1- Ada Maunya

11 0 0
                                    

[Jangan Lupa Vote dan Komen ya! Vote dan komentar kalian sangat berharga bagiku!]
(≧▽≦)

Malam ini sungguh malam yang membosankan. Berkutat dengan laptop, buku kimia, pr matematika, kalkulator, huuuhh! Rasanya mau pecah!

Sebelumnya aku ingin meminta maaf dulu pada hatiku. Maaf tidak menuruti kemauanmu, masuk jurusan IPS. Dan malah memilih jurusan yang akhirnya aku benci.

Anak IPA itu keren lho
Hibe beast deh!
Lo anak IPA? GILA! GOKIL ABIS
Kamu cocok tau jadi jurusan IPA
Kamu kutu buku bangett sih! Calon-calon anak IPA nih!

Ya~ya. Anak IPA memang keren, kalau pintar. Sedangkan aku? Payah MTK, Kimia, Fisika, dan lainnya. Dan aku hanya unggul di biologi, yang ada hafalan tentang organ tubuh, penyakit dan lainnya. Intinya menghafal. Lalu mengapa coba aku malah memilih jurusan ini, bukan IPS? Menyesal? Kalau menyesal bisa menyelesaikan masalah, mungkin sudah ku sesali sejak dulu. Tapi nyatanya? Gak ada apa-apa.

Akhir semester 1 di sekolah ku mengadakan apaya namanya, pokoknya anak IPA bisa pindah ke kelas IPS. Senang sekali mendengarnya, tapi aku sangat benci ketika mendengar temanku berkata

"Nanti kalau pindah jurusan ga boleh masuk PTN loh!"

Ah! Gila! Aku ga percaya. Tapi aku ga tau itu benar atau hanya sekedar rumor. Akhirnya aku gak jadi pindah jurusan, daripada kesananya aku makin ga tenang.

Dan beginilah akhirnya. Aku stres dengan banyaknya tugas yang sama sekali tak ku mengerti. Aku tak akan mengerjakan tugas ini sampai Ina datang, dia teman sekelas ku yang pandai dalam segala bidang pelajaran, dia memang pantas jadi anak IPA. Tapi ini semua gak gratis tentunya.

Dia gak mau menerima sepeserpun uang dari aku, ya aku mengetahui itu. Bahkan uangnya lebih banyak dari uang yang ku punya dari jajan seminggu. Dia meminta bayaran agar aku mendekatkan dia dengan sepupuku Gio. Sebenarnya Gio biasa aja sih, cuma 'katanya Ina' Gio adalah lelaki langka. Ya mungkin sifat Ina diturunkan dari ayahnya sang kolektor barang langka dan unik. Jadinya gitu deh.

"Lala!!!" Aku tahu siapa yang memanggil, itu ibuku. Aku langsung bangun dari acara rebahan ku dan membuka pintu. Ternyata ibuku ada di ruang tengah, depan kamar ku.

"Kenapa ma?" Tanyaku padanya yang asik memakan kripik singkok balado dan selonjoran di sofa sambil menonton drama Korea yang membuatnya menangis berkali-kali tetapi masih ditonton juga, Hi Bye Mama.

"Ada tamu tuh! Kamu bukain." Ujarnya dengan mata yang masih fokus ke televisi.

Aku menghela nafas, "iyaiya."

Aku melangkah gontai menuju pintu, ketika ku intip ternyata itu orang yang dari tadi aku tunggu.

Aku langsung memutar kunci dan membuka knop pintu, begitu pintu terbuka aku langsung memeluk Ina.

"AKHIRNYA LO DATENGG JUGA!!!"

Dia memukul-mukul tanganku, agar aku melepaskan pelukannya.

"Pengap bego!" Ujarnya sambio mengatur nafas. Aku cengengesan.

"Nah kan lo tahu gue bego, makanya mana sini jawaban PR nya." Kataku lagi sambil tersenyum tanpa dosa.

Dia memutar mata sambil merogoh tas selempang kuningnya yang lucu. Mengeluarkan sebuah note kecil yang berisi cara dan jawaban dari PR ku, persetan dengan cara. Mengerti saja tidak, itu hanya formalitas. Dia hendak menyerahkannya kepadaku, aku hendak mengambilnya dengan girang tiba-tiba.

"Ets! Mana janji lo?!" Ucapnya menarik kembali note kecilnya.

Aku mendengus, "iya-iya! Masuk dulu makanya!"

tryna be cool like you, JUNG JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang