59

128 30 0
                                    

"wah.. wah.. lihat siapa yang datang?" ucap seseorang "a-a-a" ucap X dengan gagap. Entah mengapa ia terlihat sangat takut. "lanjutkan, ayo lanjutkan permainanmu itu. Aku menunggumu" ucap orang itu. Ia datang dengan beberapa orang dan mereka semua bertopeng. Putih seperti itu warna topengnya.

"tolong.. beri aku kesempatan untuk membunuhnya.. lepaskan aku setelah itu" ucap X "APA? haha.. tidak akan. Ucapanmu sudah ku pegang. Aku tidak akan melepaskan mangsaku. Tapi kalau kau mau membunuhnya silahkan itu tak apa. Bonus tontonan untukku" ucap pria itu.

X tidak berani berkutik bahkan bergerak tapi ia juga tidak melepaskan cekikkanku. Entah kenapa, ia sangat takut dengan pria itu. Atau jangan-jangan....

"KENAPA KAU BERHENTI? AYO LANJUTKAN PERMAINANMU ITU!" bentak pria bertopeng itu. X sedikit terkaget dan mencekikku lebih kuat lagi.

Orang bertopeng yang lain (yang terlihat seperti anak buahnya) membisikkan sesuatu pada orang yang sedari tadi meneriaki X. "AH! SIALAN! AKU BARU SAJA INGIN MELIHAT PERTUNJUKKAN" teriaknya secara tiba-tiba "Kalian jangan ada yang pergi dari sini. Kau! selesaikan mereka sebelum kau ku bunuh. JJ, Awasi mereka" ucap pria itu dan pergi meninggalkan ruangan ini dan diikuti yang lain. Kami lagi-lagi ditinggal berlima diruangan gelap ini.

"SUDAHLAH LEPASKAN AKU!" ucapku pada X "Maaf, tapi tidak bisa. JJ, anak buahnya mengawasi kita. Aku tidak bisa berkutik" bisik X. Aku tidak mengerti apa maksudnya karena hanya kita berlima yang ada diruangan ini. Tidak aja JJ yang ia katakan itu.

"Maaf tapi.. KAU HARUS MATI HYUNGGU!" X pasti menusukkan pisau yang ia pegang ke leherku jika Hui tidak masuk bersama Yuto dan beberapa polisi. Aku selamat. Kami selamat.

THE MURDER CASE GAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang