~Part 6~

8 1 0
                                    

    Tidak ada seorang pun yang mengerti dengan hal yang terjadi sekarang ini maupun yang akan datang. Tak ada seorang pun yang dapat menjamin jalan akan selalu rata untuk kita lalui. Bahkan tak ada orang yang mampu menjamin apakah hidup akan selalu baik-baik saja. Sering kali masalah yang datang membuat kita berpikir apakah hidup bukanlah hal yang patut untuk dijalani, dan apa sebenarnya yang menjadi kejahatan kita hingga Tuhan tega meletakkan semua masalah itu pada pundak kita. Frustasi. Itulah kata yang mampu mewakili seluruh perasaan gadis remaja berparas cantik Song Yong Moon kini. Dihakimi dan difitnah oleh berjuta-juta orang tanpa tau bahwa dirinya sama sekali tidak bersalah. Kehidupannya yang seharusnya menjadi privasi tetapi malah menjadi konsumsi oleh publik. Kejadian singkat karena sebuah ketidaksengajaan menyorot semua kehidupannya bahkan keluarga dan hubungan asmaranya. Di saat orang lain bersenang-senang dengan kehidupan mereka, berbeda dengan Yong Moon yang harus menghadapi masalah yang bertubi-tubi memukulnya. Tidak tau memilih antara melawan atau pasrah dengan semua hujatan yang ada karena pada kenyataannya ia tidak pernah menduga hidupnya akan serumit itu. Tidak pernah membuat masalah di sekolah, menjadi murid berprestasi, dan selalu berusaha menjalin hubungan dengan baik dengan orang-orang di sekitarnya kini dibalas dengan banyak pernyataan pahit dari setiap mulut masyarakat.

    Hari ini Yong Moon sampai meminta ijin dari sekolah. Hal yang hampir tidak pernah Yong Moon lakukan kecuali situasi sangat mendesak. Hari ini ia sungguh tidak ingin pergi kemanapun dan hanya ingin berdiam seorang diri di apartemennya. Matanya yang kini merah dan membengkak dikarenakan tangisan yang tidak henti-hentinya selama perjalanan pulang dari sekolah hingga saat ini. Kepalanya terasa sangat pusing karena air matanya yang tidak bisa diajak berkompromi untuk berhenti mengalir, begitu juga dengan kepalanya yang tidak bisa diam untuk memikirkan apa saja yang terjadi. Tentu sangat menyakitkan dengan semua keadaan yang menimpanya. Disebut-sebut sebagai seorang sasaeng walaupun sama sekali ia tidak pernah menggemari siapapun itu. Juga disebut sebagai perempuan yang sungguh haus perhatian hingga memanfaatkan tampangnya. Yong Moon mengingat bagaimana hidupnya yang dulu bahagia tatkala masih bersama Hyuk Min kekasihnya. Ia begitu merasakan kasih sayang layaknya keluarga. Jika mereka masih bersama sekarang mungkin Yong Moon memiliki tempat untuk mengadu. Kehidupan bahagianya di sekolah bersama teman-teman yang selalu ia ajak bercanda dan tawa bahkan tempat untuk berbagi cerita dan air mata. Merasa dikhianati. Itulah yang Yong Moon rasakan. Tetapi semua ketenangan yang masih berlangsung sejenak itu berakhir ketika pria bernama Kim Seok Jin yang mengaku sebagai Jin BTS tiba-tiba mengirimi pesan padanya. Bahkan kini memberanikan diri untuk memulai panggilan video dengannya.

    'Yeoboseyo...' Panggil Seok Jin dari seberang. Suaranya yang pelan namun sangat jelas terdengar. Yong Moon perlahan membuka mulutnya yang sedari tadi ia tutupi menggunakan tangannya sendiri. Yong Moon masih belum mengerti. Bukankah pertama kali dia mengatakan bahwa namanya adalah Kim Seok Jin? Tetapi kenapa yang berhadapan dengannya kini adalah Jin BTS yang tempo hari ia temui?

    "K-kau bukan Kim Seok Jin. Kau Jin BTS yang waktu itu aku temui di acara fansign. Lalu Kim Seok Jin itu siapa?"

    'Jadi kau benar tidak mengenal namaku? Kim Seok Jin adalah aku sendiri. Nama asliku Kim Seok Jin. Jin adalah nama panggungku sebagai member BTS. Apa kau tidak tau hal itu? Bukankah kau seorang Army?' Jelas Seok Jin dan sekaligus bertanya. Yong Moon masih menganga tidak percaya dengan siapa ia berhubungan saat ini. Jika saja publik tau bisa saja nyawanya akan kandas di tangan para Army.

    "A-aku... aku tidak tau. Aku memang bukan seorang Army"

    'Tapi kau menghadiri acara fansign kami waktu itu'

    "Memang benar aku hadir di acara fansign waktu itu... tapi aku bukan salah satu Army. A-aku datang karena temanku diam-diam membeli album dengan jumlah yang sangat banyak atas namaku sebagai hadiah . Dan akhirnya namaku terdaftar dalam fansign itu" Jelas Yong Moon dengan rasa takut menyelimuti hatinya. Entah kenapa ia tidak bisa merasa tenang pada situasi ini. Padahal seharusnya Yong Moon bisa saja meminta tolong pada Seok Jin menjelaskan dan memberikan klarifikasi kepada media tentang kejadian yang sebenarnya terjadi. Yong Moon tau jika saja Seok Jin yang memberikan penjelasan pada media tentu banyak orang yang akan memercayai perkataannya. Tapi saat ini ia tidak berpikiran untuk melakukan itu. Bodohnya Yong Moon hanya akan pasrah dan membiarkan semuanya berlalu ditelan masa. Orang-orang akan segera melupakan hal itu. Sekarang ini ia menjadi lebih takut apabila media akan mendapatinya tengah berkomunikasi dengan Seok Jin. Tentu akan lebih banyak berita yang akan kembali bermunculan dan Yong Moon tidak akan mendapatkan pembenaran sama sekali dari siapapun. Karena kenyataannya Yong Moon hanyalah gadis remaja biasa yang bahkan jauh dari kata mampu, tetapi kini malah berurusan dengan sosok idol dengan berjuta juta penggemar yang akan selalu mendukungnya apapun yang terjadi.

Prince in FameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang