01

1.9K 92 7
                                    

Hari ini seperti biasanya Aruna selalu bangun lebih awal dan menyiapkan sarapan untuk kakaknya. Semenjak ibunya meninggal, Aruna menjalani kehidupan sendiri bersama kakaknya. Aruna duduk di bangku kelas 11 SMA dan Candra sudah menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Setelah kepergian ibunya, ayahnya pergi keluar negeri untuk bekerja, setiap bulan ayahnya hanya bisa mentransfer uang ke mereka.

"CANDRA, baguuuun!!" teriak Aruna untuk membangunkan kakaknya itu.

"Duh, apaan sih, masih pagi juga," ucap Candra sambil menguap.

Kemudian Candra melihat jam, dan ternyata sudah pukul 06.40. "HAH, udah jam segini," Candra terkejut.

"Kok kamu gak bangunin aku sih, dek!" Candra berlarian menuju kamar mandi.

"Ih, kok malah nyalain Aruna sih bang. Situ sendiri dibangunin gak bangun-bangun," ujar Aruna kesal.

"Udah bang jangan sarapan, entar kita telat lagi. Aruna udah siapin bekal nih," ucap Aruna saat Candra selesai mandi.

"Selamat pagi bunda... Yuk berangkat!" Yura datang untuk menjemput Aruna. Yura adalah sahabat Aruna dari kecil, mereka berdua udah kayak saudaraan, karena Yura itu tetanggaan sama Aruna.

"Bentar, tungguin kakak gue!"

"Lah, jam segini belum siap?" Ucap Yura kaget.

"Iya tuh, kemarin abis abis mabar sama temennya," jawab Aruna.

"Gue udah siap nih, entar aja ngocehnya!" Tiba-tiba Candra muncul udah siap.

***

Setibanya di sekolah, tepatnya di kelasnya Aruna sama Yura, dikerumuni banyak siswa.

"Eh, kelas kita kok rame gitu ya?" Tanya Yura ke Aruna.

"Gue kan baru dateng sama Lo, ya mana gue tahu lah."

"Oh iya ya," ucap Yura sambil nyengir-nyengir.

Ternyata, kelas mereka rame karena Raja dan Ferdi berantem.

"Kenapa mereka berantem?" Tanya Aruna kepada salah seorang temannya dengan nada gelisah.

Bagaimana gak gelisah coba, orang yang berantem adalah orang yang disukai Aruna.

"Gak tau, tiba-tiba Ferdi mukul Raja gitu aja," jawab temannya tersebut.

Kemudian Aruna berlari ke arah Raja. "Raja, kamu kenapa? Kamu gak papa kan?"

"Udah deh mendingan Lo gak usah sok perhatian sama gue, gue juga gak pengen dapet perhatian Lo!" Ucap Raja dengan nada ketus.

Bel pun berbunyi, pertanda jam pelajaran pertama dimulai. Mereka semua masuk kedalam kelasnya. Kemudian, Pak Doni masuk ke dalam kelas, dengan ekspresi yang penuh amarah. Pak Doni emang guru ter-killer di SMA Garuda.

"SIAPA YANG BERTENGKAR?" Tanya Pak Doni dengan nada marah.

Hening. Tidak ada yang menjawab pertanyaan yang dilontarkan Pak Doni.

"Saya tanya sekali lagi. Siapa yang bertengkar?" Ucap Pak Doni sambil menekankan kata-katanya.

"Sss...saya pak," ucap Raja dan Ferdi dengan nada gugup secara bersamaan.

Aruna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang