Another Day

170 11 0
                                    

Seharian berada diluar membuat tubuh laki-laki itu lelah pada malam harinya. Ia telah memandikan tubuhnya 15 menit yang lalu, sekarang ia menyalakan TV yang menampilkan tayangan membosankan lagi. Ia mematikan kembali TV nya, berita hari ini tidak menarik untuk ditonton.

'Apa hal yang paling penting untuk dilakukan?' gumamnya sa'at menaiki tangga menuju kamarnya. Ada banyak hal yang ingin ia lakukan,tetapi waktu terus mendesaknya.

Ia berbaring dan merentangkan kedua kakinya,mencoba menutup mata berharap ia dapat tidur cepat malam ini, 1 jam terlelap ia kembali bangun,sesak nafas dan menghadapi kabut sesa'at. Mimpi itu selalu berlalu berulang-ulang lagi. Orangtuanya.

'Kenapa semua orang mudah senang kecuali dia'pikirnya
Dia benar-benar ingin tahu karna dia satu-satunya anak muda yang masih gagal bagaimana menyembunyikannya.
Jadi, semua orang bersembunyi dibalik topeng mereka yang perlahan menjadi kusam untuk kata 'kesepian'.

Ia perlahan bangkit lalu mengambil handphone nya yang berada dimeja sebelah kasur. Laki-laki itu menghela nafas berkali-kali melihat pesan-pesannya tidak dilirik sekalipun oleh gadisnya selama dua hari ini.

Ketukan kamar membuat atensinya teralihkan dari handphone, ia melihat sang pemilik rumah terseyum kearahnya dan meminta ijin untuk memasuki kamarnya.

" Masih belum baikan " tanyanya. Laki-laki itu hanya mengangguk sebagai jawaban

" Paman dengar Nathania sampai gak masuk kerja 2 hari ini cuma gara-gara gak mau ketemu sama kamu " lagi. Laki-laki itu hanya menganggukan kepalanya meng'iyakan

Pria itu mengelus kepala keponakan kesayangannya dengan lembut " kamu udah dewasa ho, gak aneh sih kalau punya banyak kekhawatiran. Lakukan saja apa yang seharusnya kamu lakukan,bicaralah baik-baik pada atha. Dia cuma gak suka liat kamu selalu murung belakangan ini "

Minho langsung beranjak dari kasurnya, mengambil hoodie hitamnya dari lemari dan meminta ijin pada sang paman untuk keluar.

" Dasar anak muda " gumam sang paman ketika melihat minho bergegas keluar

10 menit berjalan kaki akhirnya ia sampai didepan pagar sebuah rumah mewah yang selalu ia datangi sedari kecil. Perlahan ia menekan bel dan pagar otomatis terbuka, ia langsung disambut oleh sang kepala keluarga beserta istri pemilik rumah itu diteras rumah.

" Ayah bunda permisi, minho mau ketemu sama ibu dari anak-anak minho " ujarnya

" Anak yang mana dulu nih, soonie,doongie apa dori " ucap sang kepala keluarga terkekeh pelan sambil merangkul pundak minho untuk masuk kedalam rumah mereka

" Semuanya dong yah "

" Bunda sama ayah tinggal dulu ya, atha ada dikamarnya kamu langsung aja kesana,udah 2 hari ngurung dikamar keluarpun cuma buat makan doang,kerja pun udah gak mood " ucap sang bunda

Minho mengangguk kemudian menaiki tangga menuju kamar atha dan mengetuk pintunya ketika ia sudah didepan kamar sang gadis

" Atha "

Tidak ada sahutan

" Natha cantik,mas minho nih "

Tidak ada sahutan lagi

" Nathania, akang bawa martabak keju sama coklat nih buat kita makan berdua "

Pintu kamar terbuka menampilkan sosok gadis yang selama 2 hari ini dirindukannya. Atha melirik sosok minho tapi tidak menemukan plastik yang digetengnya

" Mana martabaknya "

" Masih otw bentar lagi sama kang ojol "

" Ngapain kesini " juteknya

[Stray kids] OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang