Daisy-14-Fake

2 1 0
                                    

"Daisy!" teriak Ariel sebelum masuk ke ruangan yang pernah ia datangi itu.

"Oh, akhirnya kau datang juga ya. Sagara Ariel Sadana," ucap seseorang dibalik _hoodie_ hitam. Seseorang itu lalu tersenyum palsu dan sinis pada Ariel. Ya siapa lagi kalo bukan Radit.

"Bajingan kau Radit! Cepat lepaskan Daisy!"

Radit hanya tertawa sebelum membalas perkataan Ariel, "tidak akan!"

"Kau itu bodoh ya? Mudah sekali percaya pada tipis konyolku dan dengan mudahnya pula kamu memutuskan hubungan antara hatimu dan hati Daisy."

Ariel tertohok, dia merasa bersalah terhadap Daisy.

"Sudah tau salah, lalu buat apa lagi kamu menolong dia sekarang? Ikhlaskan dia menjadi milikku." Radit membuat Ariel jadi mau melihat wajahnya bahkan mendengar kata-katanya.

***

"Bajingan! Menjauhlah dari Daisy, jauhkan tangan kotormu itu dari Daisy!"

Ariel menghela nafasnya, kemudian mengatur ritme nafasnya. Ia tau ini akan terjadi pria bergelar bajingan menurutnya itu sudah sangat pantas.

"Apa kamu tahu sebenarnya Daisy itu adalah bukan manusia dari dunia ini yang sesungguhnya0. Ah aku tidak tahu harus bilang apa lagi intinya dia bukanlah manusia bumi ini harusnya kamu tahu itu dan menjauhinya tetapi kamu malah tetap mendekatinya bahkan berpacaran dengannya."

Radit menggenggam erat kalung Daisy ya itu adalah kalungnya Daisy. Sementara Ariel mulai mencerna sedikit demi sedikit kata-kata yang diucapkan oleh Radit itu tetapi sekarang dia memahami bahwa Radit mengambil paksa kalung tersebut.

"Apa yang kau lakukan pada Daisy dan apa yang ingin kau lakukan dengan kalungnya?!" ucap Ariel dengan marahnya itu.

"Kau tak perlu marah ini bukanlah hal yang perlu kamu waspadai ini hanyalah berpengaruh pada teman atau mantan pacarmu yang bernama di Daisy itu," ucap Radit dengan tegasnya sehingga membuat Ariel semakin terbebani dengan kata-katanya.

Sedangkan Daisy yang mendengarnya dari tempat dia diculik justru hanya bisa mendengarkan tanpa bisa meminta tolong atau berteriak kepada siapapun agar ada yang menolong dan membukakan tali pengikat ini.

Rahang Ariel mengeras dilihat dari wajahnya dia sudah marah tetapi ia tahan sebelum ia menemukan Daisy karena Daisy sedang dalam bahaya entah diapakan oleh Radit sampai dia bisa merebut kalung yang dulunya pernah dirampasnya dengan cara yang licik.

"Apa yang akan kamu lakukan jika pada nyatanya Daisy akan pergi begitu saja dan meninggalkanmu dengan bekas-bekas kenangan yang timbul dan kalian ciptakan itu?"

Ariel bingung dia tidak tahu ingin menjawab apalagi. Yang pasti pikirannya hanya dipenuhi oleh Daisy yang bagaimana keadaannya sekarang.

"Aku sudah tahu itu kau tidak perlu menanyakan yang sudah kuketahui." Radit hanya tertawa sinis melihat Ariel dengan rasa percayanya pada Daisy yang begitu besar. Tapi itu tidak membuatnya ragu sedikitpun.

Ariel berusaha menyudahi percakapan mereka tetapi Radit menahan tangannya ia berniat mengajak Ariel bertengkar Lagi karena tujuan Radit sebenarnya sedang terjadi di ruangan di mana dia menculik Daisy.

Future Daisy [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang