34

128 33 5
                                    

Wooseok, dia sudah keluar dari rumahnya dengan menggunakan kemeja merah kesayangannya dan berjalan menuju ke arahku. "Ggu, nanti bisa mampir ke supermarket?" ucapnya saat baru memasuki mobilku "Mau ngapain? kemarin malam bukannya lu udah ke supermarket?" tanyaku "Yaelah.. biasa. Gue belom minum susu pagi ini.. hehehe" ucapnya dengan diiringi tawa khas Wooseok. Aku hanya mengangguk dan menyalakan mesin mobilku. Tidak masalah jika harus ke supermarket sekarang, aku juga ingin membeli beberapa makanan untuk kami diperjalanan nanti.

Aku dan Wooseok sudah tiba di depan Supermarket dekat rumah Yanan. Wooseok, dia tertidur. Aku tidak ingin membangunkan bayi besar ini dan memutuskan untuk turun sendiri. Aku masuk ke dalam supermarket dan berbelanja beberapa makanan ringan. Tak lupa susu untuk Wooseok. Selesai membayar aku kembali ke mobil dengan membawa 2 kantung besar berisi makanan.

Aku mengintip dari kaca mobil, Wooseok sudah bangun rupanya. Aku mengetuk kaca, memberi sinyal kepada Wooseok untuk minta dibukakan pintu. Beruntung Wooseok memiliki kepekaan yang cukup baik, dengan sigap ia membuka pintu dan membantuku membawa barang-barang ini. "Ggu, ini hp lu dari tadi bunyi terus. Gatau gue ada apaan gue ga berani buka" Ucap Wooseok. Penasaran, aku mengambil ponselku yang ada disebelah kiriku. Ada beberapa notifikasi pesan dari Yanan, mungkin ia menanyakan kami sudah sampai mana. Aku membuka chatnya dan berniat untuk mengabarinya, namun ada yang aneh dari pesan chatnya.

Setahuku, hanya aku dan Wooseok yang sudah menuju ke rumah Yanan, teman-temanku yang lain belum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setahuku, hanya aku dan Wooseok yang sudah menuju ke rumah Yanan, teman-temanku yang lain belum. Lalu, siapa yang mengetuk pintu rumah Yanan?. Tunggu, apa mungkin...?

THE MURDER CASE GAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang