IV. Missing piece

44 5 10
                                    


Sementara itu di sebuah pulau kecil didunia manusia.

"ini yang kau minta" seorang pria yang masih terlihat seperti pelajar, melemparkan sesuatu dibungkus dengan kain putih yang dilumuri darah.

"baiklah mari kita periksa" seorang pria yang kira-kira berumur 40 tahun itu berdiri dari singgasananya.

"semua organnya sudah saya kemas sesuai jenisnya".

"adikku yang malang... kau harus mati ditangan anak kecil seperti dia" ucap laki-laki tua bernama Richard itu sambil memandangi kepala seorang wanita yang sudah tidak pada tempatnya sedangkan pria muda itu sama sekali tidak mengeluarkan ekspresi.

"mana bayaranku?!!".

"ouu tenanglah, karna melihat hasil kerjamu yang bagus aku ingin membuat kesepakatan lagi" ucap Richard, pria itu mengeluarkan pedangnya dan mengarahkannya pada leher Richard, semua anak buah Richard mengarahkan berbagai senjata api padanya.

"tenanglah anak muda... aku tidak akan mengingkari janjiku" Richard memberikan isyarat pada anak buahnya.

"baik tuan" tangan kanan Richard menyodorkan sebuah koper tua padanya.

"sesuai kesepakatan" ucap Marco, pria itu mengambil bayarannya.

"akan kupikirkan untuk kesepakatan selanjutnya, aku masih punya perjanjian lain" ucap pria, berbalik untuk menninggalkan tempat itu ia tidak peduli dengan banyak senjata yang mengarah padanya.

"tunggu!! Kau keluarga Nakamoto yang terkenal itu bukan??!!" seru Richard membuat semua yang ada diruangan itu menurunkan senjata mereka.

"BERHENTI MEYEBUTKAN NAMA ITU!!!" pria berambut merah itu menancapkan belati di paha Richard.

"ARGGGGGHH!!!" teriak Richard penuh kesakitan.

"sekali lagi kalian menyebutkan nama itu, akan kupastikan tidak ada satupun dari kalian yang hidup dan itu bukan hanya ancaman" akhirnya pria itu benar-benar menghilang dari hadapan mereka.

-----

Ten hanya menatap miris keadaan Jaehyun yang kacau mukanya pucat, lingkaran hitam dibawah mata, bentuk wajahnya yang semakin tirus, dan lagi tatapan kosongnya sangat jauh dari Jaehyun yang berwibawa.

"tubuhnya masih bernafas, tapi jiwanya sudah tidak ada" guman Ten.

"pikirannya kosong aku tidak menemukan apapun" bisik Moonbin yang juga sedang memantau Jaehyun yang sedang duduk di meja makan.

"apa kita bunuh saja daripada dia tersiksa" Seongwu muncul di samping Moonbin.

"aku setuju" Ten mengangguk.

"kalian jangan coba-coba melakukan hal aneh pada Jaehyun"Johnny tiba-tiba berdiri dibelakang mereka.

"lebih baik dia mati, dia hanya akan menderita dengan hidup seperti ini" balas Ten tanpa menoleh.

"tampaknya akan ada pertengkaran rumah tangga lagi" bisik Seongwu pada Moonbin

"lebih baik kita pergi" balas Moonbin, tapi sebelum mereka pergi Ten sudah mendahului mereka.

"berkumpul di ruang tengah" teriak Jungwoo, beberapa kemudian mereka sudah berkumpul sesuai perintah Jungwoo.

"aku mendapat kabar para raja berusaha melawannya tapi mereka kalah dan mereka sekarang di kurung di gedung utama sekolah" jelas Jungwoo, walaupun sudah satu minggu didunia manusia di dunia mereka itu baru baru beberapa menit karna perbedaan waktu yang sangat jauh 5 menit didunia mereka sama dengan 1 hari di dunia manusia.

ANOTHER WORLD: The WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang