Can we meet again?

22 2 0
                                    

Seongwu duduk dipinngir pantai sambil memandangi laut luas yang jernih dan berwarna biru itu tanpa sadar Moonbin menghampirinya.

"apa kau memikirkan sesuatu??" Moonbin duduk disamping Seongwu, diantara para sahabat itu Seongwu dan Moonbin yang palin dekat karna Moonbin adalah anak dari kepala pelayan istana kerajaan Seongwu dan mereka juga lahir dihari hari yang sama.

"jangan membaca pikiranku bodoh" jitak Seongwu.

"auu sakit... aku tidak sedang memakai kekuatanku aku hanya membaca ekspresimu yang terlihat frustasi" keluh Moonbin sambil mengelus kepalanya.

"sebenarnya aku sedikit takut menghadapi black angel sendirian, para raja saja sudah kalah lalu semua gerbang hancur... Ten, dan pangeran Jaehyun masih disana bagaimana kita bisa membawa mereka pulang" ucap Seongwu frustasi.

"jangan terlalu membebani pikiranmu... kau tidak sendiri kita akan menemukan cara untuk mengalahkan black angel dan membawa Ten pulang" Moonbin menepuk-nepuk punggung Seongwu mencoba memberikan kekuatan untuknya.

-----

Sementara itu didunia manusia sudah 5 bulan berlalu tapi Jaehyun, Ten, dan Lucas masih mencari gerbang.

"sial!! Sama saja seperti sebelumnya" Jaehyung menghempaskan tubuhnya ke salju saat mendapati gerbang itu juga hancur.

"sudah hampir semua gerbang yang hancur" Lucas memberikan tanda silang pada catatannya.

Ten hanya terdiam 5 bulan bukanlah waktu yang sebentar, mereka sudah melewati banyak tempat diberbagai negara hal itu juga membuat mereka lebih dekat seperti saudara dan Ten juga sudah tidak membenci Jaehyun tapi ingatan Jaehyun yang ada dalam tubuhnya membuat Ten kesakitan setiap malam, ya itu adalah konsekuensi untuk seorang memory keeper terlebih lagi ingatan menyakitkan Jaehyun juga disimpan olehnya.

"Ten... apa kau baik-baik saja??" tanya Lucas sambil memeberikan botol air minum pada.

"terimakasih Lucas... aku baik-baik saja" Ten menerima botol itu lalu meneguknya sampai habis.

Karna mereka terus bersama-sama selama 5 bulan, juga membuat Ten tau masa lalu Jungwoo dan Lucas.

"aku melihat sebuah kabin sebelumnya, kita akan bermalam disana dan mungkin beberapa hari untuk istirahat" final Jaehyun sebagai pemimpin dari mereka.

"baiklah" Ten dan Lucas hanya bisa pasrah karna mereka juga lelah dan semakin frustasi karna kemungkinan dugaan mereka benar, kalau semua gerbangnya hancur yang dengan kata lain mereka bertiga tidak akan pernah bisa kembali ke Another World.

Mereka masuk kedalam kabin yang disebutkan Jaehyun, tempat itu tidak terlalu kecil dan tidak terlalu mewah tapi tampak terawat dengan baik.

"sepertinya tempat ini mempunyai pemilik, tapi melihat keadaan cuaca saat ini tidak mungkin manusia bisa menembusnya" ucap Jaehyun.

"baiklah aku akan mencari ruang CCTV nya terlebih dahulu" sambung Lucas karna saat masuk tadi ia melihat kamera keamanan diluar kabin.

"dan aku akan membuat barrier disekeliling kabin" Ten mengikat rambutnya lalu keluar dari kabin, sebenarnya rambut Lucas dan Jaehyun juga semakin panjang tapi rambut Ten yang tumbuh lebih cepat.

Sedangkan Jaehyun membawa semua bahan makanan yang mereka bawa kedapur, tapi tiba-tiba ia merasakan sakit ia terduduk sambil memegangi kepalanya.

"arggh.. sial..." rintih Jaehyun.

"Jaehyun...!!!" Ten yang baru saja hendak mengambil air minum, terkejut melihat Jaehyun sedang kesakitan dilantai.

"Lucas... kemariiii!!!" teriak Ten, tak lama kemudian Lucas juga menghampiri keduanya.

"ada apa??" Lucas juga terkejut.

"bawa Jaehyun ke sofa terlebih dahulu".

"baik..." lalu Lucas menganggakat Jaehyun menuju sofa yang terdapat diruang tengah kabin.

Ten apa kau memukulnya??" tanya Lucas.

"kau yang akan aku pukul..." geram Ten.

"hehehe kalau bukan kau lalu Jaehyun kenapa??" Lucas mengamati Jaehyun yang sudah mulai tenang.

"sepertinya ini efek samping karna aku menarik ingatannya tanpa ijin" guman Ten.

"apa???" ucap Lucas agak nyaring karna ia tidak mendengar ucapan Ten, karna kesal Ten langsung menjitak kepala Lucas.

"diam dan jaga dia... aku akan membuat makanan..." Ten langsug kembali kedapur.

Ten melamun didepan masakannya karna terpikir oleh kejadian barusan.

"sesuatu terjadi pada Jaehyun tapi aku tidak merasakan apapun... harusnya aku juga bisa merasakannya karna belakangan ini aku merasa tubuhku sudah mulai melemah" guman Ten sambi terus berfikir.

"Tennnn!!!" teriak Lucas yang entah sejak kapan berada di sampingnya.

"huaaaa Lucas sialannnn!!!" tentu saja Ten terkejut.

"ada apa bodoh!!!" Ten ikut berteriak karna kesal.

"aku sudah memanggilmu dari tadi tapi kau tidak mendengarkan sama sekali dan masakannya hampir hangus" bela Lucas.

"ah... maafkan aku..." sesal Ten.

"apa yang kau pikirkan?? Masalah gerbang itu??" tanya Lucas, Ten hanya terdiam.

"tenang saja... kita bertiga akan menemukan gerbang yang masih berfungsi..." Lucas menepuk punggung Ten lalu membawa makanan itu keruang tengah.

"baiklah" Ten berusaha tenang dan mengontrol dirinya untuk tidak menangis.

"heii bangun!! Ini sudah pagi dan badainya sudah reda... ayo bersiap-siap" Ten membuka jendela dan membuat sinar matahari pagi menerobos kedalam kabin.

"30 menit lagiiii" keluh Lucas sedangkan Jaehyun mengeratkan kembali selimutnya.

"baiklah... aku beri kalian waktu sampai aku selesai memasak sarapan, jika kalian belum bangun aku akan menghabiskan makanannya" Ten membereskan tempat tidurnya lalu keluar.

-----

Continue...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANOTHER WORLD: The WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang