Part 4. It's okay

62 13 3
                                    

Saat tiba di rumah atapnya Hoon sangat terkejut melihat Seulgi sudah duduk santai dengan kamera Hoon ditangannya

Seulgi terlihat sangat fokus melihat isi kamera milik Hoon sembari mengangkat sebelah alisnya menandakan ekspresi penuh tanya hingga tak menyadari kedatangan Hoon.

“Hei.... kenapa kamu sembarangan buka kamera orang ?” teriak Hoon yang mengejutkan Seulgi.

“trus ini apa ? kenapa kamu sembarangan banget motoin aku ?” balas Seulgi sambil menunjukkan isi kamera milik Hoon.

Hoon tertangkap basah telah menyimpan foto Seulgi yang diambilnya secara diam-diam.

“ee.. itu.. eh..“ Hoon kehabisan kata untuk membuat alasan dan membela diri.

“jangan-jangan kamu penguntit ya ? Seulgi mengerutkan dahinya dan melipat kedua tangannya di depan dada.

Wajah Hoon semakin tegang, badannya membeku, bibirnya membisu dan pandangannya berlarian kesana-kemari tak sanggup membalas tatapan mematikan yang Seulgi lontarkan padanya.

“aaaaa..... kamu pasti fans aku ya.... hahahaha btw foto aku bagus bagus, kayaknya kamu cocok jadi fotograper, apa jangan jangan kamu emang fotograper” goda Seulgi yang mencairkan kembali suasana.

"bu.. Bukan..." jawab Hoon gugup

“eh mana marsmallow pesenanku ?” Seulgi merebut bungkusan yang sedang dibawa Hoon dan kembali ketempat tidurnya.

Melihat Seulgi meninggalkan nya begitu saja, dengan cepat Hoon mematikan kamera miliknya itu dan menyimpannya di tempat yang aman.

.
.
.

“jangan makan terus, cepet ganti perbanmu” canda Hoon lalu menghilang ke kamar mandi.

“ih baru juga makan dikit.....” jawab Seulgi sambil memunyungkan bibirnya

Beberapa menit kemudian

Seulgi terlihat kesulitan saat mengganti perban karna lukanya yang berada di bagian belakang pundaknya.

Melihat hal itu Hoon mendekat menghampiri Seulgi lalu duduk di belakangnya

“sini aku bantu” ucap Hoon pelanSeulgi sedikit terkejut dengan kedatangan Hoon yang tiba-tiba, tapi dalam keadaan seperti ini bukan waktu untuknya menolak bantuan Hoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“sini aku bantu” ucap Hoon pelan

Seulgi sedikit terkejut dengan kedatangan Hoon yang tiba-tiba, tapi dalam keadaan seperti ini bukan waktu untuknya menolak bantuan Hoon.

Mereka berdua tenggelam dalam suasana canggung, hanya ada suara detakan jarum jam yang mengisi keheningan diantara mereka.

“aku boleh nanya ?” Hoon buka suara

“Emm..” Seulgi mengangguk

“kamu pernah gak berurusan sama rentenir atau semacem itu ?" tanya Hoon ragu

“kenapa kamu nanya itu ?” Seulgi memutar kepalanya sekilas kearah Hoon

“jawab aja” pinta Hoon dengan tangannya yang masih bekerja

YOU ARE MY TARGETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang