Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
pada rengkuhan langit malam kusuguhkan ceritera tentang si adam seliraku bergejolak ingin menyeru renjana seribu purnama kemudian, papakerma
melarungkan diri pada siklon timur, berbagai macam rasanya kini telah berumur huluku menarung dinding tak berukur entah kenapa alam raya juga selalu ikut campur
bala tentara jumantara berkumpul rapat banyak asa menghampiri yang tak kunjung kudapat tinta ini menorehkan semua renjana yang berjabat dalam pekatnya aswad langit dia menjauh dari radar
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
bangku karatan di taman dan di antara semak-semak belukar di tambah semut merah menyakitkan
kamu duduk di hadapan terbidik manis senyummu mengambis talu, di pikiranku
aku mengaku candu yang kutemukan saat itu, dirajut di manik indahmu kemudian di anyam menjadi senyum cantik diimbuh kalimat menarik yang rasanya ingin kudapatkan setiap hari
tapi aku sadar, kamu tahu apa?
bahwa aku monokrom dan kamu pancaronaku, yang paling terang di antara gemintang, dan di antara remangnya aku, kamu hilang
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎬 pandang adiwarnamu pajuk, kita berdiri di padang bintang bersama panjer ésuk //