Jangan berhenti di sini karena masih banyak lagi episode yang tambah menarik! Di setiap updetanya..
Selamat membaca guyss..
================================
Hari yang di tunggu tunggu Sara dan Dela akhirnya datang juga yaitu hari Senin. Pagi hari ini Dara tidak ingin di buatkan sarapan oleh Bi Inem karena dia merasa ga enak sama Bi Inem yang sudah membersihkan rumahnya yang telah ia hancurkan bersama ke 5 sahabatnya. Kalau cuman satu hari si masih mending rumahnya ngga terlalu berantakan nah ini sahabatnya ada acara nginep di rumahnya 2 hari 1 malam.
Akhirnya Dara berangkat sekolah tanpa sarapan terlebih dahulu, ini lah yang membuat ia berangkat sekolah lebih awal.
***
Sara dan Dela kaget melihat Dara yang sudah memasuki gerbang sekolah di hari Senin dan sepagi ini (pukul 06:13) sedangkan mereka berdua baru saja turun dari mobil pribadi Dela, Sara memang selalu nebeng Dela karena rumahnya yang berdekatan dan sekolah yang sama, akhirnya mereka sedikit berlari menghampiri Dara.
"Hey!" Teriak Sara di belakang Dara
"Astagfirulahhaladzim!" Dara ikut teriak dan sedikit terlonjak karena kelakuan Sara.
"Cie nyebut, udah tobat buk?" Goda Sara pada Dara karena biasanya Dara berkata kasar.
"Kalo tobat mah tiap hari, lu kira gua ga pernah sholat apa" kata Dara menanggapi Sara.
"Tumben banget lu pagi pagi dah Sampek sekolah, kena azab apa lu?" Tanya Dela pada Dara.
"Azab Azab lu kira gua pemain Indosiar, nggak lah tadi gua kebangun pagi2 terus sekalian siap2 sekolah berangkat deh." Jelas Dara pada Sara dan Dela sambil melangkahkan kaki menuju kelasnya.
Baru saja Dara memasuki kelasnya, Dara sudah mendapat banyak ocehan dari teman sekelasnya yang juga kaget karena kedatangan Dara yang bisa di bilang pagi. Karena biasanya Dara berangkat tepat bel masuk di mulai baru masuk gerbang sekolah, namun Dara tidak menanggapinya.
Dara hanya meletakkan tas di bangkunya lalu pergi meninggalkan kelasnya menuju kelas Sara dan Dela yang berada di samping kelasnya, karena hanya mereka berdua dari kelima sahabatnya yang sudah berangkat.
Dara langsung menyeret kursi kosong untuk duduk di sebelah bangku Sara dan Dela, di situ mereka hanya menggibah orang tidak ada obrolan lain selain itu.
Hingga saat bel sekolah berbunyi menandakan upacara segera di mulai
"Yah udah bel padahal belum selesai ngomongin tu orang, ah ga seru deh" kata Sara dengan bete karena emang Sara yang paling suka ngomongin orang.
"Ya udah yuk kelapangan ntar keburu telat , eh Dar lu baris di kelas kita aja" ajak Dela pada Dara.
"Ogah banget gua baris di depan, gua sendiri aja kaga bawa topi." Kata Dara menolak tawaran Dela.
"Ya udah kita baris belakang aja tapi Lo bareng kita ya, baris di kelas kita aja." Bujuk Dela pada Dara.
"Ih gua ga setuju gua mau baris depan kan ada anak baru cogan lagi masa baris belakang ntar kaga keliatan guanya." Sara tidak menyetujui perkataan Dela.
"Kalo ga setuju baris aja sana sama Siti di depan." Kata Dela yang tetap ingin mengajak Dela upacara di baris kelasnya. Siti yaitu ketua kelas Dela yang memang temannya sedang tidak masuk sekolah.
"Udah deh kalian tu kalo ketemu ga bisa apa ga ribut, perasaan ribut mulu. Ya udah Lu sama Siti aja Sono di depan biar gua sama Dela di belakang." Jelas Dara pada Sara.
"Ya udah gua duluan ya cari Siti byeee!" Kata Sara sambil melambaikan tangan.
"Ribet bet si temen lu." Kata Dara pada Dela.
KAMU SEDANG MEMBACA
DaraVa
Teen Fiction"sekali lagi Lo bantuin dia gak akan cuma cuma gua hancurin hidup lo" (Devano Aditya Abraham) "Dan gua ga akan menyerah buat bantuin dia" (Clarisa Windara) Ada apa dengan dia dan siapa dia mengapa Dara begitu perhatian kepada dia