Three

2 2 0
                                    

Happy Enjoy!!

_____

Seperti  rutinitas biasa, pagi ini Haya harus pergi kuliah. Tetapi kali ini Haya harus berangkat pagi mengingat ada kelas pagi bersama Pak Dayat, dosen ter-killer di kampus. Untung saja dirinya ingat, kalau tidak tamatlah sudah. Masih dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya, Haya meregangkan otot-otot badannya yang sangat sakit tadi malam.

Krek... krekk

setelah dirasa cukup dan tidak sakit lagi, sekilas Haya melirik jam yang berada diatas nakas samping tempat tidur.

'Ternyata baru jam 06.25, eh bukannya gue ada kelas pagi ya? Duhh.. gawat!!! Kenapa alarmnya enggak bunyi sih' umpatnya

Haya segera berlari menuju kamar mandi untuk bersiap-siap ke kampus. Haya juga melewatkan sarapannya karena sudah mepet waktunya. Sembari menunggu ojek online, Haya berlari menuju rumah yang berada disebelah persis rumahnya. Terlihat seorang wanita paruh baya sedang berdiri sembari menyiram bunga di halaman rumahnya

"Permisi tante, tolong nanti kasih tau Lova kalau aku udah berangkat duluan ya tan. Assalamualaikum" ucap Haya sopan sambil mencium punggung tangan Tante Flora, ibunda Lova dengan cepat

Biasanya mereka berangkat bersama ke kampus kalau ada jadwal yang sama. Dan Haa yakin Lova  nantinya bakal marah gara-gara Haya tinggal. Bahkan bisa ngambek dan mencak-mencak tidak karuan. Sahabatnya memang  sangat aneh. Kalau  dihadapan cowo saja dia jutek tetapi kalau sudah bersama Haya, manja dan labil. Tidak apalah palingan nanti bakal baikan juga, Lova tidak mungkin betah berlama lama cuek terhadap Haya

Selama perjalanan ke kampus, Haya tidak berhenti mengomel kepada abang ojol untuk mempercepat laju motornya. Sialnya hari ini ada pembukaan cafe baru, yang menjadikan  jalanan kali ini cukup macet. Di situasi genting seperti ini, selalu aja Haya merasa sial terus. Tak sampai disitu, sedari tadi hp-nya juga berbunyi terus. Yang membuat Haya bertambah cemas, walaupun dirinya  sudah tahu siapa yang menelfonnya. Haya juga tidak  berniat mengangkatnya, biarlah nanti saja.

'Sorry Lov, gue tinggalin lo satu kali ini aja ya' batin Haya

_________

Saat ini  Haya tengah berlari menyusuri koridor kampus menuju kelas Pak Dayat yang berada dilantai atas. Dan setelah sampai pun perjuangannya yang cukup melelahkan itu berbuahkan hasil yang sia-sia. Bagaimana tidak? Ternyata Pak Dayat izin mengajar dan digantikan oleh dosen pengganti. Dan apesnya lagi, pemberitahuan Pak Dayat izin sudah masuk grup kelas Pak Dayat. Haya yang tidak tahu apa-apa, hanya bisa mendengus kecewa dan mengumpati dirinya sendiri yang bego tidak sempat membuka hp dari semalam karena Haya tertidur terlalu awal

Terlihat pengganti Pak Dayat sedang berdiri di depan kelas, memandang sejenak kedalam ruangan.

'Kok gue yang  deg-degan ya, gara gara gue telat jadi harus duduk dibarisan depan' runtuknya

Padahal Haya paling anti duduk di depan. Biasanya dia lebih memilih duduk memojok dibarisan paling belakang bersama sekumpulan cowo

"Selamat pagi kalian semua. Perkenalkan saya Samuel Hardianto, dosen pengganti selama Pak Dayat beberapa hari kedepan. Saya harap kalian semua dapat mengikuti pembelajaran yang saya sampaikan dan memahaminya dengan baik" ucap sang dosen saat sudah berdiri didepan ruangan.

"Baik pak" koar kami serempak. Kemudian dia menanggukkan kepala singkat dan bersiap memulai pembelajaran

Dilihat dari parasnya memang tampan dan berwibawa namun tatapan yang mengimidasi itulah yang membuat Haya bertambah ketakutan dengan dosen yang sedang berdiri didepannya persis. Lain kali Haya tidak akan telat seperti ini, lama kelamaan Haya  langsung terkena penyakit jantung. Karena kata Novi, teman sebelah Haya mengatakan  bahwa Pak Dayat izin beberapa hari kedepan karena ibunya yang berada dikampung meninggal dunia.

'Lindungilah jantung gue ya Tuhan' doa Haya dalam hati

12. Make UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang