbak-mbak untuk salat subuh.
"Bangun, bangun, mbak-mbak yang cantik" Sambil mengetuk-ngetukkan kayu kecil ke pintu dan almari.

Dari rentetan putra-putri ibuku, akulah yang paling cerewet. Bahkan lebih cerewet dari mbak yu-mbak yuku. Kata ibu, cerewetku itu menurun dari mbah bukku yang dulunya juga sangat aktif.

Hingga akhir Madrasah Aliyah, aku menghabiskan masa pendidikanku di Al-Munawwaroh. Biasa dididik langsung  oleh keluarga, membuatku lebih cepat paham, terutama tentang batasan dan tata krama. Kata orang, sudah tempatnya jika perempuan dikekang dan dibatasi. Tapi bagiku tidak, perempuan juga bebas melakukan apa yang dia inginkan. Ia juga berhak mendapatkan apa-apa yang seharusnya manusia biasa dapatkan.

Jika dibatasi, bagiku itu wajar. Bukan untuk mengekang, tapi untuk menjaga. Itulah yang ditanamkan ibuku pada putra-putrinya. Jika aku dilarang bepergian ke luar kota, itu wajar. Karena aku tidak sekuat kang masku untuk melakukan perjalanan jauh. Itu bentuk penjagaan bapak padaku.

Bapak adalah orang yang sangat berhati-hati. Semua yang dilakukan beliau tidak pernah sekalipun dilakukan tanpa pemikiran dan pendapat orang-orang di sskitar beliau. Bahkan, hanya untuk menghadiri undangan kenduri (slametan/tahlilan), bapak terlebih dahulu bilang pada kedua istrinya, yaitu ibuku dan ibu Karimah.D

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aisyah: Jangan Panggil Aku NengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang