Part 9

1.1K 196 12
                                    



Di episode kali ini dimulai dari pasangan pengantin baru tiba di Daegu setelah menempuh perjalanan dua jam menggunakan KTX (Korea Train Express 한국고속철도). Kemudian melanjutkan perjalanan dengan Taehyung yang turun langsung ke kursi kemudi, menjalankan laju mobil menuju kediaman keluarganya.

Sooyoung beberapa kali terantuk jendela, terkantuk-kantuk karena semalam baru saja menyelasikan dramanya dan pagi buta sudah harus berangkat ke Daegu; menemui mertua. Katakan seperti itu.

Taehyung terkekeh, antara kasihan karena gadis manisnya kembali terjaga saat kepalanya terantuk kaca jendela mobil, juga gemas disaat yang bersamaan saat Sooyoung mengerucutkan bibir tanpa sadar.



"Tahan sebentar love, tak jauh dari belokan didepan sudah rumahku. Setelah itu barulah kau bisa istirahat, hm?"


Taehyung mengusak surai legam Sooyoung, dibalas dengungan samar. Sooyoung masih setengah sadar rupanya.

Omong-omong soal para staf mengikuti mobil mereka dari belakang, dan untuk sebagian yang lain telah sampai lebih dulu bersama para manager.

Untuk pengambilan scene dalam mobil hanya dipasangkan beberapa kamera disana, dan juga clip on (pengeras suara) yang terhubung ke bagian staf audio.

Taehyung menepikan mobil, menyentuh pipi putih istrinya agar ia terbangun.

"Hei bangun love, kita sudah sampai. Orang tuaku bahkan sudah menunggu didepan pintu"


Sooyoung lantas terlonjak. Menepuk wajahnya brutal hingga membuat Taehyung terbahak atas aksi istrinya. Membubuhi bedak tipis, memoles bibirnya menggunakan lipbalm rasa ceri.

"Sudah tak terlihat muka bantal kan? ish jangan hanya tertawa Taehyung!"


Sooyoung merengut, Taehyung dengan cepat menghadiahi kecupan dibibir yang baru saja berlapis lipbalm. Lantas tersenyum.


"Kau selalu cantik. Turunlah, aku akan mengangkut koper kita"


Taehyung memang sialan. Selalu bisa memberikan kejutan yang membuat hatinya berdebar tak karuan.











•wgm•












Diluar dugaannya, Sooyoung pikir Taehyung hidup dalam bergelimang harta. Namun nampaknya tidak, terbukti dari rumahnya yang sederhana namun terlihat apik dan hangat. Begitu pun dengan kedua orang tuanya.

Sambutan hangat Sooyoung dapat dari orang tua Taehyung, bahkan ibunya langsung memeluknya terlebih dahulu. Beberapa kali menyebut jika Taehyung pandai memilih istri. Dan sang ayah yang terlihat tegas pun, memikiki kehangatan hanya dari telapak tangannya yang mengusak rambut Sooyoung. Mengucap terimakasih karena mau mendampingi putranya yang ceroboh. Siapa saja tolong ingatkan, jika ini hanya syuting.

"Hyung!"


Sooyoung berbalik, tak jauh dari pintu utama muncul sosok lelaki tampan dengan rambut hitamnya. Jika dilihat-lihat mungkin lelaki itu berstatus mahasiswa diuniversitas setempat.

"Whoah! kakak ipar, astaga hyung dia sangat menggemaskan"

Sooyoung mengerjap lucu. Menoleh kearah Taehyung yang terkikik.

"Dia adikku, ya cepat beri salam pada istriku"

Lelaki remaja itu lantas merunduk sopan.

"Kim Yeonjun, selisih sembilan tahun dari Taehyung hyung. Salam kenal kakak ipar! yatuhan ia sangat lucu"

Taehyung mendengus. Tidak ibunya, tidak adiknya, terus-terusan berucap jika Sooyoung lucu atau menggemaskan.


"A-aku Park Sooyoung, senang bertemu denganmu Yeonjun"


Yeonjun tak menyadari jika semburat merah muncul dipipinya hanya karena melihat Sooyoung yang bersemu. Lelaki yang berstatus adik dari Taehyung lantas memeluk Sooyoung posesif.

"Hyung, istrimu boleh untukku saja ya?"

"Yah!"









Usai makan siang, ibu Taehyung menyuruhnya membawa Sooyoung untuk istirahat. Bagaimana juga jarak Seoul-Daegu tidak bisa dibilang dekat, dan pasti melelahkan saat diperjalanan. Taehyung menurut, setelah mengocehi sang adik yang terus menempeli Sooyoung; bermaksud memonopoli istri kakaknya.

"Nah love, tidurlah. Aku akan membantu ayah berkebun dibelakang, nikmati waktu istirahatmu sayang"

Sooyoung cepat-cepat meraih kaus yang Taehyung pakai. Menyembunyikan rona merah diwajah.

"Tak bisa menemaniku saja?"

Tolong sadarkan Taehyung untuk tidak meniduri Sooyoung saat ini juga.

Taehyung mengalah, memilih menemani Sooyoung diatas ranjangnya. Menepuk punggung istrinya, agar ia cepat terlelap (sebelum Taehyung benar-benar kehilangan kendali).

"Keluargamu hangat, aku suka"

Sooyoung berujar lirih. Taehyung melirik kamera yang menyoroti mereka, ingin memberikan tanda jika sebaiknya menghentikan pengambilan gambar.

"Tidak seperti mereka yang terus bertengkar tanpa memikirkan aku"

Wendy yang ada didekat ruangan pemantau bersama PD dan staf, langsung bereaksi. Berujar agaknya syuting dihentikan, bahkan meminta agar PD memotong bagian ini hingga selesai. Wendy tau, Sooyoung sedang tak sadar apa yang tengah ia ucapkan. Terlebih, mengenai latar belakang keluarganya.

"Mereka bercerai tanpa memikirkan bagaimana nasib bocah yang baru saja memulai mimpinya. Ibu yang selalu ku cintai meninggalkan hak asuhnya kepada ayahku yang gila kerja. Ibu bilang, ia akan menikah lagi dan tak yakin jika aku bisa beradaptasi dengan keluarga baru"

Taehyung hanya menyimak. Mengeratkan pelukannya di pinggang ramping dang istri.

"Satu alasan mengapa aku telat dengan debutku, karena luka akibat perpisahan orang tuaku. Aku ingin melupakannya"

Taehyung menyematkan kecupan didahi Sooyoung dengan lembut. Membawa tubuh mungil gadis manisnya untuk lebih menyelam kedalam tubuhnya.

"Menangis saja, tak apa. Aku tidak akan menertawaimu, mulai sekarang bagi segala keluh kesahmu padaku love"




Setelahnya isakan lirih Sooyoung menjadi akhir dari pengambilan gambar pada siang hari itu.

We got married ; vjoy ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang