Baginya, alam telah berkembang menjadi guru bagi manusia.
Laut, langit, awan, tumbuhan, binatang, matahari dan bulan menjadi pelajaran hidup yang nyata.
Ilmu pengetahuan itu ada dimana saja. Ini yang membuatnya semakin penasaran, membuka cakrawalanya, semakin membuat haus dirinya.
Kini, dikepalanya berloncatan cahaya-cahaya yang berusaha mengajaknya terbang mengangkasa meninggalkan jauh sosok dirinya sebagai anak bungsu yang selalu dicap manja dan lemah.
Dalam setiap tidurnya, ia ingin menggenggam satu saja ilmu pengetahuan. Mimpi-mimpi itu terasa dekat dan nyata.
Ah, entah dimana tempat yang "lebih tinggi" untuk mewujudkan keinginannya. Seakan keadaan membatasi dirinya untuk melangkah lebih jauh.
"ini hanya mimpi" desahnya untuk mendamaikan dirinya sendiri.
Tapi, kehendak hati tak ingin terus saja sia-siakan diri. Mati menjadi debu tanpa ada peninggalan yang bermanfaat untuk orang lain.Satu kutipan yang memotivasinya:
" Wahai Anakku! Dunia ini bagaikan samudera tempat banyak ciptaan-Nya yang tenggelam. Maka jelajahilah dunia ini dengan menyebut nama Allah. Jadikann ketakutanmu pada Allah sebagai kapal-kapal yang menyelamatkanmu. Kembangkanlah keimanan sebagai layarmu, logika sebagai pendayung kapalmu, ilmu pengetahuan sebagai nahkoda perjalananmu, dan kesabaran sebagai jangkar dalam setiap badai cobaan."
~Ali bin Abi Thalib ra. ~"jika kau tidak tahan memikul penderitaan yang sangat berat, kau tidak bisa menjadi orang paling sukses. Dimana ada kemauan, disitu ada jalan."
Jika kau bekerja dengan sepenuh hati dan jiwa, kau akan berkembang seperti pohon cemara. Kau akan tumbuh besar dan dewasa.
Kerja keras, keinginan, ketekunan dan kesabaran adalah sifat pokok yang ditekankan
KAMU SEDANG MEMBACA
Retorika Rasa
RandomPerihal rasa dan segala hal pada alur kehidupan ini. Hanya sebuah ungkapan untuk mengabadikan semua menjadi kisah-kisah kita Disini, kucurahkan rasa itu dalam setiap kata Ig : Latifah_saifuri Fb: Syaifuri