~Part 1~

35 3 7
                                    

    Pagi yang cerah menyapa kota Seoul hari ini. Setiap orang memulai aktivitas mereka masing-masing. Bahkan ada yang sudah berangkat bekerja dini hari demi mencari rejeki. Tanaman yang masih basah disebabkan hujan tadi malam membuat situasi pagi semakin sejuk. Angin sepoi-sepoi masuk dari jendela apartemen seorang gadis cantik yang kini masih terlelap dalam tidurnya. Ia mengerjapkan matanya dan terbangkit dari tidurnya mencari arah sumber cahaya. Ia meregangkan otot-ototnya dan membuka jendela untuk melihat pemandangan pagi yang indah. Ia tersenyum manis menyambut hari dan mulai bergerak untuk membersihkan dirinya.

    Song Yong Moon, sosok gadis cantik yang hanya hidup sendiri di sebuah apartemen kecil. Hidupnya terbilang sangat sederhana dan jauh dari kata mampu, karena ia harus berjuang hidup sendiri tanpa ada bantuan dari keluarganya. Hari ini pun ia menyambut hari dengan penuh semangat. Mungkin orang-orang akan berpikir kalau hari itu tidak ada spesialnya dengan hari-hari biasanya, karena tidak ada hal yang berbeda. Tetapi berbeda dengan Yong Moon. Ia selalu percaya bahwa setiap harinya mempunyai berkat yang berbeda, maka dari itu ia harus sealu semangat menyambut berkat-berkat itu. Ya, ditelantarkan oleh kedua orang tuanya sejak kecil tak menjadikan alasan baginya untuk terus berjuang dan bertahan hidup. Bahkan ketika remaja lainnya sibuk bersolek, bergaya, mengikuti jaman, berbeda dengan dirinya karena harus bekerja sepanjang hari demi mendapatkan sepeser uang. Tapi semua hal itu tidak pernah mempengaruhi pola pikirnya untuk terus bersyukur dan menjalani harinya dengan penuh senyuman dan kebahagian. Yong Moon bersyukur dengan apa yang ia punya sekarang. Baginya semuanya sempurna.

    Yong Moon bergegas memakai seragam sekolahnya dan menguncir satu rambutnya yang berwarna hitam pekat. Ia terihat begitu manis dibaluti seragam itu. Ia berangkat sambil mengendarai sepeda miliknya. Setiap harinya ia selalu pergi ke sekolah dengan menatapi pemandangan indah kota Seoul. Ia menatapi langit langit dan bergumam dalam dirinya 'Ayo lakukan yang terbaik hari ini, Fighting!'. Ya, menggumamkan hal kecil seperti itu sudah engumpulkan berjuta-juta energi dalam dirinya. 

    Sesampainya di sekolah, ia menyapa ceria teman-teman sekelasnya. Seperti  biasa, akan ada satu sosok perempuan dengan antusias yang menghampiri dan menyambutnya. Dialah Cho Ni Chan, sahabat Yong Moon sejak kecil. Bahkan Ni Chan sudah seperti saudarinya sendiri.

    "Selamat pagi, Yong Moon-ah! Kau lama sekali, kau tidak lihat aku kesepian tanpamu" Kata Ni Chan dengan aegyo kecilnya.

    "Haha, selamat pagi. Itu bukan salahku Ni Chan-ah. Kau saja yang datang terlalu pagi" Balas Yong Moon dengan tawa kecil.

    Yong Moon dan Ni Chan sudah lama menjalin persahabatan yang sangat akrab. Bagaimana tidak? Sejak kecil Yong Moon sudah dititipkan oleh orang tuanya ke kediaman keluarga Cho yang merupakan keluarga konglomerat. Yang Yong Moon ingat saat itu orang tuanya hanya bilang kalau hidupnya akan lebih baik di kediaman keluarga Cho. Dan sejak saat itu juga Yong Moon terakhir kali melihat orang tuanya. Karena sejak itu orang tuanya sama sekali tak pernah mengunjunginya lagi. Hingga akhirnya Yong Moon tumbuh besar di keluarga Cho. Tetapi saat hendak menginjak jenjang SMA, Yong Moon memutuskan untuk hidup sendiri dan berjuang untuk hidupnya tanpa bantuan orang lain. Hal itu tentu membuat Tn.Cho yang merupakan ayah Ni Chan terkejut sekaligus sedih. Yong Moon sudah ia anggap sebagai putrinya sendiri. Oleh karena itu, Yong Moon dan Ni Chan bisa berteman dekat seperti sekarang ini, bahkan mereka lebih terlihat seperti saudara kandung.

    "Yong Moon-ah, aku punya berita bagus untukmu" Bisik Ni Chan pada  Yong Moon. Saat ini pelajaran matematika baru saja dimulai.

    "Mwo?" Jawab Yong Moon singkat.

    "Kau tau? Aku mendaftar di tempatmu bekerja dan aku diterima! Aku senang sekali, bahkan sekarang kita bisa ke tempat kerja bersama!" Ucapnya antusias dengan nada suara yang pelan.

Prince in FameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang