O4

18 3 0
                                    

"Dimana aku?"

Terang sekali..
Mama, Arley.. Aku a-aku takut

Hiks

"Jangan menangis, itu tidak akan membuatmu lebih baik"

Dea mendongak sambil mengerutkan dahinya, memutar tubuhnya kesegala arah untuk mencari sumber suara itu, hanya saja

Semuanya, putih.

"K-kau siapa?"

"Aku tidak mau mengatakan siapa diri ku sekarang, tapi kau. Namamu Dealova kan?"

Gadis itu mengangguk perlahan.

"Ah, untung aku tidak salah orang"

"Sebenarnya kau ingin apa?"

"Memberitahumu rahasia besar"

"R-rahasia?"

"Yaa"

Dea menggigit bibirnya, takut dan cemas walau tak tau apa yang sebenarnya suara asing ini mau katakan.

"Jangan seperti itu, kau ingin tau tidak?"

"I-ingin"

"Baguslah"

"Teliti rumahmu, kelilingi rumah itu sampai kau menemukan ruangan yang sama sekali tidak pernah terbuka"

"Aku punya 3 ruangan yang entah apa isinya"

"Buka ruangan itu dari arah kiri"

"Aku tidak punya kuncinya"

"Cari kunci itu, ini penting"

"Tapi, imbalan apa yang ku dapat jika melakukan ini?"

"Katanya kau ingin tau rahasianya? Kkk"

Suara asing itu terkekeh, jujur saja.
Suaranya lembut.

"Aku tidak yakin bisa membukanya"

"Berusahalah Dea"

Dea pun mengangguk cepat, tapi tiba tiba saja kedua tangan asing dari belakangnya menutupi matanya.

"Ingat, buat keluargamu akur setelah tau apa yang kau cari, buat mereka berhenti bertengkar, hidup nyamanmu dimulai saat kau ikut memberitahunya berita besar ini, Dea"
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Tiiiittt! Srek . .
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"D-dokter! Dokter!"

Suster bersama Dokter berlarian masuk keruangan saat dengar anak laki laki itu berteriak.

"Ada apa?" tanya Dokternya panik.

"Dea menggerakkan jarinya!"
Arley menunjuk kearah Dea yang tengah berusaha untuk membuka matanya.

"Dek Arley, mohon keluar sebentar. Saya akan periksa pasien"

Arley hanya mengangguk dan berlari keluar memeluk Ibunya.

"Ma, Dea sadar hiks" isaknya.

"Iya nak, sebentar lagi sabarlah" Ibu Arley pun mengusap kepala Anaknya itu agar ia tenang.

20 menit, Dokter pun keluar.

"Ah, pasien sudah baikan. Kalian bisa masuk"

Dokter tersenyum dan keduanya membungkuk pelan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Broken.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang