"Sayang, anak siapa ih ini? Lucu banget!?" Pink mengulang pertanyaannya yang belum terjawab setelah keheningan yang menyahutinya selama beberapa saat.
Brian menjawab dalam hatinya. Gatau, Pink. Katanya itu anak aku.
Nggak ada angin nggak ada ujan, Nanon tiba- tiba nyeletuk, "Anak temen gue, Pink. Lagi dititip."
Ya...nggak sepenuhnya bohong sih, ya. Boleh kan, ya? Nanon mengakui kalau Win temennya sendiri?
Masalahnya, Brian nih diem aja. Kentara banget kayak ketangkep basah pacarnya sendiri kalau dia punya selingkuhan. Daripada Pink curiga, yaudahlah, Nanon pikir nggak apa-apa dia yang coba selametin keadaan.
Pink masih gemas sendiri dengan Sky, "Ih, bagus banget matanya! Namanya siapa, Non?"
"Sky," jawab Brian pelan yang sukses membuat Nanon dan Ohm menatap terkejut ke arahnya.
Pink kemudian mengambil mengambil handsanitizer dari dalam tas selempangnya, memakainya sedikit lalu mencoba mengambil Sky dari dalam gendongan Brian.
"Namanya bagus banget, sayang. Ih, gendong yuk sama Onty, yuk? Mau, nggak?" Bujuk Pink lembut.
Brian lupa. Kekasihnya ini kalau sudah ketemu dengan bayi, kalau bisa itu bayi dia culik, udah pasti bakal diculik buat dia gemes- gemesin kayak begini ini.
Saat Pink mencoba mengambil alih Sky dari pelukan Brian, ajaibnya anak itu nurut-nurut aja.
"Ih, mau sama Onty, yah? lyah?" Pink meneguri Sky sembari mengguncangkan tubuh bayi itu dalam pelukannya, "Peek A Boo!"
Gelak tawa Sky yang teredam oleh kepalan tangannya yang sibuk ia gigiti bisa terdengar menggema ke seluruh penjuru apartement Brian.
Brian, Pawat sama Nanon cuma bisa diam membiarkan Pink asik bercanda dengan Sky. Mereka nggak tau harus ngapain, bingung. Yang dua tambah bingung lagi karena Brian beneran diem aja kayak patung.
Aduh si tolol, dia yang punya masalah napa gua yang pusing, si!? Geram Nanon dalam hatinya.
Untung Nanon masih mandang Brian sebagai temen, coba kalau nggak.
"Mau jalan sekarang, by?" Tanya Brian pada Pink.
"Yuk," Sahut Pink. "Sky mau ikut Onty gak?"
"Jangan sih, nanti kalau rewel gimana?" Potong Brian cepat-cepat.
Pink menekuk wajahnya kecewa, "lya juga sih, ya? Yaudah deh." Kemudian menyerahkan Sky kembali kepada Nanon, sedikit nggak ikhlas sebenarnya.
"Onty pergi dulu, yah? Nanti main lagi, oke?" Kata Pink sambil mencubit pipi Sky dengan gemas.
Kemudian Brian meraih telapak tangan sang kekasih, "Non, Paw, gua sama Pink berangkat dulu, ya."
"lya, kalem aman," Jawab Pawat yang kemudian langsung mendapat sebuah sikutan dari Nanon di lengannya, "Eh, iya maksudnya gua disini dulu gapapa, kan?" Pawat lupa mereka menceburkan diri dalam skenario Sky anak teman Nanon.
Brian mengangguk pelan dan setelah berlalu pergi bersama Pink yang masih sibuk dadah- dadah dengan Sky, sementara bayi itu kembali berusaha menggapai-gapai ke arah Brian-yang Pink pikir, Sky malah tidak mau lepas darinya-meninggalkan Nanon dan Pawat yang akhirnya bisa menghembuskan nafas lega.
Ya, walaupun nggak lega-lega amat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Sun Shine
FanfictionHidup Brian sejatinya normal. Teman, pacar, keluarga, harta, semua yang didamba oleh kebanyakan orang lain, ia punya semuanya. Sampai akhirnya, Winata datang mengetuk pintu apartemennya dengan seorang bayi dalam gendongannya, hidup Brian tidak perna...