03

880 175 18
                                    

"Ck."

Anin berdecak kecil sambil mengetukkan pulpennya berulang kali. Pak Eko, guru matematika sedang menjelaskan di depan kelas tapi Anin nggak mendengarkan sama sekali. Ia sedang berpikir tentang apa yang Nana ucapkan padanya tadi.

Kenapa Nana tiba-tiba nyamperin dia terus ngajakin masuk genk?

Sebelumnya Vany juga jadi baik banget dan suka nawarin Anin buat masuk genk, ini pada kenapa ya kakak kelasnya itu?

Kalo dipikir-pikir masuk genk Nana jelas lebih aman karena Nana kelas dua belas, tapi kalau Nana lulus nanti Vany masih tetep jadi kakak kelasnya.

"Hhh." Anin mendengus kecil. Peduli apa lah masuk genk siapa. Lagian kan dia nggak mau masuk genk.

Kalo bisa deket sama dua pentolan itu kenapa harus milih salah satu?

"Untuk minggu depan dipelajari bab selanjutnya ya." Suara guru Anin yang menutup pelajaran membuat Anin tersadar dari lamunannya. "Sama persiapkan untuk UTS dua minggu lagi."

Setelah gurunya keluar kelas Anin membereskan bukunya kemudian bersiap untuk istirahat jam ke dua. Anin berjalan keluar kelas tapi baru beberapa langkah, ada suara yang memanggilnya dari belakang.

"Anin?"

"Iya?" Anin menoleh dan melihat Nana berjalan ke arahnya. Kali ini Nana nggak sendiri tapi sama seorang cowok di sebelahnya.

"Sini deh, temen gue ada yang mau kenalan." Nana tersenyum dan menggandeng lengan Anin, melihat Nana yang menggandeng lengannya Anin hanya melihat sekilas dengan kening berkerut.

"Ini anak kelas sepuluh yang gue ceritain, cantik kan?" Tangan Nana menunjuk wajah Anin pada teman yang bersamanya itu.

"Hey?" Cowok yang bersama Nana itu kemudian mengulurkan tangannya, mengajak Anin berkenalan. "Niko."

"Anin." Anin membalas uluran tangan Niko.

"Dia tuh drummer, inget pas dulu ulang taun SMA nggak? Ada band yang manggung, drummer-nya dia nih." Dengan nada antusias Nana menceritakan siapa Niko. Katanya sih anak band dan posisinya drummer.

"Oh." Anin hanya manggut-manggut dengan senyum ala kadarnya, jujur ia nggak inget. Kan band yang manggung pas ulang taun sekolah ada banyak, yang mana yang dimaksud?

"Boleh bagi nomer hp-nya, Anin?" Niko menyodorkan hapenya. Karena udah disodorkan, mau nggak mau Anin pun menerima hape Niko dan mengetikkan nomernya di hape tersebut. Setelahnya ia mengembalikannya pada Niko. "Makasih ya."

Anin hanya mengangguk, setelahnya Nana dan Niko pergi dari kelasnya. Tiba-tiba aja beberapa anak X2 mengerubungi Anin.

"Kak Nana ngapain di sini, Nin?"

"Kak Niko minta kenalan sama lo?"

"Anin, kenalin sama temennya Kak Niko dong." Beberapa temannya menodong Anin dengan beberapa pertanyaan.

"Gue aja baru kenal." Anin hanya menjawab singkat.

"Anin, Kak Nana ngapain di sini?" Salah satu temannya bertanya lagi karena tadi belum dijawab oleh Anin. Baru mau ngejawab temennya udah nanya lagi. "Lo kenal Kak Nana?"

"Tau aja sih, nggak gitu kenal."

"Kemarenan Kak Vany, sekarang Kak Nana. Lo kok bisa deket sama mereka?" Temen Anin nanya lagi, ditimpali sama pertanyaan serupa karena mereka heran kenapa Anin bisa deket sama Kak Vany dan Kak Nana.

Anin mengangkat bahunya, ia juga nggak tau kenapa. Kalau Vany sih emang gara-gara nggak sengaja nyolotin dia pas di kantin. Udahannya dia minta maaf dan jadi sering ngajakin makan satu meja.

KamaishtaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang