◾️◾️◾️
Kenapa kau begitu sibuk hingga tak punya sedikitpun waktu untuk berbincang bersamaku?
•SHA•
◾️◾️◾️
"Al." yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Kedua tangan Al berada di dalam saku celananya. Langkah kakinya begitu santai, tak lupa ekspresi wajah Al yang tidak pernah berubah-selalu datar, entah pada semua orang atau hanya saat berada di sekitar Sha.
"Alll." Sha memanggilnya lagi karena tidak ada sahutan dari orang yang dia panggil.
Sadar namanya dipanggil, Al menoleh malas. Tidak tau sudah kali keberapa namanya dipanggil oleh gadis yang membuatnya risih- gadis itu tidak lain adalah Sha-perempuan berhijab yang terbilang pendiam.
Sha tersenyum hangat menatap wajah Al. Sha tidak pernah menyerah walau setiap dirinya memanggil Al, tidak pernah direspon dengan baik oleh cowo itu. Bagi Sha, Al mendengar panggilannya dan berhenti sejenak saja sudah berhasil membuat hatinya bahagia.
"Sibuk gak Al? Kalo engga sibuk, Sha mau cerita sesuatu sama Al, gak penting sih, tapi Sha pengin cerita aja ke kamu Al, boleh ya Al?" bagi Sha, mengajak Al bercerita mungkin bisa membuatnya lebih dekat dengan Al. Sha juga berharap Al akan menjadi lebih care pada dirinya.
"Sibuk." jawaban yang selalu sama dengan hari kemarin, dan hari-hari sebelumnya. Bahu Sha menurun, semangatnya luntur sudah, moodnya memburuk.
Sesibuk itulah Al hingga tidak bisa menyempatkan sedikit waktu untuk mengobrol dengan Sha? Padahal status Al dan Sha sama-sama siswa, mereka juga satu angkatan-kelas 11, jurusan juga sama-IPA 2. Apa yang Al sibukkan? Kalau pelajaran-PR, tidak mungkin. Sha ingat akhir-akhir ini guru tidak memberikan PR.
Penolakkan Al memang membuat Sha sedih, tapi Sha tidak menunjukkan kesedihan itu di hadapan Al. Sebisa mungkin Sha menerbitkan senyuman manis pada Al.
"Yaudah gapapa, kapan-kapan aja deh Al ceritanya. Waktu masih banyak kok. Entah itu besok atau lusa, mungkin Al mau denger cerita dari Sha." Sha berhenti sejenak, menghela napas.
Lalu Sha melanjutkan kembali ucapannya, "Dan semoga suatu saat Al bisa lebih care ke Sha, cuma itu yang Sha pengin." Sha menatap Al sejenak, lalu melenggang pergi keluar dari kelas-menuju kantin.
Al tidak menjawab. Bagi Al, ucapan yang keluar dari mulut Sha barusan tidak membutuhkan jawaban dan tidak penting. Dia juga tidak peduli Sha pergi dari kelas, Sha akan pergi kemana, karena Al memang risih akan keberadaan Sha.
◾️◾️◾️
Assalamualaikum readers👐
Alhamdullillah aku bisa update hari ini😁memang sih ceritanya dikit, tapi aku sengaja nulisnya dikit hehe, tujuannya biar kalian gak bosen bacanya😊Oh iya, kalo kalian suka part ini, jangan lupa vote dan komen ya🤗
DAMAIZANNE
KAMU SEDANG MEMBACA
Sha
Teen FictionSLOW UPDATE (kalo lagi mood+idenya bagus pasti update kok😊) Bagi Sha hidupnya hanya tentang sebuah perjuangan. Berkali-kali tak dipedulikan tidak membuat Sha putus asa, justru dirinya semakin bersemangat untuk terus berjuang. Sha bertekad akan memp...