01.Best & Boy (Friend)

3.2K 289 23
                                    

"Tunggu!"

Haechan yang sedang berjalan menuju kelasnya itu menoleh, menghentikan langkahnya sebelum kemudian mendengus ketika melihat siapa yang kini sudah berdiri di hadapannya.

Mark

Lelaki itu tampak mengepalkan tangannya erat dengan rahang mengeras, nampak menahan emosi yang hanya dipandangnya datar

Haechan hanya diam, menunggu lelaki yang menghentikan langkahnya ini membuka suara terlebih dahulu, meski rasanya malas dan tak berniat menanggapi, ia berusaha sabar dengan tetap menutup mulut dan mempertahankan raut tanpa ekspresinya. Sampai kemudian, ia melihat lelaki di hadapannya itu mengeluarkan selembar kertas dari saku celananya.

"Apa maksudnya ini!" Membeberkan kertas penuh coretan dihadapannya, Mark bertanya dengan nada tajam menusuk

Dalam diam Haechan membaca coretan di kertas berukuran F4 itu, menelisik setiap kata yang membentuk ujaran kebencian itu tanpa minat, disana jelas sekali umpatan dan nada ancaman terhadap satu nama.

Nama seseorang yang tak disukainya, seseorang yang merupakan sosok 'penting' di hidup Mark saat ini. Nama perempuan yang semua orang di sekolah pun tahu memiliki hubungan buruk dengannya.

Kang Mina

'Ah, jadi lelaki ini menuduhku' batinnya menyeringai

Sementara Mark nampak semakin mengeratkan kepalan tangannya, lelaki manis berkulit tan di depannya sama sekali tak menunjukan reaksi. Lelaki manis itu- Haechan kini mendongak membalas tatapan tajam yang Mark layangkan sebelum kemudian mendengus remeh

"Bukan aku pelakunya" ujarnya santai dan sesuai pikirannya Mark nampak semakin marah dan sebelum lelaki itu bicara, Haechan dengan cepat mendahuluinya "Aku memang membencinya, namun aku tidak sepengecut itu untuk melayangkan kebencian dengan cara seperti ini" tunjuk Haechan melirik kertas yang kini diremat Mark "Perempuanmu itu terlalu banyak tingkah jadi aku rasa wajar kalau banyak yang membencinya" memamerkan seringai mengejek, Haechan kembali melanjutkan ucapannya "Seharusnya kau tidak langsung mengarahkannya padaku karena kurasa cukup banyak orang-orang itu yang nyatanya berada disekitarmu"

Perlahan ekspresi Mark melunak, amarahnya menyurut terganti suatu emosi lain yang kini bergejolak di dadanya, rasanya sesak

"Nyatanya kau yang paling berpotensi paling besar untuk menyerangnya Haechan. Hubungan kita..." Mark buka suara

Menghentikan gerakan Haechan yang hendak kembali melanjutkan langkahnya, jadi terdiam dengan posisi yang kini saling membelakangi, tanpa berbalik ataupun sekedar untuk menoleh, ia mendengarkan dalam keterdiaman

Mark menghela nafasnya pelan "Hubungan kita... Kau tahu, kalian berdua sama-sama penting untukku. Dia sahabatku dan kau kekasihku,"

Senyum lemah tersungging di wajah Haechan, matanya terasa hangat ketika mendengar ucapan Mark. Bagaimanapun, hubungan mereka baginya itu isu sensitif, dan membahasnya akan selalu berakhir dengan semua ingatan tentang hubungan mereka juga keterlibatan Mina di dalamnya, ia membencinya. Benci kenyataan Mark yang egois mempertahankan mereka dengan dua status berbeda meski nyatanya semua terasa sama, dirinya berada di garis yang sama dengan perempuan itu dalam skala prioritas serta perhatian Mark.

"Keseringanmu berseteru dengan Mina membuatku takut Haechan, aku tak mau kalian saling menyakiti, dan masalah diantara kita, aku tau kau kerap menjadikannya pemicu pertengkaran kalian, dan kali ini aku mohon jangan lagi, sudah kukatakan sebelumnya bukan? Limpahkan semuanya padaku, masalah kita, jangan libatkan orang lain, cukup kita, kau dan aku" Mark mengakhiri kalimat panjangnya dengan lemah, kepalanya menunduk sementara matanya terpejam erat

"Oh... Kita ini sepasang kekasih ya?"

"Jangan mulai, Haechan" Mark melirik Haechan dibalik bahunya, melayangkan tatapan tajam yang sejatinya tidak terlihat oleh Haechan yang masih setia memunggunginya dan ucapannya itu dibalas tawa mengejek lelaki manis bersandang 'kekasih' nya itu.

"Baiklah, terserahmu saja. Yang jelas aku tak mau orang lain di sekolah tahu hubunganku denganmu, jadi jangan bahas masalah itu lagi disini"

"Kau belum cukup pantas untuk mengakuiku disini"

Setelahnya, Haechan kembali menyambung langkahnya yang sempat tertunda, melangkah untuk kembali ke kelasnya. Tanpa repot-repot untuk sekedar menengok Mark yang nyatanya sedang memasang wajah sendu di belakangnya

Three Sides - MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang