"Gyu.. Mau kemana sih?"
Doyoung terus ngikutin minggyu yang masih setia menyeretnya, ternyata minggyu membawanya keparkiran mall, kini mereka berdua berada dibassment.
Minggyu melepaskan cekalan tangannya pada doyoung dan menatap nyalang doyoung.
"Bagus ya? Baru gak ketemu berapa hari aja udah main dibelakang!" Sarkas minggyu, doyoung melebarkan matanya.
"Ngomong apasih? Siapa juga yang selingkuh?!!" Jawab doyoung tak kalah sinis, minggyu berdecih kecil.
"Tsk, masih nyangkal? Jelas-jelas gue liat lu lagi berduaan sama cowok lain, bagus" minggyu tersenyum sinis kearah doyoung.
"Gue? Bukannya kebalik ya? lu kan yang kayak gitu? Ngapain lu disini bukannya lu bilang lagi sibuk hah?!" sarkas doyoung minggyu membulatkan matanya.
"Ngomong apa lu doyoung? Jelas-jelas kita tau siapa yang selingkuh disini!" geram minggyu.
"IYA DAN ITU LU" teriak doyoung pada minggyu sembari mendorong badan minggyu.
'Plak'
Doyoung meraba pipinya yang terasa panas karena ditampar oleh minggyu, Doyoung menatap tak percaya apa yang minggyu lakukan.
"JANGAN NUDUH SEMBARANGAN KIM DOYOUNG!" teriak minggyu, doyoung memejamkan matanya sembari mengatur nafasnya.
'Pilihannya ada dua, genggam atau lepaskan'
Ucapan winwin beberapa waktu lalu kembali terngiang dikepalanya, doyoung menatap sendu kearah minggyu.
"Lu pikir gue gak tau gyu? Kalau lu emang main dibelakang gue? Gimana sama nancy yang waktu itu lo bawa ke hotel? Atau mina yang lu kenalin sama orang tua lu? Ahh~ jangan lupakan hari ini jelas-jelas lu lagi jalan sama irene.. G-gue kurang sabar apa?" doyoung berkata lirih, lalu menghela nafasnya pelan.
"Gue.. Pura-pura gak tau apa yang lu lakuin karena gue fikir lu bakal ngerasain rasa cinta gue sama lu yang tulus.. Tapi nyatanya enggak lu.. Malah makin menjadi" doyoung menggigit bibirnya menahan tangis, minggyu terkesiap mendengarnya.
"Gue bahkan diem saat lu ga pernah ngakuin gue sebagai pacar lu, gue tau mungkin lu malu kan punya pacar kaya gue? Gue sadar diri.." doyoung mati-matian menahan air matanya, bibirnya sedikit tersenyum menatap minggyu.
"Doyoung.."
"Maaf gyu.. Kita akhiri sampe disini aja, gue harap.. l-lo bahagia" doyoung dengan tangan bergetar menepuk pelan bahu minggyu dan meninggalkan minggyu sendiri.
"Maaf"
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Winwin sama yuta daritadi muter-muter cari toko kunci tapi gak ketemu.
"Kuncinya beneran ilang?" tanya yuta, winwin ngangguk nge-iyain.
"Iya, makanya sekarang mau bikin kunci duplikat yang baru" jawab winwin sambil matanya terus mengedar mencari toko yang dicari.
"Kunci aslinya dibawa?"
"Oh iya! Kunci aslinya kan ada di kak doyoung!" winwin menepuk jidatnya saking lupanya, yuta cuman natap males kearah doyoung.
"Terus kita daritadi ngapain jalan-jalan gak jelas?" sinis yuta, winwin cuman cengengesan aja dengernya.
"Ya.. Kan namanya juga lupa" jawab winwin, yuta cuman menghela nafasnya lelah.
"Yaudah kita balik lagi aja ke kaffe" final yuta, diangguki sama winwin.
"Oh.. Tadi lu belum sempet jawab ngapain waktu malam itu lu diem depan gerbang asrama gue? Pake acara nahan-nahan gue segala" tanya yuta, winwin cuma ber-oh ria aja dengernya.
"Lagi nungguin tukang cilok" jawab winwin, ya otaknya sedikit bekerja saat ini.
"Nungguin tukang cilok tengah malem? Geblek" ucap yuta, winwin menatap tajam kearah yuta.
"Ya emangnya kenapa? Masalah? Lagiankan yang nungguin aku! Bukan kakak heran"
"Terus ngapain lu pake nahan-nahan gue supaya gak masuk ke asrama?" tanya yuta lagi, bola mata winwin sedikit bergulir mencari alasan.
"Ya..itu.. Karena muka kakak mirip sama amang cilok langganan aku!"
"Heh! Lu ngatain gue mirip tukang cilok?" sewot yuta, masa muka ganteng gini disamain sama amang cilok.
"Bukan ngatain tapi fakta!" sarkas winwin, yuta cuman rotasiin matanya jengah.
"Gak masuk akal" gunam yuta, winwin yang emang udah kebawa kesel langsung natap yuta nyalang.
"Yamasaharusbilangkalausebenernyakitalagimalingasramakakak!" winwin ngomong cepet, waktu dia sadar dia langsung nutup mulutnya.
"Hah? Ngomong apaan? Pelan-pelan dong!" sewot yuta, winwin menghela nafasnya.
"Gada! Udah ah aku masuk duluan" ucap winwin waktu mereka udah sampe didepan kaffe tempat doyoung nungguin.
"Loh? Kok pada gak ada?"
Yuta yang ikutin winwin dibelakang juga nyari keberadaan temennya jaehyun yang emang juga gak ada disana.
"Wah..kayaknya mereka ninggalin kita deh kak!" ucap winwin diangguki sama yuta.
"Yaudahlah udah pada gede ini, pulang aja deh" ucap yuta yang emang udah capek sama kegiatan sekarang.
"Loh? Terus aku gimana?"
"Ya lu ikut pulang juga, ribet amat elah" ucap yuta ninggalin winwin.
"Waahh.. Kak yuta mau nganterin aku emangnya?" tanya winwin, yuta berhenti jalan terus noyor kepala winwin.
"Bego, gak gue anterin juga kita searah! Asrama kita kan depan-depanan"
"Oh iya hhe, yaudah yuk pulang!" ujar winwin jalan duluin yuta, yuta cuman bisa sabar ngadepin winwin.
"Woy, emang lu tau motor gue yang mana?!" tanya yuta yang nanya pake nada sinis.
"Enggak"
"Ya terus ngapain lu jalan duluan? Capek gue lama-lama sama lu" ucap yuta, winwin cuman menghela nafas kasar.
"Ya kalo capek makanya cepetan jalannya jangan lelet, biar cepet sampe motor" jawab winwin, yuta menarik nafasnya pelan.
"Bukan itu maksud gue, ah udahlah serah lu aja" final yuta, winwin cuman mengedikkan bahunya acuh.
"Yaudah.. Gak usah marah-marah juga kali! Udah tua makin tua aja! Umur siapa yang tau?" ucap winwin, yuta pelototin winwin gak terima.
"Lu doain gue mati hah?" sinis yuta, winwin cuman meletin lidahnya kearah yuta.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE OF LOVE [NCT x NCT]
Ficțiune adolescențiHanya karena sebuah Masa "orientasi" mampu mengubah kehidupan empat orang namja. "apa-apaan? nyuri ciuman?!" -Doyoung "Nyuri.. hati? hah? masa harus jadi psycho" - Winwin "Cincin.. Jeno harus nyuri cincin?" -Jeno "Woy! dari semua tugas kenapa punya...