3

65.1K 678 15
                                    

HUAA THANKS FOR 100+ READERS

YA MASIH DIKIT SIH TAPI SENENG AJA WKWK

YANG BACA 100+, YANG VOTE CUMA 2 ?!

*

author POV

arnold dan azriel masuk ke dalam rumah richard

"arnold kau sudah datang ternyata, mari silahkan duduk" shanty dan richard yang sudah berada di meja makan menyadari kedatangan sahabatnya itu bersama putrinya.

"waw arnold ini benar benar putrimu?" richard kaget saat melihat sosok wanita memakai dres putih se lutut, dengan rambutnya yang dicatok lurus dan sedikit make up di wajahnya.

"hahaha, aku juga kaget chard saat melihatnya, sepertinya ia berdandan seperti ini untuk menaklukan hati anakmu" kata arnold bercanda

ziel sontak langsung mencubit perut arnold

"tante yakin pasti stev jatuh cinta sama kamu ziel" kata shanty lalau menunjukkan senyum manisnya

arnold dan azriel pun duduk di depan richard

"stev segera turun om arnold dan calon istri kamu sudah datang" seru richard kepada anaknya yang masih di dalam kamar.

sontak azriel kaget saat richard memangil azriel calon istri anaknya.

tak lama steven turun, azriel dibuat kaget saat melihat sosok berpakaian jas hitam dengan lengan sedikit di gulung ke atas dan rambut yang sangat rapi.

"selamat malam om arnold dan-" steven yang memberikan salam kepada arnold lalu menatap azriel dengan menaikkan satu alisnya menandakan bahwa ia lupa nama azriel.

"azriel" kata azriel singkat

"ekhm, mari makan" lanjut richard

mereka pun menyantap makanannya masing masing.

setelah makan mereka kumpul di sofa keluarga, dan azriel dengan steven duduk bersebelahan hanya menyisakan jarak beberapa cm.

azriel POV

"arghh sialan mana deket banget" teriak ku dalam hati

aku memilih mengambil hp ku di dalam tas dan memainkannya.

"ekhm, stev, ziel, mama, richard, dan arnold, punya hadiah untuk kalian" tiba tiba tante shanty membuka suara, aku yang tadinya tertunduk main hp menjadi menegakkan tubuhku dan menatap tante shanty.

"hadiah apaan ma?" tanya steven

lalu papa menyodorkan dua kartu kamar apartement, aku dan steven mengambilnya satu satu

"buat apa pa, om, tan?" tanyaku, sementara steven hanya mengerutkan kening

"mulai sekarang kalian tinggal bersama di apartement, biar lebih dekat, dan lebih terbiasa hidup berdua" kata kata om richard membuatku membulatkan mulut, sementara steven hanya cengar cengir

"mulai besok kalian sudah tinggal di apartemen itu berdua" jelas papa

"tapi pa, papa ntar sendirian dirumah, lagian kita belom nikah" kataku sedikit melunjak

"papa bukan anak kecil yang takut dirumah sendirian, lagian ada bibi" papa pun tertawa, aku hanya bisa diam dan menikmati pertemuan antara 2 keluarga.

***

gua kayaknya lagi males nulis nih

pendek yak? abis pada ga vote jadinya males

jangan lupa votement!!

masa yang baca 100+ yang vote cuma 2 yang coment ga ada, kan sedih akutuu.g



HYPER BOY (HIATUS)Where stories live. Discover now