Part 1. Kelam

143 15 6
                                    

Suara langkah kaki yang berat terdengar mengerikan ditengah heningnya suasana bangunan tua yang sudah lama kosong.

Dengan ritme yang pelan seorang pria berusia 20 akhir yang mengenakan pakaian serba hitam ditambah masker dan topi yang menutup wajahnya serta jaket dengan hoodie lebar berjalan menyusuri anak tangga yang penuh debu, ia terus melangkah naik menuju lantai paling atas gedung itu melewati koridor sempit dan panjang dengan aura dingin disekitarnya.

Setelah sampai di atap gedung, pria itu berdiri dipinggir pagar dinding setinggi dada dengan koper hitam besar ditangan kanannya.

Ia terlihat sedang menyapukan pandangannya ke sebuah apartemen yang terletak tak jauh diseberang gedung tua tempatnya berada.

Ia menajamkan penglihatannya setelah menemukan seorang yang dicari.

Dengan segera ia membuka koper yang telah dibawanya dan merakit sebuah senapan lalu mengarahkannya ke salah satu jendela yang ada di lantai 5 apartemen tersebut.

Ia memicingkan sebelah matanya dan mulai membidik targetnya, tak lama kemudian telunjuk yang sudah ditempatkannya di pelatuk itu ia tarik tanpa ragu dan suara tembakan pun terdengar dibawah langit senja yang kelabu hari itu.

Tanpa perlu berlama lama ia kembali mengemasi senapannya dan pergi meninggalkan gedung lusuh itu

“selesai....” uacapnya sembari menguap

” uacapnya sembari menguap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-Flashback on-

Pria itu adalah Hoon, Lee Seung Hoon lebih tepatnya, pria yang berusia 28 tahun itu hidup menyendiri dan berkeliaran hanya untuk membunuh orang dengan senapannya.

Kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan saat usianya 20 tahun, sejak saat itu ia hanya tinggal berdua bersama kakak laki-lakinya.

Alih alih bersyukur karna ia masih punya anggota keluarga yang tersisa, Hoon justru ingin kakaknya juga mati atau bahkan dirinya segera menyusul orang tuanya pergi.

Entah kutukan apa yang ia terima, sejak kepergian orang tuanya, hidup Hoon benar benar kacau.

Itu semua karna Lee Seung Joon kakaknya yang brengsek.

Bagaimana tidak, kebiasaan buruknya berjudi, mabuk hingga bermain wanita kini  semakin menjadi jadi.

Jangankan untuk menjaga dan menghidupi adiknya yang ada Joon hanya menyusahkan Hoon, bahkan Joon tak segan merampas semua uang yang dengan susah payah Hoon dapat dari kerja paruh waktunya, yang akhirnya membuat Hoon terpaksa memakan makanan kadaluwarsa yang ia dapat secara cuma cuma dari toserba tempatnya bekerja, tak jarang pula ia tidur dengan perut kosong karna tak ada apapun yang bisa ia makan untuk di jadikan sebagai pengganjal perut.

4 tahun Hoon menjalani hidupnya yang menyedihkan hingga akhirnya ia kehilangan kakaknya anggota keluarga satu satunya yang tersisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

4 tahun Hoon menjalani hidupnya yang menyedihkan hingga akhirnya ia kehilangan kakaknya anggota keluarga satu satunya yang tersisa.

Joon terlilit banyak hutang dan dibunuh secara tragis oleh sekelompok rentenir.

Hoon tak sedikit pun merasa sedih setelah kehilangan kakaknya, ia merasa sedikit lebih tenang meskipun ia juga tak tau apa yang kan terjadi setelah ini.

Ternyata benar ketenangan yang dirasakan Hoon tak berlangsung lama, kepergian kakaknya yang masih meninggalkan banyak hutang berimbas padanya.

Para rentenir yang selama ini berurusan dengan kakaknya kini menjadikan Hoon sebagai target untuk membayar tumpukan hutang Joon.

kutukan yang dikira sudah berakhir ternyata justru semakin bertambah berat.

Hoon yang terus dikejar kejar kelompok rentenir memutuskan pindah dari Busan ke Seoul untuk bersembunyi.

Setelah 2 bulan hidup dalam persembunyian akhirnya Hoon tertangkap oleh  kelompok rentenir itu, tapi sedikit melegakan Hoon berhasil membuat perjanjian dengan Park Jaebum ketua kelompok rentenir itu, sehingga Hoon tak mati mengenaskan seperti kakaknya.

Dengan bermodalkan hobby menembak nya saat SMA, Hoon menerima tawaran Jaebum untuk menjadi suruhan nya.

Hoon sadar apa yang ia lakukan adalah sebuah kesalahan yang besar, tapi apa lagi yang bisa ia lakukan dalam keadaan seperti ini. 

Itulah sebabnya Hoon terpaksa mejadi seorang penembak bayaran untuk dapat melunasi hutang-hutang kakaknya,  tapi lebih tepatnya untuk bisa bertahan hidup meskipun awalnya ia lebih memilih untuk pasrah dan mati begitu saja, tapi Hoon tak ingin menjadi bodoh dengan membiarkan hidupnya berakhir ditangan manusia mengerikan seperti Jaebum dan pasukannya.

-flashback off-

Di kamar kost tempat tinggal Hoon

“aahhh... sialan.... kalah lagi” gerutu Hoon dengan mulut penuh makanan, ia tengah asik memainkan game favorit dikomputernya.

Setelah melakukan pekerjaan kotornya Hoon selalu menghabiskan waktu dengan menyendiri di kamar kostnya. Sehingga membuat nya menjadi pria antisocial.

Seharian Hoon duduk di depan komputer asik dengan game nya tanpa henti, kriing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seharian Hoon duduk di depan komputer asik dengan game nya tanpa henti, kriing.... kriing.... sebuah panggilan masuk terdengar dr ponsel Hoon.

“ck ganggu aja...“ ia melepas earphone dengan paksa dan meraih ponselnya

“ah kampret... !!!” wajah Hoon berubah menjadi kesal saat ia melihat Jaebum yg menghubunginya, dengan malas ia mengusap jarinya ke layar ponsel untuk menjawab.

“halo ?”

“kamu punya pekerjaan lagi hari ini. Aku udah kirim info targetnya, cepet periksa !“ perintah Jaebum

“lagi ? Huh bisa nggak sih kalian berenti bunuh orang?“ jawab Hoon malas

“Hah, kenapa kamu udah tobat sekarang? Hahaha nggak usah ngelawak deh, cepet kerja sana!!" Jaebum tertawa mengejek dan langsung menutup telponnya.

“aiiisssh dasar kampret” umpat Hoon sambil melempar ponselnya ke kasur dan segera memeriksa kontak masuk di emailnya.

“ah... kenapa harus sekarang sih, hampir aja aku menang dapet juara perta......” ia menghentikan ocehannya setelah melihat foto yang dikirim oleh Jaebum.

Matanya membulat dan terasa panas, dadanya sesak, ototnya melemas seketika.

Betapa terkejutnya Hoon seseorang yang ada di foto itu adalah Kang Seulgi.

To be continued.

YOU ARE MY TARGETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang