Part 3. Marshmallow

71 13 7
                                    

Hoon mencoba menstabilkan kondisinya dan mulai menghampiri Seulgi tapi langkah Hoon terhenti seketika saat mendengar suara tembakan dan teriakan orang-orang disekitarnya yang terkejut melihat seorang gadis jatuh tergeletak dengan darah yang mengalir dari tubuhnya.

Hoon merasakan jantungnya berdetak kuat dan darahnya bagai berhenti mengalir, wajahnya pucat pasih saat melihat Seulgi jatuh terkapar di depan matanya.

Tanpa pikir panjang Hoon langsung berlari menghampiri Seulgi, matanya mencari kesetiap titik untuk menemukan pelaku yang sudah menembak seulgi, Hoon berhasil menemukan seorang yang tak asing baginya, orang itu adalah Jaebum

Ia melihat Jaebum menyeringai kearahnya dan pergi begitu saja dengan mobilnya.

Tak peduli dengan Jaebum Hoon langsung membawa Seulgi ke rumah sakit berharap nyawanya masih bisa diselamatkan.

Setelah mendapat perawatan intensif di rumah sakit, Hoon merasa khawatir polisi akan menyelidiki kasus ini dan jika jaebum mengetahui Seulgi masih hidup, Jaebum akan melakukan tindakan yang mengerikan lagi.

Akhirnya Hoon kembali kekamar kostnya untuk mengemasi barang-barangnya dan membawa Seulgi ke suatu tempat di pinggir kota yaitu rumah atap yang sudah menjadi tempat persembunyian Hoon selama ini, yang dirasa aman dari jangkauan Jaebum.






Sudah hampir sepekan Hoon merawat dan mengobati seulgi seorang diri berdasarkan petunjuk yang di berikan dokter.

Hoon sangat bersyukur karna peluru yang ditembakkan Jaebum tidak mengenai organ vital Seulgi sehingga dokter masih bisa menyelamatkan nyawanya.

Dengan cemas Hoon selalu menggenggam tangan Seulgi berharap ia akan segera membuka mata dan bangun dari tidur panjangnya

Tanpa sadar butiran lembut jatuh mengalir membentuk siringan dikedua pipinya, ia menelungkupkan wajahnya dibalik tangan dingin Seulgi yang masih dalam genggamannya.
Tapi tiba-tiba...........

“Siapa kamu?” terdengar suara lembut dan lemah yang hampir terdengar samar-samar membangunkan Hoon dari lamunannya.

“kamu udah sadar ?” Hoon terkejut dan bersyukur masih diberi kesempatan untuk mendengar suara Seulgi walau dalam keadaan yang lemah.

“jangan duduk dulu, kamu masih belum boleh banyak gerak” Hoon menghentikan seulgi yang berusaha untuk duduk mencari tahu sedang berada dimana dia sekarang.

Seulgi menatap Hoon dengan wajah bingungnya dan bertanya sekali lagi “kamu siapa? Dimana aku sekarang? Kok aku bisa luka?” Seulgi merasakan sakit pada pundak belakangnya.

Bukannya menjawab Hoon malah pergi meninggalkan Seulgi ke dapur untuk memasak sesuatu dan kembali dengan membawa nampan berisi bubur dan minuman hangat.

“kamu harus makan dulu” Hoon menyodorkan nampan kepangkuan Seulgi yang sudah duduk bersandar.

“Gamau! Gimana aku bisa percaya sama kamu, kamu gak lagi nyulik aku kan” ucap Seulgi cepat.

“kamu harus ngisi perut dulu kalo mau sembuh” Hoon duduk disebelah ranjang Seulgi

“aku gamau makan kalo kamu ga jawab” Seulgi memalingkan wajahnya dari Hoon.

“Iya iya aku jawab, tapi satu pertanyaan satu suapan ya. Nih minum dulu” Hoon membuat kesepakatan dan siap menyuapkan bubur ke mulut Seulgi

Seulgi yang menyetujui kesepakatan itu langsung menatap Hoon tajam dan mangajukan pertanyaan pertamanya “kamu siapa? Kamu kenal aku?”

“aku Lee Seunghoon, aku emang gak kenal kamu, tapi aku tau kamu” jawab Hoon sambil menyuapkan sesendok bubur.

“Emang nya kita pernah ketemu?” tanya Seulgi lagi

YOU ARE MY TARGETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang