V. Loosing you

24 2 0
                                    

Ten menyentuh pintu itu.

"ba... bagaimana bisa???" Ten mulai mengerahkan kekuatannya tapi tidak menghasilkan apa-apa, malah membuat tembok terowongan itu mulai retak.

"sial!!" ia berlari secepat mungkin untuk keluar dari sana sebelum terowongan itu runtuh.

"apa yang harus kulakukan sekarang" Ten hanya memandangi reruntuhan terowongan itu, ia terlihat frustasi.

"ah... buku Seongwu dan Jungwoo" Ten segara kembali ke apartemen mereka.

"pangeran Jaehyun!!" Ten menghampiri tubuh Jaehyun yang sudah berlumuran darah.

"sial..!! dari mana dia mendapatkan pisau" Ten merebut pisau itu dan langsung membuangnya.

"KENAPA KALIAN TIDAK MEMBIARKANKU MATI HAHH?!!! DASAR RAKYAT KURANG AJAR!!" mata Jaehyun mulai menyala, ia sudah tidak berpikir jernih lagi tanpa pikir panjang ia langsung mendorong Ten ke lantai lalu mencekiknya.

"ukh... pangeran Jaehyun sadarlah akhh..." Ten berusaha melepaskan cengkraman Jaehyun tapi bagaimanapun dia adalah seorang omega yang sedang menghadapi alpha bangsawan yang lepas kendali.

"KEMBALIKAN TAEYONG PADAKU!! KEMBALIKAN!!!" Jaehyun semakin memperkuat cengkramannya.

"shi... shit... aku tidak punya pilihan lain" dengan tenaga yang tersisa Ten menyuntikkan jarum berwarna biru terang yang keluar dari telapak tangannya ke paha Jaehyun dan perlahan membuat kesadaran Jaehyun menghilang, Ten mendorong tubuh Jaehyun sambil terbatuk ia melihat luka Jaehyun menutup dengan cepat.

"uhukk...uhukk... aku tidak punya pilihan selain menghapus pangeran Taeyong dari ingatannya tapi... tapi... ini tidak benar bagaimana bisa aku menghapus seseorang yang sudah menjadi bagian hidupnya" Ten terduduk dilantai sambil meremas rambutnya, sudah cukup masalah tentang gerbang yang tertutup dan sekarang ia dilema untuk menghapus ingatan Jaehyun.

Seorang anak kecil sedang memandang adiknya yang sedang menangis karna terjatuh.

"Tennie akan menghapus ingatan Green supaya Green tidak menangis lagi" anak kecil bernama Ten itu mengarahkan tangannya ke adik nya untuk menarik ingatannya tapi ia berhenti karna sang ibu menahan tangannya.

"Tennie sayang apa yang kau lakukan" ucap sang ibu dengan lembut.

"Green kesakitan... jadi Tennie akan menghapus ingatan Green supaya Green tidak menangis lagi" jelas Ten kecil dengan polosnya ibunya tersenyum sambil mengelus rambut anak tertuanya itu.

"menghapus ingatan seseorang tidak selamanya menyelesaikan masalah sayang... kemari ibu akan memperlihatkan sesuatu" sang ibu menggendong Green keatas tempat tidur untuk menyembuhkan lukanya dengan healing power.

"dari pada menghilangkan ingatannya... lebih baik Ten menyembuhkan mereka karna memori itu sangat penting bagi seseorang, walaupun itu menyakitkan".

"tapi bu... kalau itu menyakitkan kenapa harus kita ingat itu hanya akan semakin membuat kita terpruk".

"ingatan yang menyakitkan dapat membuat kita lebih kuat untuk menjalani hidup yang terkadang tidak sesuai dengan kehendak kita dan yang terpenting untuk menghadapi rasa sakit itu... jangan dihindari...".

"tapi bu... bagaimana kalau itu seorang werewolf yang kehilangan matenya? Bukankah dia akan sangat tersiksa dan bisa menjadi rogue?" ibunya terdiam karna mendengar pertanyaan Ten.

"ehh... dari mana Ten mendengar soal mate?" tanya sang ibu kali ini.

"ayah... ayah bilang kalau mate seorang werewolf hanya ada satu seumur hidupnya ayah juga bilang kalau ibu adalah matenya" sang ibu hanya bisa tertawa pelan mendengar penjelasan sang anak yang terdengar lucu.

ANOTHER WORLD: The WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang