Eps 05 "Hukuman"

32 4 0
                                    

Lagi-lagi aku melakukannya. Benar-benar bodoh.

••••

"Hana! " seru pak Jun, dengan nada biasa.

"Iya pak" balasku, beranjak berdiri, menunduk malu. Bagaimana tidak malu, sudah tiga kali aku melakukannya. Kini Teman-teman pun kembali lagi menatapku.

"Kamu tidak membawa buku tugas lagi ?" tanya pak Jun, masih dengan nada yang sama.

"Bisa jadi, pak. Tapi pak-" jawabku terpotong, ucapan Pak Jun.

"Sudah, kedepan sekarang! " ucap pak Jun, menyuruhku ke depan, masih dengan nada yang sama, tidak marah.

"Baik, pak" anggukku melangkah kedepan. Masih menunduk malu.

Siang itu juga, cuacanya cukup panas, membuatku sedikit haus, belum lagi aku banyak membuat kesalahan, sekarang pak Jun menyuruhku Ke depan Kelas. Tentu saja aku malu sekali. Aku masih menunduk malu,bahkan tidak mampu menatap teman-teman, Pak Jun dan sang ketua kelas Kihyun, karena sudah merusak kepercayaannya.

"Karena kamu tidak membawa buku tugas, atau ketinggalan atau apalah, tetap saja kamu melanggar peraturan.  Bapak tidak akan menghukummu" ceramah pak Jun, masih dengan nada yang sama, tidak marah. Tersenyum simpul.

Aku mendongkak tidak percaya. Pak Jun  tidak menghukumku, benar-benar membuatku lega, aku akan berterima kasih pada sang ketua kelas, Kihyun. Telah membantuku. Membuat senyumku kembali mengembang.

"Tapi, ada syaratnya" jelas Pak Jun membuat senyumku kembali mati.

"Kamu harus membantu murid baru, Hyungwon. Dia pasti ketinggalan pelajaran apalagi pelajaran bahasa, bapak harap kamu mau melakukannya" jelas pak Jun, menatap Hyungwon, diselang menatapku. Apa hubungannya sama Hyungwon, si murid baru. Di situ juga aku mulai sedikit curiga. Awalnya aku senang tidak di hukum, tapi pak Jun, tiba-tiba sekali, aneh.

"Tapi pak-, baiklah pak akan kubantu" keluhku dipotong sang ketua kelas Kihyun. Kihyun juga, dia sangat aneh.

"Sutt" pinta sang ketua kelas, Kihyun.

"menjengkelkan, ku cabut ucapan terima kasih ku, untuknya" gumamku dalam hati, menghentakkan kaki.

"Baiklah, Kihyun silahkan duduk" Pinta pak Jun.

"Kalo aku pak, katanya tidak jadi dihukum? " tanyaku, merasa tidak adil.

"Oh iya, bapak lupa"ucap Pak Jun, menepuk dahinya.

"Kamu tetep dapat hukuman, karena kamu sudah menyia-nyiakan kesempatan, benar tidak?" ucap pak Jun, menatap wajah teman-teman ku.

"Benar pak" seru teman-teman sekelas. Teman-teman yang jahat, apalagi Sunny, Mina, dan Jeohoon malah terkekeh pelan melihat temannya sendiri di hukum. Teman tidak berperi kemanusiaan. Ketua Kelas juga.

"Awas!" gumamku dalam hati, menahan emosi, menatap mereka tajam.

"Baiklah pak, apa hukumannya?" tanyaku, sedikit memelas agar tidak mendapatkan hukuman berat.

"Kamu salin beberapa majas, emm sekitar 65 majas sudah cukup, cari di perpustakaan sekarang, dalam waktu tiga puluh lima menit" jelas pak Jun. Hukuman yang mudah tentunya, bagiku.

"Baiklah pak" anggukku, kembali ke meja mengambil buku. Dan bergegas pergi menuju perpustkaan. Belum sempat keluar, tiba-tiba pak Jun menghentikan langkahku.

"Tunggu Han, sekalian sama Hyungwon dia kan tidak mengerjakan tugas, jadi harus adil, harus di hukum juga, walaupun dia murid baru" pinta pak Jun, bijaksana. Membuatku sedikit terkejut. Lagi-lagi dia, kenapa coba? Pak Jun juga kenapa? Selalu mengaitkan aku dengannya.

Lucid Dream [MONSTA X]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang